Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Membawa Bantal Pergi (1)



Membawa Bantal Pergi (1)

0Pei Qiqi tertawa. "Keadaanku sudah jauh membaik. Dokter bilang aku boleh keluar dari rumah sakit besok lusa."     
0

"Kalau begitu, memeriksa dokumennya juga besok lusa saja di perusahaan." Xiao Wen tidak bertele-tele sedikit pun, dan melarang Pei Qiqi dengan tegas.     

Pei Qiqi berdeham pelan, "Gao Ziwen, aku sekarang merasa..."     

Sebelum dia menyelesaikan perkataannya, Xiao Wen langsung menyela ucapannya, "Ayolah, jangan keras kepala terus menerus, Direktur Pei. Kamu bisa menunjukkan kekuasaanmu dalam menangani segala urusan perusahaan dengan baik saat di kantor. Tapi sekarang kamu dirawat di rumah sakit. Di mataku, kamu adalah pasien yang sedang sakit. Kamu harus mendengarkanku!"     

Pei Qiqi terdiam selama beberapa saat dan menghela napas berat, lalu kembali berbaring.     

Xiao Wen tersenyum puas. "Nah, ini baru benar. Ayo, gunakan selimutnya dengan baik. Menurutlah, jadilah anak yang baik!"     

Ketika Xiao Wen mengucapkan kalimat terakhir, mata Pei Qiqi terasa panas, karena dia kembali teringat akan Tang Yu.     

Tang Yu dulu juga selalu membujuknya dengan kata-kata seperti ini.     

"Xiao Wen, terima kasih," ujar Pei Qiqi dengan tulus.     

Xiao Wen sedang mengupas apel di sebelah. "Terima kasih untuk apa! Aku melakukan ini tidak untuk dibayar. Kuberitahu kamu, Pei Xiaoqi, meskipun aku rela melakukan kerja lapangan di luar tugasku selama dua hari ini, jangan pikir kamu bisa memanfaatkan kekuasaanmu untuk mengeksploitasiku!"     

Pei Qiqi merasa terhibur dengan ucapan Xiao Wen.     

Dia menggerakkan tangannya dan menyentuh dagunya, seolah sedang memikirkannya dengan serius, "Jika kamu tidak menyebutnya, aku juga tidak terpikirkan akan hal itu. Kamu tidak bekerja selama dua hari ini."     

Ekspresi Xiao Wen tampak seperti akan membantai seorang bos besar.     

Tapi, tawa Pei Qiqi segera membeku.      

Apa yang barusan dilakukannya?     

Dia menggerakkan tangannya untuk menyentuh dagunya?     

Ini adalah kebiasaan yang suka dilakukan Tang Yu… Pei Qiqi pernah membaca di sebuah buku, ketika seseorang sangat mencintai orang lain, orang itu akan menirukan kebiasaan orang yang dicintainya tanpa ia sadari.     

Apakah Pei Qiqi sekarang juga seperti itu?     

Dia mengulurkan tangannya lagi dan menyentuh dagunya dengan ringan, kemudian dia tersenyum tipis.     

Xiaowen melihat senyuman Pei Qiqi. Ada sesuatu yang terpancar...     

Dia dapat melihat semacam pancaran cinta di mata Direktur Pei.     

Luapan pancaran cahaya yang cemerlang dalam waktu singkat itu benar-benar cantik tak terkira.     

"Direktur Pei, kurasa kamu membuatku memiliki kelainan ketertarikan seksual."     

Pei Qiqi mendongakkan wajah kecilnya. "Xiao Wen, bagaimana mungkin kamu belok?"     

Seketika, Xiao Wen seolah tidak bisa berkata-kata dibuatnya. "Tidak bisakah kamu diajak bercanda sedikit? Jangan menganggap semuanya terlalu serius seperti orang tua. Sebagai gadis muda, kamu seharusnya bersikap manis."     

Anak muda yang bersikap seperti orang tua… Pei Qiqi merasa bahwa deskripsi Xiao Wen tentang dirinya ini benar-benar bagus.     

Seseorang yang kehilangan segalanya dalam beberapa bulan pasti juga akan jadi lebih dewasa.     

Pei Qiqi menekan bibir bawahnya. "Xiao Wen, aku ingin istirahat."     

Dia berbaring dan memejamkan matanya.     

Penampilannya yang rapuh membuat Xiao Wen merasa ikut sedih.     

Setelah Xiao Wen pergi diam-diam, Pei Qiqi kembali membuka matanya.     

Sudah tiga hari... apa yang Tang Yu lakukan sekarang?     

Pei Qiqi akhirnya keluar dari rumah sakit. Dia langsung pergi ke Xiacheng untuk memindahkan barang-barangnya. Dia meminta Xiao Wen mencarikan apartemen kecil dengan dua kamar tidur untuknya. Yang terpenting lokasinya cukup strategis, dan lingkungannya juga aman. Jadi, dia menyewanya dulu.     

Semua barang miliknya ada di Xiacheng. Dia menghentikan mobilnya di lantai bawah, lalu naik ke atas sendirian.     

Sebenarnya, barang-barangnya juga tidak terlalu banyak. Dulu, ketika pindah dari Qingshui ke sini, dia hanya membawa satu koper saja.     

Dia tidak berencana untuk membawa pakaian-pakaian yang dibelikan Tang Yu untuknya.     

Pei Qiqi sudah selesai mengemasi barang-barangnya dalam waktu kurang dari setengah jam. Dia meletakkan kotak kristal yang dikirim oleh Pei Minghe dengan hati-hati, lalu menarik kopernya. Kemudian, dia bangkit dan melihat segala sesuatu di sekitarnya.     

Dia telah menjalani kehidupan di sini selama hampir setengah tahun. Terlalu banyak hal yang terjadi dalam kurun waktu itu.     

Perasaan cinta dan kehilangan yang telah berlalu.     

Tapi, kini semua ini sudah berakhir...     

Dia berjalan masuk ke kamar tidur, dan perlahan duduk di posisi di mana Tang Yu biasa berbaring. Dia menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur yang empuk itu. Jari-jarinya menyentuh tempat itu dengan lembut, seolah-olah Tang Yu masih ada di sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.