Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Akuilah Kalau Kamu Menginginkanku! (2)



Akuilah Kalau Kamu Menginginkanku! (2)

0"Tidak nyaman, bukan?" Tang Yu menatap Pei Qiqi dalam-dalam. "Aku tidak membawa ponsel, dan juga tidak punya uang. Kamu tega menyuruhku pulang?"     
0

Jantung Pei Qiqi berdetak lebih cepat. "Aku punya uang, jadi bisa kamu gunakan untuk pulang sendiri."     

Pei Qiqi hendak bangun, namun ditahan oleh Tang Yu. Tatapan Tang Yu terpusat penuh pada Pei Qiqi. "Apakah kamu sangat ingin aku pergi dari sini?"     

Pei Qiqi tertegun, menatap Tang Yu tanpa mengucapkan apa pun.     

Tangannya masih digenggam oleh laki-laki itu…     

Setelah terdiam untuk waktu yang lama, Tang Yu tiba-tiba berujar, "Di luar turun salju, aku akan menginap di sini selama satu malam. Aku janji akan langsung pergi besok."     

Pei Qiqi terlalu lemah sampai tidak bisa menanggapi sepatah kata pun.     

"Jangan khawatir, aku tidak akan melakukan apapun padamu!" ujar Tang Yu dengan acuh tak acuh, "Besok pagi, ada hal penting yang harus kulakukan. Selain itu, Nona Pei sepertinya sudah lupa bahwa aku punya pacar."     

Pei Qiqi benar-benar ingin mengumpati laki-laki ini!     

Jika kamu menjunjung tinggi etika sebagai pria yang sudah memiliki pasangan… lalu kenapa kamu makan mie-ku?     

Namun, Pei Qiqi tidak memiliki alasan untuk menolak lagi kalau Tang Yu bilang begini. Jika dia menolak, sepertinya malah akan memperkuat anggapan kalau masih ada rasa yang tersembunyi di dalam hatinya.     

Bibir merahnya yang mungil bergerak untuk menyahut ucapan Tang Yu, "Ada kamar tamu kecil di sini, bisa kamu gunakan untuk tidur malam ini saja."     

Tang Yu tersenyum tipis, dengan ekspresi yang sangat bermartabat.     

Namun kemudian, Pei Qiqi menyesalinya.     

Dia terbiasa hidup sendiri, jadi dia tidak pernah mengunci pintu kamar mandi ketika dirinya sedang membersihkan tubuhnya.     

Tang Yu memasuki kamar mandi dengan membawa handuk bersih, sementara Pei Qiqi mengenakan piyama yang setengah terbuka di luar ruangan shower mandi. Dia sedang berusaha menyeka tubuhnya menggunakan handuk dengan satu tangan.     

Entah kenapa, penampilannya yang seperti itu malah terlihat jauh lebih menggoda dibandingkan tidak mengenakan pakaian apa pun.     

Tang Yu hanya mengenakan kemeja dan celana panjang. Dia diam-diam menatap Pei Qiqi selama beberapa saat, dan kemudian mulai membuka kancing kemejanya.     

Pei Qiqi menutupi tubuhnya dengan kedua tangannya, dan suaranya juga terdengar gemetar, "Tang Yu, apa yang kamu lakukan?"     

"Mandi!" Tang Yu menjawab dengan sangat santai. Di tengah sikapnya yang acuh tak acuh, terselip suara yang serak seperti menahan sesuatu.     

Pei Qiqi menekan bibir kecilnya. "Kamu keluar."     

Tang Yu memandangnya, lalu dia pergi keluar seperti perintah Pei Qiqi.     

Tapi, dia hanya berjalan sampai ke kamar tidur di luar dan segera melepas seluruh pakaiannya dengan cepat. Dia melemparkannya satu per satu ke atas tempat tidur Pei Qiqi... Terutama pakai dalamnya yang berwarna hitam itu.     

Dia membuka pintu kamar mandi lagi, dan Pei Qiqi rasanya hampir menangis…     

Kalau Tang Yu bertingkah seperti ini, apa artinya?     

Mereka sudah putus. Bagaimana mungkin bisa begini?     

Awalnya Pei Qiqi sedang membersihkan tubuhnya sendiri, tapi sekarang dia sudah tidak peduli lagi. Dia menutupi tubuhnya dengan satu tangan dan mendorong tubuh Tang Yu ke samping, lalu berlari keluar secepat kilat.     

Tapi, Pei Qiqi masih terlalu naif. Dia duduk di tempat tidur dan menunggu Tang Yu keluar dari kamarnya.     

Tang Yu membersihkan diri selama 10 menit dan akhirnya keluar dari kamar mandi. Ketika dia berjalan keluar, hanya ada handuk mandi kecil yang menutupi pinggangnya. Itu sangat kecil… sekali, hingga seperti akan jatuh. Bahkan pada dasarnya handuk itu tidak bisa menutupi apa pun.     

Pei Qiqi langsung menundukkan wajahnya, pura-pura tidak melihatnya, tetapi wajahnya sedikit panas.     

Ketika dia melihat kaki Tang Yu yang lurus dan ramping, seluruh tubuhnya terasa melemah dalam sekejap, seolah-olah ada sesuatu yang keluar dari kepompong.     

Tang Yu meliriknya dengan acuh tak acuh. "Apakah ada pengering rambut?"     

Pei Qiqi tiba-tiba mengangkat pandangannya dan melihat punggung Tang Yu... Kamar tidurnya terlalu kecil. Karena ada Tang Yu di sini, seluruh ruangan tampak sempit. Keberadaan laki-laki ini terasa sangat besar, seolah memenuhi kamar Pei Qiqi.     

Terlebih lagi, dia hanya mengenakan handuk mandi yang berukuran sangat kecil.     

"Akan kuambilkan." Pei Qiqi perlahan turun dari tempat tidur. Dia berjalan ke lemari kecil di depan dan berjongkok untuk mengambilnya.     

Setelah menarik alat pengering rambut, dia berdiri dan tak sengaja menabrak Tang Yu, yang ternyata berdiri di belakangnya     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.