Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Lama Tidak Bertemu! (2)



Lama Tidak Bertemu! (2)

0Ketika Pei Qiqi datang ke perusahaan, semua orang melihatnya dengan tatapan aneh.     
0

Dia memandang Xiao Wen, lalu berjalan masuk ke kantornya dan duduk di tempatnya. "Apakah ada sesuatu yang istimewa di pagi hari ini?"     

"Tidak." Xiao Wen menggelengkan kepalanya. Ekspresi di wajahnya juga tidak menunjukkan kecurigaan.     

"Benarkah tidak ada?" Pei Qiqi berdeham pelan, "Xiao Wen, tampaknya kamu tidak menginginkan angpao merah."     

Xiao Wen menyentuh wajahnya. "Benarkah? Aku sangat senang hari ini, benar-benar senang."     

Pei Qiqi tersenyum. "Tahun Baru hampir tiba. Kesejahteraan perusahaan bagus, dan hal-hal lainnya juga hampir siap semuanya. Apakah ada masalah dalam aspek keuangan?"     

Xiao Wen segera menyahut, "Tidak ada masalah. Situasi perusahaan sangat baik akhir-akhir ini. Direktur Pei, sekarang semua orang mau mempercayaimu. Selain itu, tidak ada pemegang saham yang membuat keributan untuk menarik saham mereka sejak Zhou Meilin dipenjara."     

"Semua itu hanya bertahan untuk saat ini saja. Mereka tidak akan mau mengakui gadis lembek yang tidak berguna." Pei Qiqi tidak begitu optimis.     

Di dalam hatinya, Xiao Wen juga mengetahui hal itu, jadi dia tidak mengatakan apa-apa lagi.     

Pei Qiqi sedang membaca koran edisi hari ini. Setelah membacanya sebentar, dia merasa aneh, dan menanyakannya pada Xiao Wen, "Di mana edisi keuangan dan ekonomi bisnis hari ini?"     

"Ah… apa tidak ada?" Xiao Wen mendekat pada Pei Qiqi dan membantunya mencarikan edisi tersebut, "Benar tidak ada, ya. Mungkin terlewatkan. Aku akan mencarikannya nanti."     

Pei Qiqi tidak mengatakan apa-apa. Tidak banyak hal yang terjadi, karena Tahun Baru akan datang. Dia pulang kerja lebih awal, yaitu saat masih jam 3 sore.     

Dia mengendarai mobil dan pergi ke toko bunga untuk membeli seikat bunga aster. Ketika dia berjalan keluar dari toko itu, dia melihat sebuah kios koran.     

Pei Qiqi berdiri diam sebentar, dan akhirnya berjalan ke kios tersebut. Dia mengulurkan tangannya untuk mengambil sebuah koran, dan memberikan uang pada penjual koran.     

Dia kembali naik ke mobil dengan membawa seikat bunga dan koran. Setelah meletakkan semua barang bawaannya, Pei Qiqi membolak-balikkan koran bagian bisnis.     

Beberapa saat kemudian, ekspresinya membeku.     

Itu adalah berita utama tentang acara makan malam akhir tahun untuk seluruh karyawan Perusahaan Shengyuan. Terdapat foto Tang Zhiyuan yang sedang merangkul dan menari dengan seorang gadis muda.     

Gadis itu sangat cantik, dan terlihat seperti putri keluarga kaya yang dididik dengan baik      

Tampilan foto tersebut tampak sangat jelas. Tang Yu memandang gadis itu dengan penuh perhatian, dan meletakkan jari-jarinya di pinggangnya.     

Pei Qiqi hanya melihatnya seperti itu, kemudian tersenyum pahit.     

Tang Yu sudah pernah bilang kalau dia akan pergi kencan buta.     

Pei Qiqi juga pernah mengalami perlakuan seperti ini. Ini adalah semacam pernyataan dan pengakuan identitas.     

Pei Qiqi perlahan menutup koran itu. Dia memejamkan mata dan mencoba menenangkan diri untuk waktu yang lama.      

Setibanya Pei Qiqi di pemakaman, hari sudah hampir senja. Langit mulai gelap, dan malam semakin dekat.     

Pemakaman itu masih baru, dan jalannya belum pernah dilalui siapa pun, terlihat sangat terpencil.     

Pei Qiqi berjongkok perlahan dan meletakkan bunga aster dengan lembut di depan makam. Dia duduk di permukaan beton yang dingin sembari menatap wajah Pei Minghe yang tersenyum di foto, lalu berkata dengan lembut, "Ayah, aku datang."     

Wajah itu masih tersenyum, tetapi tidak bisa lagi menanggapinya.     

Jari-jari Pei Qiqi perlahan mengusap debu di foto Pei Minghe. Dia bergumam pada diri sendiri, "Ayah, ini hampir Tahun Baru. Apakah kamu kesepian di sana? Akankah kamu menyalahkanku karena menjebloskan Bibi ke dalam penjara!"     

"Tapi, jika Bibi tidak masuk penjara, bagaimana dengan Jin Rong? Dia menjadi seperti ini karena ulah Bibi." Pei Qiqi memejamkan matanya, "Ayah, aku tidak berani melihatmu. Aku takut kamu akan marah."     

Dia menyandarkan kepalanya ke batu nisan Pei Minghe. Dengan begini, dia merasa seolah sangat dekat dengan ayahnya. "Aku juga tidak bahagia akhir-akhir ini."     

Dia dan Tang Yu sudah benar-benar berpisah… Pria itu akan menikahi wanita lain.     

Pei Qiqi tidak mengatakan apa-apa. Dia hanya memegang batu nisan sambil menangis.     

Sama seperti dulu. Ketika dia mengalami penderitaan atas perlakuan yang seharusnya tidak ia terima, biasanya Pei Minghe memeluknya dan membujuknya dengan sangat lembut, "Apa yang terjadi dengan Qiqi-ku ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.