Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kamu Bebas (5)



Kamu Bebas (5)

0"Tidak perlu." Pei Qiqi cepat-cepat menolaknya. Di bawah tatapan tajam Tang Yu, dia menurunkan pandangannya. "Aku akan mencari tempat tinggal sendiri."     
0

Tidak mau memperpanjang masalah ini, Tang Yu pun langsung berkata, "Baiklah kalau begitu. Setelah memindahkan semua barang-barangmu, serahkan kuncinya ke Xiao Ran."     

"Aku akan mengirimnya." Pei Qiqi mengangkat pandangannya dan menatap Tang Yu.     

Beberapa saat kemudian, dia baru berkata dengan lembut, "Terima kasih telah merawatku dengan baik selama ini, Tuan Tang."     

Lalu, Pei Qiqi membungkuk ke arah Tang Yu sebagai bentuk ketulusan. Matanya benar-benar terasa panas…     

Pei Qiqi berkata pada dirinya sendiri dengan putus asa sembari menahan air mata yang hampir tak terbendung. Pei Qiqi, jangan menangis. Ini adalah akhir yang sangat bagus. Dia tidak melontarkan kata-kata kasar padamu, memakimu, memarahimu, ataupun mengusirmu. Dia sangat baik padamu.     

Laki-laki ini masih Tang Yu yang pernah kamu cintai, dan orang yang telah memperlakukanmu dengan sangat baik sekali.     

Kehadiran Tang Yu dalam hidupnya adalah berkah dari Tuhan... Tapi, dia tidak boleh egois.     

Pei Qiqi menegakkan tubuhnya, kembali menatap Tang Yu. Tang Yu masih tampak acuh tak acuh dan tidak menunjukkan emosi apapun.     

Tang Yu perlahan berkata, "Tidak perlu berterima kasih. Semuanya dimulai dengan transaksi, dan juga sudah sepatutnya diakhiri sebagaimana mestinya."     

Dia melewati Pei Qiqi dan berjalan menuju pintu. Begitu Tang Yu melewati Pei Qiqi dengan acuh, dia tidak memandang gadis itu lagi, seolah sudah tidak saling kenal satu sama lain. Pada saat itu juga, hati Pei Qiqi terasa hancur berkeping-keping.     

Dia mengepalkan tangannya dengan sekuat tenaga, dan tidak menghentikan kepergian Tang Yu.     

Tang Yu meletakkan jarinya di gagang pintu, dan suaranya yang lembut terdengar, "Pei Qiqi, kamu sendiri yang telah melepaskan kesempatan terakhirmu."     

Acara pesta ulang tahun Tang Yu berakhir begitu saja tanpa pemilihan wanita. Tang Yu memilih tetap di sini untuk menunggu Pei Qiqi.      

Tapi, Pei Qiqi tidak pulang sepanjang malam dan pergi menemui Jin Rong.     

Bagaimanapun juga, akhirnya tetap Jin Rong lah yang menempati posisi paling penting di dalam hati Pei Qiqi.     

Setelah Tang Yu mengucapkan kata-kata itu, dia berjalan lurus keluar.     

Dia tidak memperhatikan Pei Qiqi lagi. Pei Qiqi sangat lemah hingga hampir jatuh.     

Ketika pintu tertutup, Pei Qiqi berdiri di sana, menutup matanya.     

Pada saat ini, seluruh dunianya runtuh. Dia juga bisa membayangkan suara hatinya yang patah dengan mata tertutup.     

Benar-benar hancur lebur. Rasa sakit itu mengikuti sepanjang celah-celah keretakan di hatinya sedikit demi sedikit, dan tidak bisa diperbaiki seperti semula.     

Dia ingin berbicara, tetapi hanya suara gumaman yang keluar dari tenggorokannya.     

Tangan itu terangkat dan kemudian jatuh lagi.     

Hanya tinggal aroma Tang Yu yang masih tersisa melayang di udara, tapi... laki-laki itu sudah pergi.     

Mungkin, dia tidak akan pernah datang lagi.     

Semuanya… sudah berakhir…     

Bunga itu… telah jatuh…     

Pei Qiqi melihat kue di atas meja berukuran 12 inci yang tampak sangat indah.     

Dia perlahan duduk dan mengulurkan tangannya untuk menyalakan lilin berbentuk angka 26 itu.     

Dia menatap percikan api itu dan berujar lirih, "Tang Yu, selamat ulang tahun."     

Pei Qiqi memakan seluruh kue secara utuh dengan tatapan kosong. Tanpa memedulikan perutnya yang mual, dia masih berusaha memakannya sampai habis.     

Dia memakannya sambil bercucuran air mata.     

Tubuhnya sangat panas, tapi dia benar-benar mengabaikannya.     

Karena hatinya sudah mati.     

Dia makan terlalu banyak dan membuat sistem pencernaannya bermasalah, hingga akhirnya masuk rumah sakit.     

Selama dua hari dirawat di rumah sakit, Pei Qiqi hanya berbaring di ranjang dan melihat ke luar jendela.     

Karena ada dua burung kecil yang berkicau di luar sana dari waktu ke waktu, dia merasa sedikit iri.     

Xiao Wen datang untuk merawatnya. Dia mengomel kepada atasannya sendiri untuk pertama kalinya, "Direktur Pei, bagaimana bisa kamu makan kue begitu banyak? Untungnya, kamu ditemukan tepat waktu. Jika terlambat, konsekuensinya akan benar-benar fatal nanti."     

Pei Qiqi menarik kembali pandangannya dan tersenyum ringan. "Aku tidak sengaja!"     

Mata Xiao Wen terbelalak lebar. Siapa yang dapat dibohongi dengan alasan yang tidak masuk akal itu? Mana mungkin tidak sengaja sampai terjadi hal semacam ini?     

Jika benar begitu, berapa banyak kecelakaan yang seharusnya terjadi di dunia ini!     

Tapi, di dalam hatinya, Xiao Wen juga mengerti bahwa ini pasti ada hubungannya dengan Tuan Tang.     

"Xiao Wen, bawa kemari dokumen itu, biar aku periksa." Pei Qiqi memandang Xiao Wen.     

"Masih ingin membaca dokumen?" Xiao Wen tidak terlalu sungkan untuk memarahi Pei Qiqi, "Apakah kamu ingin cepat mati? Uang dapat diperoleh kapan saja, jadi tidak perlu terlalu terburu-buru mendapatkannya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.