Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kecemburuan Qiqi (3)



Kecemburuan Qiqi (3)

0Pei Qiqi ingat bahwa pada malam sebelum pertunangan, Tang Yu bilang padanya bahwa dia awalnya memiliki seorang adik perempuan.     
0

Ketika Tang Yu mengatakan hal itu, ekspresinya samar-samar menunjukkan rasa kehilangan. Selain itu, juga masih ada kemarahan, dan kemarahan itu berasal dari Zhao Ke.      

Pei Qiqi tersenyum, mengangkat pandangannya dan memegang kaleng bir sembari menghadapi angin malam yang berhembus kuat. "Tang Yu, selamat Tahun Baru!"     

Dia minum banyak bir hingga mabuk. Dia hanya duduk di sana, cekikikan seperti orang bodoh dan menonton penampilan Sun Feifei yang diputar di layar lebar dengan berderai air mata.     

Tapi di mana Tang Yu?     

Kenapa dia tidak muncul lagi…     

Pei Qiqi merasa pusing. Dia tertawa bodoh sendiri.     

Malam Tahun Baru Imlek... Dia tidak menghabiskan Malam Tahun Baru Imlek dengan Tang Yu!     

Dulu, Pei Qiqi pikir dirinya akan menghabiskan Malam Tahun Baru bersama Tang Yu sepanjang hidupnya, dimulai saat dia masih muda, setengah baya, dan sampai tua. Semua hidupnya dia habiskan hanya bersama Tang Yu seorang.     

Setelah minum semua bir yang dibawanya, Pei Qiqi sangat mabuk hingga merasa dikelilingi oleh bayangan Tang Yu.     

Dia berdiri di lapangan kosong itu dan meneriakkan nama Tang Yu dengan keras seperti orang gila.     

Tang Yu…     

Tang Yu…     

Tapi di mana laki-laki itu?     

Pei Qiqi berdiri di sana sendirian, seolah-olah hanya dialah yang tersisa di seluruh dunia ini.     

Orang-orang yang peduli padanya dan mereka yang selalu melindunginya, semuanya telah jauh darinya.     

Ayah, Chen Xinjie, Jin Rong, Tang Yu…     

Dia perlahan memeluk tubuhnya dan berjongkok di sana. Wajah mungilnya terlihat begitu tenang, seperti tertidur.     

Detik berikutnya, dia tiba-tiba berdiri lagi dan mulai menari di halaman yang luas itu, seolah dia sedang berdansa dengan Tang Yu malam itu.     

Pei Qiqi melompat tanpa lelah, berputar, dan berputar... Kepalanya semakin pusing, tapi rasanya jauh lebih baik.     

Hanya saat dia dalam keadaan setengah sadar seperti ini, Tang Yu masih adalah miliknya.     

Pei Qiqi tidak tahu apakah itu suaranya sendiri atau bukan. Suara serak nan berat itu terus bergema di antara gedung-gedung tinggi di hadapannya.     

Tang Yu adalah milik Pei Qiqi!     

Suara demi suara yang menyahut…     

Dia berdiri di sana sambil tersenyum bodoh, lalu bergumam lirih, "Tang Yu adalah milikku."     

Tang Yu berdiri di kejauhan dan memandang Pei Qiqi dengan tenang.     

Pei Qiqi, kau pengecut!     

Di sampingnya ada petugas keamanan gedung. Dia merasa kesulitan saat melihat ke arah Pei Qiqi.     

Bukankah keributan yang dibuat Pei Qiqi ini mengganggu warga sekitar?     

Tapi dilihat dari ekspresi Direktur, sepertinya beliau sangat senang!?     

Bukankah Direktur seharusnya berada di konser musik Sun Feifei? Mengapa beliau malah datang ke sini untuk melihat Nona Pei yang menggila?     

Atau Nona Pei sudah memberitahu Direktur kalau dia akan datang….     

Ya Tuhan! Ya Tuhan!     

Mata penjaga keamanan terbelalak lebar melihat Pei Qiqi memegang sebuah benda, lalu menggunakannya untuk menghancurkan layar LCD besar di depan Shengyuan.     

Suara layar pecah terdengar nyaring. Tang Yu bergegas berlari menggendong Pei Qiqi dan membawanya pergi dari sana.     

Kemudian muncul percikan api dari aliran listrik LCD yang korsleting. Logo dan papan nama Perusahaan Shengyuan jatuh. Perusahaan Shengyuan hancur sudah di tangan Pei Qiqi.      

Tapi Tang Yu justru tersenyum bahagia. Di malam musim dingin ini, dia menggendong pembunuh yang mabuk ini di dalam pelukannya dan membenamkan wajahnya ke leher panjang Pei Qiqi. Tubuh Pei Qiqi sangat hangat karena terlalu banyak minum bir.     

"Dasar pembohong kecil," maki Tang Yu dengan marah. Kemudian dia mendekati gadis itu. Bibirnya bergerak ke sepanjang pipi ke bibir Pei Qiqi... Bahkan meskipun udara di sekitar begitu dingin, suhu tubuh mereka sangat tinggi sekali.     

Pei Qiqi benar-benar sudah mabuk. Tatapannya kosong saat digendong oleh Tang Yu. Begitu Tang Yu menciumnya…     

Rasanya tidak nyata… Tangan kecilnya perlahan terangkat tinggi dan hendak jatuh ke wajah Tang Yu. Namun langsung ditangkap Tang Yu dan dilingkarkan ke belakang lehernya.     

"Aku pasti sedang bermimpi," gumam Pei Qiqi.     

Tang Yu terengah-engah. Dia masih menggendong Pei Qiqi. Kemudian, dia mendongak dan melihat layar lebar Shengyuan.     

Percikan api terus meletup-letup dan akhirnya membuat ledakan halus, seperti suara kembang api.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.