Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Bahkan Tidak Lebih Baik dari Makhluk Tak Bermoral (2)



Bahkan Tidak Lebih Baik dari Makhluk Tak Bermoral (2)

0Tang Xin sudah tidur. Tang Yu tidak tega membangunkannya, jadi dia pelan-pelan memindahkan tubuhnya, lalu berjalan masuk ke kamar tamu dengan langkah kaki yang begitu pelan. Di sana, dia menemukan ransel kecil Tang Xin. Dia mencari obat di dalamnya, menuangkan air dan meminumkan obat tersebut ke mulut Tang Xin.     
0

Tang Xin memanggil kakaknya dalam keadaan setengah sadar.     

"Kakak ada di sini." Tang Yu tersenyum hangat. Dia mengulurkan tangannya untuk menggendong Tang Xin dan membawanya berjalan menuju ke kamar tamu.     

Dia meletakkan tubuh Tang Xin ke atas tempat tidur. Dia juga membantunya melepaskan jaket dan celana panjang yang dikenakan Tang Xin… Saat melakukan semua ini, Tang Yu seperti merawat anak kecil.     

Bahkan hatinya terasa begitu lembut. Kelak, bukankah anaknya dan Qiqi akan sama seperti Tang Xin begini?     

Sifat asli Qiqi sebenarnya tidak tertutup, hanya saja lingkungan pertumbuhannya yang membuatnya menjadi terdistorsi, dan menjadi begitu dingin dengan orang luar.     

Tang Yu menutupi tubuh Tang Xin dengan selimut. Dia duduk di sana sebentar, lalu baru bangkit. Ketika dia pergi, dia mendengar Tang Xin mengigau dalam tidurnya, "Qiqi, aku tidak mau pulang."     

Tang Yu hanya tersenyum dalam hati. Dia juga tidak tahu kenapa Tang Xin bisa sangat menyukai Qiqi.     

Dia menoleh, ingin menenangkan Tang Xin, namun begitu dia berbalik, dia langsung tertegun…     

Karena, Tang Xin meneteskan air liur!     

Bagaimana bisa gadis sebesar ini masih meneteskan air liur?!     

Tang Yu menggelengkan kepalanya, tidak habis pikir melihat adiknya sendiri. Dia mengambil tisu di sebelah dan mengelap air liur Tang Xin, lalu baru menutup pintu kamar tamu dan berjalan keluar.     

Dia berada di ruang tamu, memperhatikan dua kamar di sebelah kanan dan kiri, yang telah diisi oleh kedua gadis tersayangnya yang sedang tidur!     

Tang Yu memegang dahinya dan menertawakan dirinya sendiri... Jelas, dia tidak tega meninggalkan mereka merayakan Tahun Baru berdua saja untuk menemani ibunya. Sekarang, satunya sudah tertidur, dan yang satunya lagi sudah mabuk berat. Kini tinggal dirinya seorang diri.     

Dia berdiri selama beberapa saat, kemudian memutuskan untuk menonton televisi lagi.     

Bahkan meskipun raganya hanya sendirian, namun hatinya terasa begitu penuh.     

Pada pukul 12 malam, dia mematikan televisi dan berjalan ke... kamar tidur Pei Qiqi.     

Tang Yu melepaskan sweater dan celana panjang yang dikenakannya, hanya menyisakan dalaman berwarna hitam. Kemudian dia membuka selimut dan berbaring di samping Pei Qiqi.     

Pei Qiqi awalnya meringkuk di sana. Setelah merasakan kehangatan tubuh Tang Yu, dia langsung meringkuk semakin mendekat. Seluruh tubuhnya masuk ke dalam pelukan Tang Yu, dan wajah kecilnya bersandar di bahu Tang Yu.     

Tang Yu menundukkan kepalanya dan memandangi Pei Qiqi dalam kegelapan. Rambut panjang Pei Qiqi menyebar bebas, seperti tinta di bantal, yang juga melilit tubuh Tang Yu.     

Wajah Pei Qiqi memerah karena terlalu banyak minum, dan tubuhnya terasa begitu hangat.     

Jari-jari Tang Yu perlahan mendarat di punggung Pei Qiqi. Ada sentuhan kelembutan yang tak terbantahkan di matanya.     

Pei Qiqi, dengan begini, apakah kamu masih berani bilang kalau kamu tidak mencintaiku?     

Dia meletakkan tubuh mungil Pei Qiqi ke dalam pelukannya dan menutup matanya... Ini adalah pertama kalinya dia tidur dengan Pei Qiqi tanpa penuh nafsu.     

Kembang api di luar terus menyala satu demi satu di tengah malam ini. Mata Tang Yu terbuka dan tampak segelap tinta. Suaranya begitu lembut, "Qiqi, Selamat Tahun Baru."     

Si bodoh kecil, kamu tidak akan bisa melarikan diri!     

Ketika Pei Qiqi terbangun, dia merasa pinggangnya sangat sakit, dan sinar matahari menyilaukan pandangannya.     

Dia membuka matanya dengan enggan, namun kemudian dia langsung tertegun...     

Karena ada Tang Yu tepat di depannya.     

Tang Yu tidak mengenakan pakaian… bahkan celana dalam yang pendek itu tidak bisa menutupi apa pun.     

Selain itu, dirinya sekarang sedang bersandar di atas lengan Tang Yu, dan bibir kecilnya menghadap bahu laki-laki itu. Dan yang lebih parah lagi adalah…     

Dia telah… meneteskan air liur di bahu Tang Yu.     

Pei Qiqi membelalakkan matanya terkejut. Tanpa pikir panjang, dia ingin menjauh… Tapi karena bergerak secara sembarangan, tubuhnya tidak bisa terkendali dan meluncur lurus sampai hampir terjatuh ke bawah tempat tidur.      

Sebuah tangan besar menangkapnya, dan kemudian tubuhnya menabrak dada Tang Yu dengan keras.     

Mungkin karena itu cukup menyakitkan, Tang Yu reflek mendesis.     

Wajah Pei Qiqi sepenuhnya terkubur di dalam pelukan Tang Yu. Dia berujar lirih, "Mengapa kamu berada di tempat tidurku?"      

Telapak tangan Tang Yu yang besar masih berada di pinggang Pei Qiqi. Dengan tubuh mereka yang saling menempel begini, Pei Qiqi pun dapat merasakan tanda bahaya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.