Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Masalah Skandal Foto Wanita Berinisial ‘Z’ (1)



Masalah Skandal Foto Wanita Berinisial ‘Z’ (1)

0Pei Qiqi masih duduk di sana untuk waktu yang lama, saking lamanya sampai pelayan menghampirinya dan bertanya dengan lirih, "Nona, apakah makanannya perlu dibungkus?"     
0

Pei Qiqi menoleh dan melihat pelayan itu. Sorot matanya menatap lurus padanya.     

"Nona, apakah makanannya perlu dibungkus?" Si pelayan begitu sabar menghadapi gadis yang sangat cantik itu.     

Pei Qiqi mengerucutkan bibirnya, melihat beberapa hidangan yang belum tersentuh sama sekali, lalu berujar dengan tenang, "Oke, bungkus saja!"      

Meskipun perutnya sangat lapar, namun dia tidak memiliki nafsu makan lagi setelah bertemu Pei Huan.     

Meskipun dapat dikatakan kalau dia tidak menyukai Pei Huan, bahkan seperti yang Pei Huan katakan tadi, kebencian di antara mereka tidak akan bisa diselesaikan dalam hidup ini, tetapi bagaimanapun juga Pei Huan adalah anak Ayah. Tidak peduli seberapa kejam Pei Qiqi, dia merasa kasihan pada Pei Huan.     

Dia berjalan keluar dengan membawa kotak makan. Dia hanya menyusuri jalanan tanpa menggunakan mobil.     

Namun, Pei Qiqi selalu merasa bahwa ada orang yang mengikuti di belakangnya. Setiap kali dia berbalik, orang itu sudah tidak ada.      

Setelah berjalan sejauh dua blok, Pei Qiqi meletakkan kotak makan yang dibawanya di sebuah teras terbuka dengan hamparan rumput hijau, lalu dirinya berjalan terus ke depan.     

Dia berjalan sampai berbelok di sudut dan berhenti. Dia melihat ke arah sana.     

Seorang wanita berjalan diam-diam bersama seorang gadis kecil dan mengambil kotak makan itu.     

Wanita itu mengenakan pakaian yang sangat lusuh, begitu pula dengan gadis kecilnya.     

Pada saat ini, wanita itu membuka kotak makan, lalu menyuapkan makanan di dalamnya kepada gadis kecil di sebelahnya dengan hati-hati.     

Mungkin karena belum pernah makan makanan yang begitu lezat seperti itu, Gadis kecil itu makan dengan terburu-buru, sama halnya dengan wanita itu.     

Pei Qiqi melihat mereka dari kejauhan, kemudian dia melihat sebuah mobil kecil di sebelah wanita itu. Mobil itu menjual beberapa botol air murni dan semacamnya.     

Gadis kecil itu mungkin sudah terlalu lama hidup di jalanan dan selalu hidup di bawah terik matahari. Kulit wajahnya menghitam, sehingga kedua matanya yang hitam dan putih tampak kontras.     

Ketika dia sedang makan, dia mengangkat pandangannya dan melihat Pei Qiqi.     

Pei Qiqi menekan bibirnya dan menunjukkan senyuman lembut pada gadis itu, kemudian memberi gerakan isyarat untuk memintanya menunggu di sana.     

Pei Qiqi berlari ke mall dengan cepat dan membeli boneka kelinci lucu seukuran anak kecil itu. Dia mengeluarkan kartu ATM-nya sendiri dan mengeluarkan uang yang berjumlah sekitar 100.000 yuan dari semua mesin teller.     

Dia memasukkan setumpuk uang tebal itu ke dalam kantong, dan mengemasnya dalam satu tempat dengan hati-hati.     

Kemudian, dia berlari keluar. Gadis kecil itu masih berdiri di sana dan tetap menunggunya.     

Pei Qiqi melambatkan langkah kakinya, lalu berlari lagi menghampirinya. Dia meletakkan boneka kelinci berbulu lembut serta kantong berat berisi uang ke dalam pelukan gadis kecil itu, lalu berujar lirih padanya, "Selamat Tahun Baru Imlek."     

Gadis kecil itu tersipu malu. Pei Qiqi mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala gadis itu. "Jadilah anak yang baik, dan dengarkan ucapan ibumu."     

Di satu sisi, wanita yang tadi bersama gadis itu kini berdiri di kejauhan. Setelah Pei Qiqi pergi, dia datang dan membuka barang-barang di tangan putri kecilnya. Dia langsung tercengang, karena ada uang yang diikat rapi di dalamnya, jumlahnya sekitar 100.000 yuan.     

Dia tidak bisa menerima uang sebanyak ini... Tapi saat dia melihat ke sekeliling, gadis muda tadi sudah tidak ada. Di mana dia bisa menemukan sosok Pei Qiqi?     

"Ibu." Gadis kecil itu memeluk boneka kelinci dan bertanya dengan suara kecil, "Bolehkah hari ini istirahat saja?"     

Wanita itu memeluk anaknya erat-erat. Bibirnya yang kering dan pecah-pecah menunjukkan senyuman, tetapi dia masih mencium putri kecil dalam pelukannya dengan penuh kasih sayang. "Oke, Ibu akan libur untuk hari ini. Sekarang adalah waktunya membawa Ruo Ruo kami pergi membeli baju baru."     

Begitu mereka sudah pergi, Pei Qiqi baru berjalan keluar dari belakang. Matanya terasa panas melihat pemandangan barusan, dan juga ada perasaan iri di hatinya.     

Dia belum pernah dipeluk oleh wanita mana pun. Dia juga tidak tahu bagaimana rasanya. Dia hanya pernah dipeluk oleh Tang Yu     

Tepat ketika Pei Qiqi tenggelam dalam kesedihan, ponselnya berdering.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.