Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Lama Tidak Bertemu! (1)



Lama Tidak Bertemu! (1)

0Hal ini adalah kenangan yang paling menyakitkan bagi Lin Yun. Tang Yu tidak pernah menyinggungnya sedikit pun selama beberapa tahun ini. Namun, dia selalu ingat di dalam hatinya bahwa dia seharusnya memiliki adik perempuan.     
0

(Setelah berselang waktu yang lama, Tang Yu merasa bahwa Pei Qiqi adalah pengganti adiknya yang sudah tiada. Zhao Ke mendorong ibunya sampai keguguran, tetapi Tuhan memberinya Qiqi sebagai kompensasi.)     

Pada saat ini, Lin Yun merasa lebih lega setelah mengeluarkan beban yang ada di dalam hatinya. Dia mengangkat pandangannya ke arah lantai atas, dan tersenyum kecil.     

Setelah kejadian ini, kelak Tang Zhiyuan dan Zhao Ke akan benar-benar menghilang dari kehidupannya.     

Acara perayaan akhir tahun perusahaan telah berakhir. Tang Yu secara pribadi mengantar Sun Feifei pulang.     

Dia mengendarai Bugatti Veyron yang bagian atapnya dapat terbuka. Pandangannya terus tertuju ke depan dengan seksama.     

Sun Feifei merasa gugup duduk di sebelah Tang Yu. Bagaimanapun juga, ini adalah kencan pertama mereka. Jari-jarinya menggenggam erat roknya. Dia takut kalau Tang Yu berpikir bahwa dirinya adalah gadis yang tidak bermartabat.     

Tang Yu tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk waktu yang lama, jadi Sun Feifei berinisiatif berbicara dengan lembut untuk memulai obrolan, "Sesampainya di rumahku, naiklah untuk minum kopi."     

"Sudah malam." Tang Yu tersenyum tipis, "Lain kali saja!"     

Sun Feifei merasa kecewa, tapi tidak berani mengatakan apa pun.     

Prinsip didikan yang dijunjung tinggi dalam Keluarga Sun adalah… jadilah orang penurut.     

Terutama untuk pria seperti Tang Yu. Sun Feifei tidak perlu mengingat prinsip keluarga itu, karena tanpa disuruh pun dia pasti akan patuh di depan seorang Tang Yu.     

Pria seperti itu bisa membuat wanita melunak dengan begitu mudah... Sikapnya yang dingin juga sangat menawan.     

Sun Feifei benar-benar merasa tersanjung. Bahkan sampai sekarang pun dia masih sulit untuk percaya kalau gadis yang beruntung itu adalah dirinya.     

"Oh," sahut Sun Feifei, lalu dia duduk lebih patuh dari sebelumnya.     

Tang Yu melihat ke depan. Suasana hatinya sama seperti udara malam ini... sedingin air es.     

Tidak ada yang baik di dalam diri Sun Feifei, dan tidak ada yang bisa membuatnya tertarik, tapi tidak ada yang buruk juga!      

Mungkin, inilah yang disebut menerima secara terpaksa.     

Selama bukan gadis itu, dan juga bukan gadis yang sangat cantik seperti lukisan, apalagi terkadang tampak bersikap sebagai gadis kecil rumahan yang galak, Tang Yu merasa tidak masalah menerimanya, meski dengan enggan.     

Wanita yang duduk di sampingnya itu memperhatikan ekspresi Tang Yu. Awalnya dia begitu malu-malu, tetapi setelah itu dia tidak bisa tersenyum sedikit pun... dan hampir ingin menangis.     

Karena sorot mata Tang Yu semakin lama begitu dingin. Tampaknya ini bukanlah perasaan cinta, bahkan membicarakan tentang suka saja tidak.     

Ketika mobil berhenti, Sun Feifei bertanya dengan lembut, "Tang Yu, apakah kamu membenciku?"     

Jari-jari Tang Yu yang ramping masih berada di setir, dan pandangannya menatap lurus ke depan dalam-dalam. "Tidak."     

"Tapi, kamu juga tidak menyukaiku, ya kan?" Suara Sun Feifei bertambah lirih.     

Tatapan Tang Yu akhirnya jatuh di wajah gadis itu. Dia tersenyum tipis. "Aku akan mencoba yang terbaik."     

Jika seorang gadis mendengar kalimat itu dari pria biasa, kemungkinan besar dia akan berbalik dan menghindar dari awal. Apalagi kalau memiliki temperamen yang buruk, si gadis pasti akan melayangkan sebuah tamparan ke wajah si pria biasa.     

Namun orang ini adalah Tang Yu.     

Dengan mengatakan satu kalimat ini saja, dia sudah membuat orang lain sangat tersanjung mendengarnya, bahkan Sun Feifei juga merasa tersentuh.     

Sun Feifei duduk di sana untuk waktu yang lama. Dia enggan untuk pergi.     

Sementara itu, Tang Yu masih duduk tegak dan juga tidak mengatakan apa pun untuk menyuruhnya pergi. Hanya saja, ekspresi wajahnya tetap datar.     

Akhirnya Sun Feifei merasa tidak pantas untuk tetap tinggal seperti itu. Dia mulai bergerak. "Kalau begitu, selamat malam."     

Tang Yu mengangguk. Para pelayan Keluarga Sun datang menjemput putri kecil keluarga itu.     

Sun Feifei berdiri di sana dengan anggun selayaknya anak gadis dari keluarga konglomerat. Dia menunggu mobil Tang Yu pergi, lalu baru berjalan menuju ke rumah utama.     

Tang Yu melihat ke kaca spion yang menampilkan pantulan belakang mobil. Bibir tipisnya menekan menjadi garis lurus.     

Dia benar-benar tidak membenci Sun Feifei, tetapi mungkin cukup sulit baginya untuk menyukai gadis itu.     

Gadis itu tidak ada bedanya dengan para gadis dari keluarga konglomerat tersohor lainnya yang pernah Tang Yu temui. Tidak mungkin gadis itu bisa membuat hatinya tergerak.     

Tidak seperti gadis kecil yang tidak berperasaan itu.     

Memikirkan anak kecil yang berhati kejam itu lagi, Tang Yu langsung menginjak pedal gas, dan mobil sport putih itu melesat dengan kecepatan tinggi, seperti anak panah yang dilepaskan.     

Alih-alih kembali ke Taman Mawar, dia justru mengendarai mobil di Xiacheng. Dia hanya duduk di dalam mobil.     

Kemudian dia menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya secara perlahan sampai menjelang fajar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.