Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Pria yang Tidak Bermoral dan Tercela! (2)



Pria yang Tidak Bermoral dan Tercela! (2)

0"Tidak keberatan kan kalau aku ikut makan bersama?" tanya Tang Yu dengan ekspresi datar, tanpa memperlihatkan emosi apa pun.     
0

Tetapi begitu dia melihat Tang Xin, sorot matanya tampak menghangat.     

Pei Qiqi seketika merasa sangat lemah tak berdaya… Apa Tang Yu mau makan bersamanya dan Tang Xin?     

Hari ini adalah Tahun Baru!     

Apakah Tang Yu yakin tidak pergi menemani ibunya atau Sun Feifei untuk menghabiskan Tahun Baru bersama?     

Pei Qiqi hanya diam tak bergerak. Tang Yu pun mengerutkan keningnya karena bingung. "Nona Pei?"     

Nama panggilan itu semakin melebarkan jarak di antara mereka berdua.     

Pei Qiqi berjalan mendekat dan berkata, "Aku akan menyiapkan makanan untukmu."      

Tang Xin mengeluarkan suara aneh, "Aku mau minum anggur."     

Begitu dia mengatakannya, Tang Yu langsung meliriknya dengan tajam. Akhirnya Tang Xin tidak berani bersuara lagi, dan menyusut di tempatnya. Dia benar-benar terlihat sangat menyedihkan.      

Pei Qiqi tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tiba-tiba dia merasa seperti induk ayam yang memiliki anak, dan ingin melindunginya. Dia melihat Tang Yu dan berkata, "Kamu tidak perlu terlalu galak padanya."     

"Aku sedang mengajari adikku. Memangnya apa hubungannya dengan Nona Pei?" Tang Yu menatap Pei Qiqi dengan sorot mata yang dingin dan acuh.     

Pei Qiqi menekan bibirnya. "Memang tidak ada hubungannya, tapi ini rumahku."     

Tang Xin diam-diam memberi Pei Qiqi 100 tanda suka. Qiqi adalah orang pertama yang berani memprovokasi otoritas kakaknya secara terang-terangan seperti ini.     

Namun, keberanian Pei Qiqi ini hanya bertahan sesaat, karena dia segera melarikan diri ke dapur setelah mengatakan itu.     

Karena tak ada yang bisa membelanya lagi, Tang Xin berhati-hati dalam segala hal, baik perilaku maupun ucapannya. Dia takut menyinggung iblis yang menakutkan itu saat marah.     

"Apakah kamu ingin menginap di sini?" Nada bicara Tang Yu begitu ringan, seolah bertanya hanya untuk berbasa-basi.     

Tang Xin segera mengangguk seperti anak anjing.     

Tang Yu meliriknya dan tidak mengatakan apa-apa.     

Melihat Tang Yu tidak mengatakan apa-apa, nyali anjing Tang Xin bertambah besar berkali-kali lipat. Pei Qiqi datang lagi dengan membawa makanan untuk Tang Yu. Dia sebenarnya juga ingin minum anggur untuk membuat suasana menjadi meriah.     

Pei Qiqi pikir Tang Xin juga akan pulang habis ini. Dia berpikir sejenak, lalu akhirnya berlari mengambil anggur dan membawanya ke ruang makan.     

"Qiqi, kamu juga minum." Hanya Tang Xin sendiri yang tidak berani minum, karena di sebelahnya ada kakaknya, yang menatap dirinya seperti serigala tak berperasaan.     

Pei Qiqi menuangkan secangkir kecil anggur untuk dirinya sendiri, tetapi dia tidak menuangkannya untuk Tang Yu. Bagaimanapun juga, Tang Yu akan mengemudi sebentar lagi. (Pei Qiqi sungguh tidak tahu kalau yang akan dikemudikan laki-laki itu adalah dia!)     

Suasana makan malam mereka masih cukup canggung. Untungnya, Tang Xin cukup banyak bicara, sehingga memecahkan keheningan di antara mereka.     

Pria dan wanita itu, satunya sedang makan, sementara yang satunya lagi sedang meminum anggur dalam sekali tegukan kecil. Mulut mungil Pei Qiqi terus meneguk minuman tanpa henti.     

Tang Xin tahu kemampuan tubuhnya, jadi dia hanya minum setengah gelas dan meletakkan gelasnya kembali. Sebaliknya, Pei Qiqi justru minum sebotol anggur merah seorang diri.     

Tang Xin berbicara ini dan itu, kemudian melihat wajah Pei Qiqi yang memerah akibat terlalu banyak minum alkohol.      

"Qiqi, wajahmu sangat merah." Tang Xin merasa khawatir dan menyentuhnya dengan hati-hati.     

"Kualitas anggur merah ini tidak buruk." Tang Yu memandang adiknya dengan tenang, lalu menegurnya secara pelan, "Segera berkemaslah setelah ini. Aku akan membantunya masuk ke kamar."     

Tang Xin tertegun. "Biar aku saja yang membantu Qiqi masuk…" Dia tidak berani melanjutkan kata-kata selanjutnya yang hendak ia lontarkan, karena Tang Yu memelototinya.     

Meski begitu, dia masih memiliki nyali besar untuk kembali berujar, "Kakak sudah punya pacar."     

Tang Yu tetap tenang. "Kamu takut kalau aku mengambil keuntungan dari dia, mengingat keadaannya yang seperti ini?"     

Tang Xin mengangguk dengan sungguh-sungguh, dan bertingkah seperti anjing kecil yang melindungi pemiliknya.     

"Kamu terlalu banyak berpikir." Tang Yu mengeluarkan otoritasnya sebagai kakak dengan tegas, "Cepat kemasi barang-barangmu."     

Tang Xin memperhatikan postur Tang Yu. Bukankah Kakak terlihat tidak bersiap untuk segera pergi?     

Dia mengerucutkan bibirnya dan mulai membuat negosiasi. "Biarkan aku tinggal di sini, maka akan kubiarkan Kakak membawa Qiqi masuk."     

Tang Yu menatapnya...     

"Aku tahu Kakak hanya ingin mengambil keuntungan dari Qiqi. Kakak sebenarnya tidak menyukai Sun Feifei sama sekali," pungkas Tang Xin. Skakmat!     

Terkadang, ada kalanya orang dewasa harus mengagumi intuisi seorang anak kecil! Sekali berbicara, kata-katanya cukup akurat dengan kebenaran yang ada.     

Tang Yu hanya diam saja. Dia tidak mengakui maupun menyangkalnya, namun dia langsung menggendong Pei Qiqi dan membawanya masuk ke kamar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.