Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kamu Bebas (2)



Kamu Bebas (2)

0Tanggal 16 Desember.     
0

Kantor Direktur Utama Perusahaan Pei.     

Pei Qiqi melihat kalender dengan tatapan kosong. Jari-jarinya mengusap angka-angka yang tertulis di kalender itu dengan lembut.     

Hari ini adalah tanggal 16… hari ulang tahun Tang Yu.     

Beberapa saat kemudian, dia membuka laci dan mengeluarkan sebuah kotak beludru dari dalamnya.     

Kotak itu berisi sepasang manset berlian. Itu adalah barang termahal yang pernah dibeli Pei Qiqi seumur hidupnya.     

Tang Yu pasti akan terlihat tampan saat memakainya. Namun, mungkin saja dia tidak memiliki kesempatan untuk memakainya.     

Pei Qiqi memperhatikannya dalam diam selama beberapa saat, lalu menutupnya lagi.     

Dia menurunkan pandangannya dan tersenyum pahit.     

Xiao Wen berjalan masuk, lalu melihat Pei Qiqi. "Direktur Pei, bukankah rapat sebentar lagi akan dimulai?"     

"Aku akan segera pergi ke sana." Pei Qiqi mengangguk. Begitu Xiao Wen sudah pergi, dia baru bangkit dari tempat duduknya.     

Sebelum pergi, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak melirik benda itu lagi.     

Rapat berlangsung sampai jam 9.     

Semua orang yang hadir di sana dapat melihat kalau pikiran Direktur Pei tidak fokus pada jalannya rapat.      

Tapi, tidak ada yang mengingatkannya. Para eksekutif senior Perusahaan Pei juga mengalami hari-hari yang sulit akhir-akhir ini. Melihat seorang gadis kecil yang tidak mengerti apa-apa dalam dunia bisnis dan sekarang menjadi begitu mendominasi, justru aneh kalau mereka menjalani kehidupan yang lebih baik.     

Ketika si Pei Tua itu ada di sini, mereka masih bisa pergi bekerja dengan bermain-main, sedangkan sekarang memikirkannya saja tidak bisa.     

Orang-orang tua yang seharusnya banyak beristirahat itu sekarang hanya bisa memasang wajah palsu untuk menjilat atasan dan mengeluh di mana-mana. Memikirkannya saja rasanya sangat tertekan.     

Pada saat ini, Direktur Pei tenggelam dalam pikirannya sendiri. Jadi, mereka menjadikan rapat untuk membuang-buang waktu saja. Hanya berbicara beberapa patah kata sebagai formalitas!     

Di akhir rapat, Pei Qiqi kebingungan dan hampir tidak tahu harus berkata apa.     

Mungkin, dia seharusnya menghindarinya sejak dari awal!     

Dia tidak pulang ke Xiacheng, melainkan pergi menemui Lin Jinrong.     

Sejak berpisah dengan Tang Yu, dia belum menjenguk Jin Rong.     

Tapi hari ini, Pei Qiqi sangat ingin melihatnya, karena dia bisa-bisa akan menangis kalau pulang ke Xiacheng.     

Karena tempat itu dipenuhi oleh aroma Tang Yu.     

Sekarang sudah malam.     

Pei Qiqi berjalan perlahan di lorong sanatorium, yang kanan kirinya dikelilingi oleh tanaman. Bayang-bayang semak tampak seram dan menakutkan di bawah cahaya redup.     

Dia mendorong pintu hingga terbuka dan berjalan masuk. Perawat mengangkat pandangannya dan berbisik, "Nona Pei?"     

Pei Qiqi mengangguk. "Biarkan aku menjenguknya!"     

Perawat itu ragu-ragu selama beberapa saat, lalu kembali ke ruang perawat.     

Pei Qiqi meremas handuk panas, lalu menggunakannya untuk menyeka wajah dan lengan Lin Jinrong dengan lembut.     

"Jin Rong, sekarang musim dingin. Apa kamu kedinginan di sana?" Pei Qiqi duduk di sampingnya, "Di Kota B belum turun salju. Jika dulu, mungkin sudah turun salju tebal sebanyak dua kali."     

Tidak peduli apapun yang Pei Qiqi katakan, Lin Jinrong masih terbaring diam di ranjangnya.     

"Jin Rong, Tang Yu ulang tahun hari ini. Haruskah kita menyanyikan lagu ulang tahun untuknya?" Pei Qiqi menggenggam jari Lin Jinrong dan menyanyikan lagu ulang tahun dengan lirih. Semakin dia bernyanyi, air mata mengalir tanpa henti di wajahnya.     

Tang Yu pasti bersuka cita di tengah keramaian acara ulang tahunnya!     

Pasti ada banyak gadis di sekitarnya.     

"Jinrong, tahukah kamu, aku dulu pernah berpikir dengan naif bahwa jika suatu hari aku menikah dengan Tang Yu, aku akan menjagamu dengan baik selayaknya sepupuku sendiri."     

Pei Qiqi menggenggam tangan Lin Jinrong. "Meskipun kamu lebih tua 2 tahun dariku. Bukankah aku sangat naif?"     

Dia awalnya tersenyum saat mengatakan ini, namun air matanya terus mengalir di tengah senyumannya itu.     

Jinrong, aku terlalu serakah. Aku benar-benar berpikir bahwa suatu hari nanti harapanku bisa terkabul. Aku juga akan melewati hari-hari yang indah dan menikah dengan Tang Yu!     

"Cepatlah bangun, oke? Bangunlah. Tunjukkan padaku kalau kamu bisa hidup bahagia. Temukan gadis yang baik, seperti Tang Yu, dan bahagia selamanya." Pei Qiqi memegang telapak tangan Lin Jinrong. Air matanya membasahi telapak tangan pria itu.     

Air mata yang panas dan lembap itu membuat telapak tangan Lin Jinrong sedikit bergerak.     

Tapi Pei Qiqi tidak menyadarinya, karena kebetulan dia sedang menutup matanya. "Jin Rong, jika tahu semuanya akan berakhir seperti ini, lebih baik aku saja yang mengalami kecelakaan pada hari itu!"     

Pei Qiqi berbicara kepada Lin Jinrong sepanjang malam, tetapi Lin Jinrong masih terbaring tenang di sana dengan wajah yang pucat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.