Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Apa Kamu Berharap Aku Menciummu? (1)



Apa Kamu Berharap Aku Menciummu? (1)

0Di tempat lain, pada pukul 7.30, Tang Yu duduk di dalam mobil tanpa banyak ekspresi di wajahnya.     
0

Sun Feifei sesekali memperhatikannya diam-diam. Dia merasa kalau ekspresi Tang Yu menjadi semakin dingin sejak melihat Pei Qiqi.     

Sebelumnya dia hanya tampak cuek, namun sekarang justru lebih dingin dari biasanya. Bahkan, udara dingin yang terpancar dari seluruh tubuh laki-laki itu hampir membekukannya.     

Sekarang baru hari keduanya bersama Tang Yu, dan baru pertama kali ini melihat Pei Qiqi, namun Sun Feifei sudah mulai ragu.     

Tang Yu memilihnya! Tapi, dia tidak mau terus dianggap sebagai tubuh pengganti saja…     

Dia berhubungan dengan Tang Yu dengan sangat berhati-hati, bahkan berbicara saja juga tidak berani sembarangan.     

Selain itu, Tang Yu memperlakukan dirinya dengan sopan, tetapi hal itu justru membuat jarak di antara mereka semakin jauh.     

Tapi, ketika Tang Yu melihat Pei Qiqi, jelas-jelas Sun Feifei bisa melihat bahwa sorot mata Tang Yu dipenuhi kefanatikan.     

Suara Sun Feifei terdengar seperti dia akan menangis, "Tang Yu, apakah kamu ingin…"     

"Hentikan mobilnya!" Tang Yu langsung menyela ucapan Sun Feifei.     

Sopir pun perlahan menghentikan mobil.     

Tatapan Tang Yu tetap tertuju ke depan. "Sun Fei Er, kurasa aku harus minta maaf…"     

"Namaku Sun Feifei." Dia sekarang rasanya ingin menampar Tang Yu. Bahkan, laki-laki ini tidak ingat namanya.     

"Oke, maafkan aku!" Tang Yu akhirnya menatap Sun Feifei, "Aku akan memberimu panggung pertunjukan musik di tempat yang besar. Sebuah konser pagelaran musik yang diadakan dengan skala 5000 orang penonton."     

Tang Yu mengatakan ini dengan sangat tenang, namun Sun Feifei segera menyadari apa artinya. "Apakah ini sebagai kompensasi?"     

"Bukan, ini adalah kesepakatan." Tang Yu memandang gadis itu. "Asalkan kita masih berpura-pura bersama."     

Sun Feifei tertegun. "Mengapa?"     

Tang Yu tersenyum tipis, tetapi ada sedikit kepahitan dalam senyumnya itu. "Aku tidak tahu. Mungkin aku tidak bisa tidak melihatnya!"     

"Apa kamu akan kembali padanya?" Mungkin karena harapannya untuk menjadi kekasih Tang Yu telah pupus, Sun Feifei merasa bahwa dirinya dapat berbicara dengan jauh lebih mudah, dan keberaniannya juga jauh lebih besar.     

Tang Yu meliriknya dengan sorot mata penuh peringatan. Sun Feifei seketika menyadari kalau dirinya terlalu banyak bicara.     

Namun tanpa diduga, Tang Yu masih menjawab pertanyaannya, "Tidak."     

Di dalam hatinya, Sun Feifei diam-diam memiliki pemikiran kalau laki-laki ini... bermuka dua. (Mulut bilang tidak, tapi reaksi tubuh sangat jujur)     

"Antar Nona Sun pulang." Tang Yu mengatakan ini pada sopir. Dia sudah membuka pintu dan turun dari mobil.     

Sun Feifei meraih lengan Tang Yu. "Bisakah kamu mengabulkan permintaan kecilku?" Dia menatap Tang Yu dengan penuh harap.     

Tatapan mata Tang Yu jatuh dalam-dalam di wajah Sun Feifei.     

"Bisakah kamu menciumku. Tidak masalah mencium di kening saja." Sun Feifei mengatakan ini dengan suara lirih dan sangat berhati-hati.     

Bibir tipis Tang Yu menekan menjadi garis lurus. "Tidak bisa."     

Kemudian, dia langsung menutup pintu.     

Sun Feifei membelalakkan matanya lebar-lebar, melihat ke pintu yang baru saja ditutup itu. Dia benar-benar akan gila!     

Dia baru saja dicampakkan oleh Tang Yu. Dia ingin Tang Yu mencium dahinya saja, namun laki-laki itu bahkan menolak permintaan sekecil itu!!!     

Pria dingin seperti itu tidak pantas diinginkan siapapun. Dia pantas ditinggal calon istri saat acara pertunangan, dan pantas untuk menderita sendiri!     

Sun Feifei menendang pintu mobil. Kini dia merasa jauh lebih baik!     

Si sopir yang duduk di depan hanya bisa menelan ludah. Pada dasarnya, wanita yang memiliki temperamen buruk akan melampiaskan kemarahan dengan kekerasan. Begitu pria itu pergi, gadis ini mengungkapkan wajah aslinya…     

Setelah beberapa saat, sopir mendengar teriakan keras dari kursi belakang.     

"Tang Yu sialan, kenapa kamu tidak menginginkanku? Ada apa denganku? Aku memiliki paras yang cantik, memiliki latar belakang keluarga yang baik, bisa bermain piano, dan... bahkan jika tidak ada yang lain, aku bisa menjadi gadis yang penurut... Kenapa kamu tidak menginginkanku, brengsek?! Kau tidak akan bisa mendapatkan seorang istri. Tunggu saja Pei Qiqi seumur hidupmu!" Sun Feifei menarik tisu, lalu membersihkan ingusnya. Dia menangis sambil melemparkan semua tisu ke dalam mobil.     

Mobil Tang Yu benar-benar dirusak.     

Seementara itu, setelah turun dari mobil, Tang Yu baru menyadari kalau dia tidak membawa dompet, dan bahkan ponselnya juga ada di dalam mobil.     

Dia melihat jalanan yang panjang. Dia menegakkan wajahnya dan berjalan cepat ke arah tempat Pei Qiqi berada sebelumnya.     

Tang Yu tidak tahu apa yang ingin dia lakukan. Dia hanya ingin melihat gadis itu sekarang.     

Hanya melihatnya saja, mungkin hatinya akan mati!     

Sekitar 15 menit kemudian, dia melihat mobil Pei Qiqi.     

Tang Yu mengerutkan kening melihat tidak ada orang di sana. Dia memandangi mobil seperti itu.     

Gadis kecil yang sebelumnya bermain kembang api bersama Pei Qiqi melihat paman yang tampan, jadi dia segera berlari menghampirinya dengan penuh semangat. "Apa Paman sedang mencari Kakak yang cantik itu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.