Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Bekas Ciuman (1)



Bekas Ciuman (1)

0Pei Qiqi melihat Tang Xin dan berkata, "Dia tidak mengatakan apa-apa."     
0

"Kalau begitu, bisakah aku tinggal bersamamu?" Tang Xin bertanya dengan hati-hati.     

Pei Qiqi dapat melihat banyak bintang kecil di mata Tang Xin. Entah kenapa, ada sentuhan kasih sayang yang muncul di hatinya.     

Dia pikir dirinya tidak akan terlalu menyayangi Tang Xin, karena Tang Xin terlahir dari Zhao Ke. Tetapi, Tang Xin berbeda…     

Tang Xin begitu lemah, seperti binatang kecil yang polos dan dapat membangkitkan kasih sayang orang lain.      

Pei Qiqi mengulurkan tangannya dan mengusap-usap kepala kecil Tang Xin dengan lembut. "Boleh, tapi untuk sementara waktu."     

Tang Xin sudah cukup puas untuk saat ini. Dia membuka pintu dan melompat keluar dari mobil. Dia menyalakan ponselnya dan berswafoto dengan mobil Pei Qiqi, namun tiba-tiba dia ada panggilan telepon dari ibunya.     

Tang Xin memilih untuk mengabaikannya.     

Ketika Pei Qiqi berjalan menghampirinya, Tang Xin segera menyimpan kembali ponselnya. "Qiqi, aku mengirim foto barusan ke status WeChat. Jangan khawatir, aku sudah mengecualikan nomor kontak ibuku. Dia tidak bisa melihatnya."     

Melihat Tang Xin terus berusaha menyenangkan dirinya agar mau menerimanya, Pei Qiqi merasa marah dan juga lucu. Dia membawa Tang Xin masuk ke apartemen pribadinya. Pertama-tama, dia mengatur tempat untuk Tang Xin dulu.     

Setelah pintu terbuka, Tang Xin langsung berseru senang. Dia melompat-lompat ke sofa dengan penuh semangat. Dia belum pernah merasa sebebas ini sebelumnya, hingga wajah mungilnya yang begitu putih pucat itu merona merah.     

Pei Qiqi membawa tas kecil Tang Xin ke kamar tamu. Ketika dia keluar, Tang Xin berbaring di sofa dan berkata dengan lembut, "Aku paling suka warna sofa ini, sangat nyaman."     

Pei Qiqi menggelengkan kepalanya, lalu berjalan masuk ke dapur. Setelah beberapa saat, dia keluar lagi. "Tang Xin, aku akan pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan. Kamu mau tunggu di rumah atau pergi bersamaku?"     

Tang Xin melompat dan berkata, "Tentu saja ikut pergi bersamamu."     

Mereka duduk di dalam mobil lagi. Tang Xin menundukkan kepalanya untuk bermain ponsel. Dia melihat komentar Tang Yu…     

'Di mana?'     

Tang Xin diam-diam memandang Pei Qiqi. Dia melihat gadis itu sedang mengemudi dengan konsentrasi penuh. Jadi, dia bisa mengirim pesan pribadi kepada Tang Yu.     

'Aku dan Qiqi akan pergi ke supermarket. Qiqi akan memasak untukku.'     

Setelah selesai mengirimnya, dia menunggu balasan kakaknya. Dia sudah menunggu untuk waktu yang lama, namun pesan balasan Tang Yu tak kunjung datang.     

Yang benar saja! Kakaknya tidak bereaksi apa pun. Dia masih mengira bahwa kakaknya sangat mencintai Qiqi, dan seharusnya dia tidak mungkin bisa melupakannya begitu saja!     

Ternyata begitu memiliki orang baru, dia melupakan mantannya. Bagian mana dari Sun Feifei yang lebih baik dari Qiqi? Dia memang cantik, tetapi kecantikan seperti bongkahan kayu yang bodoh, tidak bisa dibandingkan dengan Qiqi.     

Tang Xin memiringkan bibir kecilnya dan tidak mengirim pesan lagi. Perasaan kecewa memenuhi hatinya.     

Sebenarnya, dia ingin menelepon kakaknya untuk datang. Dia harap kakaknya dan Qiqi bisa bersama lagi!     

Bagaimanapun juga, Tang Xin masih kecil. Dia tidak bisa menyembunyikan isi hatinya. Setelah beberapa saat, dia bertanya dengan sedih, "Qiqi, kamu benar-benar tidak menyukai kakakku?"     

Pei Qiqi tidak langsung menyahut pertanyaan Tang Xin. Jari-jarinya memegang setir dengan erat. "Tang Xin, jangan menanyakan hal seperti ini lagi. Kakakmu punya pacar sekarang. Tidak baik kalau terjadi kesalahpahaman."     

Tang Xin menyandarkan kepala kecilnya ke sandaran kursi mobil. Dia melihat ke luar jendela, dan menghela napas berat. "Qiqi, jika aku jadi kamu, aku pasti akan menyukai Kakak."     

Dalam benak Tang Xin, Tang Yu adalah perwujudan laki-laki yang paling sempurna.     

Pei Qiqi tertawa, namun tidak mengatakan apa pun.     

Tang Xin melihat ke luar jendela, dan tiba-tiba merasa sedih. Dia dulu dapat melihat betapa besarnya cinta Qiqi dan kakaknya saat masih bersama.     

Mungkinkah semua itu hanya kebohongan?     

Jika semua ini tidak benar, lalu apa yang benar?     

Namun tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan Tang Xin. Dia hanya bisa melihat ke luar...     

Bahkan, Tang Xin cukup iri pada Qiqi. Setidaknya Qiqi bisa... hidup lama, tidak seperti dirinya yang mungkin akan meninggalkan dunia ini suatu hari nanti.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.