Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kamu Bebas (1)



Kamu Bebas (1)

0Tang Yu menatap Pei Qiqi, dan suaranya masih terdengar dingin, "Benarkah? Bagimu, ini adalah hal yang sangat bagus, ya kan?"     
0

Pei Qiqi menatap matanya. "Tang Yu, ini adalah akhir yang paling bagus."     

Tang Yu menekan bibirnya sangat kuat. Dia tidak mengatakan apapun dan hanya menatap Pei Qiqi seperti itu.     

Malam ini, dia telah berhubungan seks dengannya dan juga menciumnya.     

Tapi sekarang, Pei Qiqi justru mengatakan padanya kalau keputusannya untuk kencan buta dengan wanita lain adalah akhir yang bagus.     

Setelah terdiam untuk waktu yang lama, Tang Yu kembali berujar dengan tenang, "Kamu pulanglah!"     

Awalnya, masih ada harapan di hati Tang Yu…     

Dia berjalan menuju rumah utama sambil merasakan hawa dingin di hatinya.     

Pei Qiqi berdiri di sana, berdiri di malam musim dingin. Semburan napasnya berubah menjadi kabut putih.     

Dia melihat punggung Tang Yu dalam balutan overcoat hitam yang berjalan menjauh... Pei Qiqi ingin melihatnya lebih lama. Nanti, kalau laki-laki itu sudah menjadi milik orang lain, dia tidak akan bisa lagi menatapnya seperti ini. Bahkan dia juga tidak bisa diam-diam memeluknya dan membalasnya.     

Tang Yu menaiki tangga, dan tiba-tiba berhenti lagi.     

Dia menoleh dan menatap Pei Qiqi. "Tanggal 16 bulan ini adalah hari ulang tahunku. Akan ada pesta perayaan pada malam itu."     

Tubuh Pei Qiqi gemetar. Tentu saja dia mengerti maksud dari ucapan Tang Yu.     

Pesta perayaan itu palsu, yang benar adalah acara pemilihan pasangan hidup Tang Yu… Saat itu, akan ada begitu banyak gadis cantik untuk dia pilih.     

Pei Qiqi tidak menanggapi apapun. Dia hanya tersenyum tipis.     

Tang Yu, kamu tidak akan tahu, aku sudah merasa sangat senang bisa berada di sini malam ini.     

Aku melihat perasaanmu untukku. Meski sudah berlalu, meski cinta ini tak bisa bertahan selamanya, tapi aku akan menjaga cintamu untukku.     

Mata Pei Qiqi sangat cerah…     

Tang Yu menatap Pei Qiqi lekat-lekat untuk waktu yang lama. Kemudian, dia berjalan masuk ke rumah utama, dan pintu kaca transparan tertutup.     

Memisahkan mereka menjadi dua dunia.     

Pei Qiqi tiba-tiba merasa sangat kedinginan karena tidak bisa melihat Tang Yu lagi, tetapi dia enggan untuk pergi.     

Dia masih ingin berlama-lama di sana.     

Sekarang masih belum ada nyonya rumah di sini, jadi dia masih bisa membayangkan kalau tempat ini masih menjadi miliknya.     

Begitu juga dengan Tang Yu, sekarang masih menjadi miliknya.     

Dia memeluk tubuhnya sendiri dengan kedua tangannya, lalu perlahan merentangkan tangannya dan sedikit mendongakkan kepalanya sembari menutup matanya.     

Dia merasakan suara bunga yang bermekaran, serangga kecil berdengung di antara rerumputan, dan aroma rumput... Semua ini luar biasa. Setidaknya, dia sudah pernah merasakannya dalam hidupnya ini.     

Pei Qiqi memiliki latar belakang yang buruk, sementara Tang Yu sudah memberikan semua yang lebih-lebih padanya.     

Tang Yu memberinya cinta yang tidak bisa digantikan dengan apapun.     

Sudut bibirnya sedikit naik, menunjukkan senyuman pahit. Ada pemikiran buruk di dalam hati yang jahat. Mungkin Tang Yu tidak akan pernah mencintai orang lain seperti saat mencintai Pei Qiqi, tidak akan memanggil orang lain dengan panggilan 'sayang', dan tidak akan menyuapi gadis lain dengan tangannya sendiri.     

Bahkan meskipun tubuh Tang Yu telah menjadi milik orang lain, tapi hanya Pei Qiqi yang pernah memilikinya secara keseluruhan, baik tubuh maupun hatinya.     

Dia sudah cukup…     

Air matanya mulai mengalir. Dia perlahan membuka matanya.     

Pei Qiqi, saatnya terbangun dari mimpi.     

Mimpi yang begitu indah. Tidak apa-apa sudah pernah merasakannya sekali saja.     

Dia menatap vila di depannya dan berkata dengan lembut, "Tang Yu, aku akan mengembalikan kehidupanmu yang tenang... Maaf."     

Dan, aku mencintaimu.     

Dia berjalan menuju pintu keluar. Dengan setiap langkah yang dia ambil, dia berjalan keluar dari hidup Tang Yu.     

Pei Qiqi mencintainya dalam setiap langkahnya ini.     

Tang Yu berdiri di depan jendela kaca besar di lantai dua dan mengawasi kepergian Pei Qiqi dengan sorot mata acuh tak acuh.     

Dia perlahan meminum segelas anggur, dan menutup matanya.     

Dia benar-benar ingin membunuh Pei Qiqi. Melihat gadis itu membuatnya merasa kesakitan.     

Karena itu, Tang Yu memberinya tenggang waktu.     

Pei Qiqi, jika kamu tidak ingin berada di sisiku, dan jika kamu hanya memiliki Jinrong di hatimu....     

Maka… aku akan pergi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.