Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Membawa Bantal Pergi (2)



Membawa Bantal Pergi (2)

0Jari-jarinya menyentuh tempat itu dengan lembut, seolah-olah Tang Yu masih ada di sana.     
0

Seolah Tang Yu sedang bersandar di sana sambil memegang sebuah majalah di tangannya, lalu mengangkat kaki bagian bawahnya dengan ringan. "Pei Qiqi, apakah kamu akhir-akhir ini bertambah gemuk?"     

Sudut bibir Pei Qiqi menekuk menunjukkan senyuman tipis. "Tidak, aku bertambah kurus."     

Berbaring di sini saja sudah membuatnya merasa sangat bahagia... Tapi, dia tidak mengizinkan dirinya memiliki kebahagiaan kecil ini.     

Dia perlahan bergerak dan mencium bantal Tang Yu selama beberapa saat. Kemudian, dia memeluk bantal itu dan membawanya pergi.     

Ya, Pei Qiqi tidak membutuhkan apa pun. Dia hanya ingin membawa bantal yang selalu dipakai Tang Yu.     

Sekarang dia memiliki kebiasaan baru, yaitu hanya bisa tidur dengan menggunakan bantal Tang Yu.     

Pei Qiqi memeluk bantal itu seperti menggendong bayi dan menarik keluar kopernya.     

Begitu pintu terkunci, dia menurunkan pandangannya, karena matanya terasa sangat panas.     

Kemudian, dia mengangkat pandangannya lagi. Dia menatap nomor rumah dalam-dalam dan mengingatnya baik-baik.     

Pei Qiqi memasukkan barang-barangnya ke dalam mobil. Dia pergi ke apartemen yang dicarikan Xiao Wen. Dia sudah menyuruh seseorang untuk membersihkan apartemen tersebut. Selain itu, dia juga menambahkan beberapa dekorasi ke bagian dalam apartemen dengan barang-barang yang estetik, terutama didominasi dengan warna krem ​​​​dan hijau rumput. Pemandangan yang terlihat sangat nyaman.     

Terlebih lagi, dia sangat suka dengan teras kecil di depan kamar tidur. Dia bisa duduk di sana sambil melihat bangunan Shengyuan... Terutama di malam hari, sekeliling bangunan megah Shengyuan sangat menarik perhatian.     

Pei Qiqi menata barang-barangnya dengan rapi, lalu meletakkan bantal yang dibawanya tadi di kepala tempat tidur, bersanding dengan bantal yang semula sudah ada di sana.     

Dia berdiri tegak, melihatnya dan tersenyum.     

Setelahnya, Pei Qiqi teringat akan kunci apartemen Xiacheng. Dia akhirnya memutuskan untuk memanggil kurir pengiriman barang.     

Setelah menulis informasi kontak Xiao Ran, dia menyerahkan kantong berisi kunci apartemen kepada tukang kurir.     

Dengan begini… dia telah menyerahkan segalanya!     

Tang Yu baru menerima kunci tersebut seminggu kemudian.     

Dia sedang dalam perjalanan bisnis selama sepuluh hari… Pada hari di mana dirinya dan Pei Qiqi resmi putus hubungan, dia langsung pergi ke Provinsi C.     

Sekembalinya ke perusahaan, Tang Yu menangani banyak urusan pekerjaan yang telah menumpuk sepanjang pagi. Waktu terasa cepat berlalu. Menjelang siang, Xiao Ran berjalan masuk ke kantornya sambil dengan membawa sebuah paket. "Ini adalah paket yang dikirimkan Nona Pei."     

Xiao Ran meletakkan benda itu ke atas meja kantor Tang Yu. Namun, dia tidak langsung pergi.     

Tang Yu tahu apa yang ada di dalamnya. Jadi, dia membukanya sambil bertanya, "Ada apa?"     

Xiao Ran merasa ragu-ragu. Sebenarnya, mengingat hubungan antara Direktur dan Pei Qiqi saat ini, dia tidak yakin apakah harus mengatakan hal ini atau tidak.     

Tapi bagaimanapun juga, Xiao Ran masih menyukai Qiqi. Setelah berpikir sebentar, dia akhirnya mengatakannya, "Nona Pei sakit beberapa hari yang lalu."     

"Yah, aku sudah tahu tentang itu," ujar Tang Yu acuh tak acuh, "Setelah mengetahui kabar itu, Bibi Chen langsung memberitahuku lewat telepon."     

Pada saat itu, Tang Yu memegang ponsel dengan perasaan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.      

Xiao Ran tercengang. Dia baru paham bahwa Direktur dan Qiqi mungkin benar-benar tak bisa bersatu kembali.     

Bahkan meskipun mengetahui bahwa Qiqi sedang sakit, Direktur tampak tidak menunjukkan ekspresi apa pun.     

Xiao Ran tidak berhak mengatakan hal lain lagi. Dia tersenyum dengan enggan. "Kalau begitu, saya keluar dulu."     

Setelah kepergian Xiao Ran, suasana Tang Yu memburuk, hingga dia tak ingin bekerja.     

Tang Yu memutuskan perpisahan ini karena dia menjunjung tinggi harga dirinya... Mungkin tidak bisa disebut putus, tapi lebih pantas disebut pemutusan hubungan kerja. Tidak peduli apakah Pei Qiqi sedang dalam keadaan baik-baik saja atau tidak, dia tidak perlu repot-repot memikirkannya lagi.     

Ya, sudah seharusnya begini!     

Dia memasukkan kantong itu ke dalam laci... Dia tidak berencana untuk kembali ke Xiacheng lagi.     

Namun setelah selesai bekerja, tanpa dia sadari, Tang Yu melakukan sesuatu yang tidak diinginkannya, yaitu mengendarai mobil ke Xiacheng.     

Tempat itu telah dibersihkan sepenuhnya. Barang-barangnya maupun barang-barang Pei Qiqi sendiri juga sudah dipindahkan. Hampir sudah tidak ada jejak kehidupan sama sekali di sana.     

Tang Yu berjalan masuk. Dia membuka lemari pakaian dan melihat kalau Pei Qiqi tidak membawa satu pun pakaian yang dibelinya untuk gadis itu.     

Kemudian, dia perlahan berjalan masuk ke kamar tidur. Seprai telah dilepas, dan hanya tersisa satu bantal di atas ranjang berukuran besar itu, sendirian.     

Tang Yu memperhatikannya untuk waktu yang lama. Dia tiba-tiba mengeluarkan ponselnya dan menelepon nomor Bibi Chen, karena Bibi Chen yang telah membersihkan tempat ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.