Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Aku Hanya Menyukaimu, Pria Tampan Yang Manis! (2)



Aku Hanya Menyukaimu, Pria Tampan Yang Manis! (2)

0Tang Yu menoleh ke samping. Satu tangannya menggapai kepala kecil Pei Qiqi dan menciumnya dengan ganas.      
0

Pei Qiqi berjuang melepaskan diri di atas punggung Tang Yu. Bukannya terlepas dari Tang Yu, usahanya itu justru membuat situasinya kacau dalam sekejap karena dia bergerak tidak teratur, hingga membuat lehernya terkilir.     

Tang Yu juga tahu kalau dirinya terlalu terburu nafsu. Ada begitu banyak orang di jalanan yang melihat mereka seperti ini.     

Dia akhirnya merasa sudah cukup mencium Pei Qiqi. Dia menepuk-nepuk kepala Pei Qiqi, yang dipenuhi rambut halus, sebagai ungkapan rasa sayangnya. Tang Yu memperlakukan Pei Qiqi tidak jauh berbeda dengan memperlakukan hewan peliharaan kecil…     

Salju berjatuhan semakin banyak dari waktu ke waktu. Tang Yu menurunkan Pei Qiqi. Dia melepas mantelnya dan mengenakan mantel tersebut ke tubuh Pei Qiqi, kemudian menggendong gadis kecil itu di punggungnya lagi… Bukannya tidak bisa naik mobil, sekarang Tang Yu memang ingin menggendong Pei Qiqi di punggungnya sambil terus berjalan.     

Pei Qiqi berbaring nyaman di punggung Tang Yu. Dia mulai mengantuk, tetapi dia menahan diri agar tidak tertidur. Dia mengalihkan rasa kantuknya dengan bernyanyi di punggung Tang Yu.     

Setiap nada yang keluar dari mulutnya benar-benar tidak enak didengar, namun Tang Yu sangat menyukainya.     

"Nyanyian Qiqi-ku bagus sekali!" Tang Yu tersenyum, menggendong si kecil di punggungnya dengan sangat ringan.     

Setelah berjalan seperti ini selama dua jam, mereka akhirnya tiba di apartemen Pei Qiqi.     

Tang Yu menurunkan Pei Qiqi, namun kemudian Pei Qiqi menghalangi pintu masuk. Tangan kecilnya bergerak di dada Tang Yu dengan lembut, lalu dia berbicara dengan tidak jelas karena masih di bawah pengaruh alkohol, "Ini rumahku... Tang Yu, bukankah kamu seharusnya pergi menemani tunanganmu?"     

Ekspresi wajah Pei Qiqi tampak sangat kekanak-kanakan, tetapi gerakannya begitu menggoda.     

Tang Yu menatapnya dan tersenyum tipis. "Qiqi, kamu lupa, sekarang kamu sedang bermimpi."     

Bermimpi?     

Ya, benar juga!     

Dia memang sedang bermimpi!     

Pei Qiqi memandang lurus Tang Yu lekat-lekat, seperti seekor anjing kecil yang melihat tulang berdaging…     

Tang Yu tersenyum lucu. Dia menggantungkan overcoat-nya di tangannya, dan berkata dengan lembut, "Qiqi, bukakan pintunya."     

Pei Qiqi mencari-cari kunci apartemen di sakunya, tapi dia tidak bisa menemukannya.     

Pada saat itu juga, hati Tang Yu runtuh... Bayangkan saja, seorang pria telah bertahan mengendalikan segalanya dan berjalan kaki selama dua jam sambil menggendong gadis mabuk, namun sesampainya di depan pintu rumah, ternyata mereka tidak membawa kunci.     

Tang Yu tiba-tiba menarik Pei Qiqi ke dalam pelukannya dan menciumnya dengan membabi buta.      

Pei Qiqi hampir tidak bisa bernapas dalam dekapan Tang Yu yang sangat kuat. Wajah mungilnya juga terasa terbakar… Udara dingin dari luar menghilang dalam sekejap, dan bahkan salju tipis di pakaiannya terasa panas.      

Tang Yu memeluk Pei Qiqi dengan satu tangan. Dia membenamkan wajah kecil gadis itu ke dalam dekapannya, kemudian menendang pintu dengan kuat…     

Pintu apartemen Pei Qiqi seketika terbuka, diiringi suara dobrakan yang keras… Sungguh malang nasib pintu ini!      

Mereka berjalan masuk dengan terhuyung-huyung sambil terus berciuman. Tang Yu menendang pintu ke belakang untuk menutupnya kembali.     

Pei Qiqi ditekan di sofa dan diciumi tanpa henti. Dia duduk di pangkuan Tang Yu. Rambutnya sudah awut-awutan. Mantelnya sudah dibuang entah ke mana dari tadi. Overcoat Tang Yu juga terlilit jadi satu dengan kemejanya. Penampilannya benar-benar tampak berantakan namun juga menggoda.     

Tangan Pei Qiqi menekan kulit kepala Tang Yu. Menciumnya seolah-olah dia sedang berdiri di awan. Dia tidak bisa berpikir jernih.     

Terlalu banyak alkohol membuatnya tidak tahu apakah itu adalah mimpi atau kenyataan.      

Anggap saja itu sebagai mimpi, karena bagaimanapun juga, Pei Qiqi sedang mabuk...      

Ciuman itu semakin dalam. Tang Yu tidak bisa mengendalikannya lagi. Dia menghela napas dalam-dalam. "Qiqi, Siapa aku?"     

"Ayah." Dia menempelkan wajah kecilnya di lengan Tang Yu dan menggigitnya.     

Tidak peduli berapa banyak Tang Yu menanggungnya, Pei Qiqi tidak bisa melihatnya sebagai laki-laki…     

Tang Yu langsung menggendong Pei Qiqi masuk ke kamar mandi.     

Pei Qiqi disiksa habis-habisan dalam keputusasaan, namun Tang Yu masih tetap menginterogasinya.     

"Apa kamu menyukai Jin Rong?" Tang Yu meraih wajah Pei Qiqi dan bertanya dengan galak.     

Gadis muda itu mengangguk dengan bodoh. "Suka." Dia dulu memang pernah menyukainya… Dia mengatakan sejujurnya.     

Tang Yu rasanya hampir gila karena kemarahannya sudah memuncak. Pei Qiqi benar-benar masih bisa jujur. Tangannya yang besar memukuli Pei Qiqi dengan kejam untuk sesaat.     

Dia menghela napas berat. "Lalu, bagaimana denganku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.