Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Siapa Pria itu? (2)



Siapa Pria itu? (2)

0Pei Qiqi terkejut.     
0

"Memang kenapa? Pei Qiqi, apa kamu masih mengira bahwa dirimu itu adalah gadis muda yang polos, begitu suci dan tidak tahu apa-apa? Tanpa Tang Yu, kamu juga hanyalah sepotong daging di atas talenan. Kamu tidak akan bisa melarikan diri setiap kali pria-pria itu ingin memakanmu." Pei Huan tersenyum dingin dan menghembuskan asap tebal dari di bibirnya.     

Pei Qiqi merasa kalau Pei Huan semakin menyedihkan.     

"Sudahi pembahasan ini. Ayolah, aku dalam suasana hati yang baik hari ini. Mari kita makan bersama. Bagaimanapun juga, kita ini bisa dibilang masih satu keluarga." Pei Huan menekan putung rokoknya. "Ayo makan. Rasanya menyedihkan melihatmu sendirian."     

Hanya kesendirian Pei Qiqi lah yang bisa menghibur Pei Huan dan membuatnya merasa bahwa yang memiliki kehidupan terburuk di dunia ini bukanlah dirinya.     

Pei Qiqi jatuh cinta kepada Tang Yu, namun dia ditinggalkan dengan cara berbeda.     

Pei Huan seolah telah melihat permasalah hidup Pei Qiqi secara keseluruhan dan menilai segala sesuatu berdasarkan sudut pandangnya sendiri, "Semua laki-laki itu pada dasarnya sama saja, hanya serakah pada tubuh mudamu. Ketika mereka memanjakanmu, kamu pasti akan diperlakukan sebagai kekasih kesayangan. Namun, begitu mereka sudah merasa cukup puas bersenang-senang, kamu bukan apa-apa lagi."     

Pei Qiqi tetap diam saja. Dia hanya merasa bahwa Pei Huan telah banyak berubah.     

"Tahukah kamu, aku telah bergabung dalam industri hiburan. Pria barusan adalah Wakil Direktur King Entertainment. Dia bisa membuatku menjadi publik figur terkenal!" Pei Huan mengatakan sejujurnya tanpa peduli apa pun, "Sebagai imbalannya, aku hanya perlu menemaninya menghangatkan tempat tidur."     

"Benarkah?" Pei Qiqi menatap mata Pei Huan. "Apakah ini yang kamu inginkan? Bagaimana dengan cintamu pada Jinrong?"     

Awalnya masih ada senyuman di mata Pei Huan, tetapi saat ini sorot matanya berubah menjadi tajam dalam sekejap. "Cinta? Pei Qiqi, kamu jangan bercanda. Aku memang mencintainya, tetapi apakah dia mencintaiku? Hatinya sepenuhnya hanya untukmu, bahkan dia rela mengorbankan hidupnya demi kamu. Jadi, apa yang tersisa ia berikan padaku? Anak? Aku masih sangat muda. Apakah aku sanggup menjaga darah dagingnya seorang diri?"     

"Bagaimana jika Jin Rong terbangun suatu hari nanti?" Pei Qiqi memejamkan mata. "Pada saat itu, apakah kamu tidak menyesalinya, Pei Huan?"     

Pei Huan tertegun, namun dia segera mengendalikan diri tetap tenang. "Mana mungkin? Dia tidak akan bisa bangun."     

Kemudian, dia tertawa lirih. "Meskipun dia bangun, aku harus bagaimana lagi? Orang yang dia suka tetaplah kamu... Sementara itu, pria barusan bisa memberiku kebahagiaan... Aku merasakan kebahagiaan sebagai wanita hanya saat bersamanya, bukannya saat tinggal bersama Lin Jinrong. Memiliki pasangan namun serasa hidup sebagai janda!"     

"Pei Qiqi, apakah kamu tahu bagaimana rasanya menjadi istri yang tidak dianggap? Apakah kamu tahu bagaimana rasanya selalu diperlakukan suami dengan dingin? Kamu mana mungkin tahu kalau Lin Jinrong hanya menyentuhku sekali saja... Bukankah itu ironis?" Pei Huan menengadahkan kepalanya. "Sejak menggugurkan anak itu, aku mengatakan pada diriku sendiri bahwa aku tidak akan mencintainya lagi…"     

Pei Qiqi diam seribu bahasa. Dia tidak tahu harus merespon apa.     

Dia dan Pei Huan duduk berhadap-hadapan. Pesanan makanan mereka sudah disajikan di meja makan, tapi tidak ada yang menyentuhnya.     

Sebelum pergi, Pei Huan berujar lagi, "Pei Qiqi, kebencian di antara kita berdua tidak akan pernah terselesaikan selamanya dalam hidup ini."     

Pei Qiqi memandang gelapnya malam yang tak terbatas, dan tersenyum tipis. "Pei Huan, kamu sebenarnya bisa menjalani kehidupan dengan cara lain."     

Pei Huan sendiri yang telah memotong jalan hidupnya. Keinginannya dalam memilih jalan hidup dengan cara yang salah justru membuat hidupnya semakin menyedihkan.     

Ketika Pei Huan berjalan keluar untuk mengambil mobilnya, dia melihat sebuah mobil yang tampak kacau dan mengerikan… Mobil itu dipenuhi tulisan berbahasa Inggris.     

Dia mengamatinya selama beberapa saat, dan matanya tiba-tiba terasa panas...     

Karena, semua itu bertuliskan LOVE.     

Setelahnya, barulah dia melihat benda yang ada di dalam mobil tersebut, dan ternyata itu adalah mobil Pei Qiqi.     

Kemudian, tatapan Pei Huan membeku...     

Dia perlahan tertawa getir.     

Pei Qiqi, kamu ini benar-benar bodoh. Kamu bahkan tidak tahu betapa Tang Yu mencintaimu!     

Pada bagian sasis mobil (kerangka internal kendaraan roda empat yang digunakan sebagai penopang beragam komponen mobil), tertulis dua huruf yang tidak terlihat jelas… TY.     

Pei Qiqi, aku tidak akan memberitahumu hal ini. Biarkan kamu memperjuangkan cintamu sendiri.     

Pei Huan mendongak, dan beberapa tetes air mata mulai mengalir dari sudut matanya.     

Pada akhirnya, dia dan Pei Qiqi tetap tidak sama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.