Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kamu Bebas (3)



Kamu Bebas (3)

0"Jin Rong, apakah kamu juga berpikir bahwa aku ini bodoh?" Pei Qiqi tersenyum lembut dan menyentuh wajah Lin Jinrong dengan tangannya.     
0

Wajah Jin Rong sangat dingin sekali.     

"Apakah di duniamu juga sedingin es? Jin Rong, aku sejak awal tidak terlalu mengerti bagaimana hati yang sudah mati rasa. Sekarang, aku sama sepertimu. Hati ini sudah dingin sepenuhnya." Pei Qiqi perlahan berjalan mundur.     

Semuanya telah berubah, hanya Jin Rong yang masih berbaring begitu tenang di sana.     

Sangat tenang… sangat tenang!     

Pesta perayaan ulang tahun Tang Yu diselenggarakan oleh Keluarga Lin. Semua orang di Kota B tahu bahwa acara ini digunakan oleh Tang Yu untuk memilih pasangan hidupnya.     

Acara ini diadakan di Hotel GM. Dapat dikatakan kalau ini semacam sindiran.     

Pei Qiqi masuk ke dalam mobil. Dia mengeluarkan kancing manset dari dashboard depan, dan melihatnya dengan cermat.     

Semakin lama dia melihat benda itu, matanya terasa panas.     

Dia ingin pergi ke sana dan melihat-lihat. Tidak apa-apa meskipun hanya bisa melihatnya dari kejauhan.     

Bahkan meskipun itu akan membuat dirinya… menyerah!     

Dia menyalakan mobil, dan mobil putih itu berputar melintasi jalan dalam kegelapan malam.     

Setelah melaju selama beberapa saat, tiba-tiba ban mobilnya bocor, dan mobil menjadi sedikit miring. Pei Qiqi pun langsung mengerem, tapi mobilnya tergelincir lurus tak terkendali dan menabrak tanaman pagar di pinggir jalan.     

Tubuh Pei Qiqi terpantul ke depan dan kepalanya terasa begitu pusing, namun dia baik-baik saja.     

Dia turun dari mobil dan memeriksa keadaan. Bagian bemper depan tersangkut dan lepas dari tempatnya. Ada semburan asap putih yang keluar dari mesin mobil.     

Jelas, mobilnya sudah tidak bisa dinyalakan lagi.     

Pei Qiqi duduk diam di dalam mobil sambil termenung. Dia mengambil kotak itu dan segera turun dari mobil. Dia berdiri di sisi jalan dan mencoba menghentikan taksi.      

Tapi, sekarang adalah jam sibuk. Bagaimana mungkin dia langsung bisa mendapatkan taksi di jalanan Kota B?     

Pada saat ini, langit mulai menurunkan hujan gerimis, dan perlahan hujan semakin deras.     

Pei Qiqi tidak membawa payung di mobilnya, jadi dia hanya bisa berdiri di pinggir jalan sambil berusaha menghentikan mobil... Hujan menerpa wajahnya. Dia terlihat sangat menyedihkan.     

Pada saat ini, dia tidak memikirkan apapun. Dia hanya ingin melihat laki-laki itu.     

Mungkin, dia akan memerintahkan seseorang untuk memberikan hadiah itu kepada Tang Yu.     

Mungkin inilah terakhir kalinya Pei Qiqi bisa memberinya sesuatu secara diam-diam.      

Karena saat ini Tang Yu masih belum menjadi milik orang lain….     

Tapi, setelah menunggu selama setengah jam, dia masih belum mendapatkan tumpangan mobil. Ada banyak mobil di jalan. Ketika mobil-mobil itu meluncur melintasi genangan air, seketika lumpur serta air kotor terciprat ke tubuh Pei Qiqi     

Ketika waktu sudah menunjukkan jam 11 malam, Pei Qiqi tidak peduli untuk menghentikan mobil lagi. Dia malah menutupi bagian atas rambutnya dengan tasnya dan berjalan menuju jalan utama.     

Satu tangannya mencengkeram kotak itu dengan erat, seolah-olah akan memasukkan kotak itu ke dalam dagingnya sendiri.     

Dia jelas melihat darah, tetapi dia masih menahannya, seakan tidak merasakan sakit apapun.     

Berlari-larian dengan menggunakan sepatu hak tinggi sungguh membuat kakinya terasa sangat sakit. Hujan deras menerpa wajah dan tubuhnya. Itu juga terasa menyakitkan, seperti ditusuk banyak jarum.     

Pei Qiqi teringat saat dia bertemu Zhao Ke pada malam hujan deras seperti ini. Untuk pertama kalinya, dia tahu kalau dia juga memiliki seorang ibu... Tapi ibunya tidak menginginkannya.     

Di tengah gelapnya malam, dia tampak seperti anjing kecil yang tidak diinginkan siapapun, dan menyusut di tengah hujan.     

Tang Yu menemukannya…     

Tang Yu… Tang Yu…     

Semenjak hari itu, perlakuan Tang Yu terhadapnya menjadi semakin baik. Hal itu juga yang membuat Pei Qiqi semakin tidak berani menanggapinya, semakin tidak berani tetap bersamanya.     

Tapi, sekarang dia hanya ingin melihatnya. Tidak masalah meski hanya sekilas saja!     

Tiba-tiba pergelangan kakinya terpelintir. Tubuhnya hampir terjatuh ke dalam kubangan air berlumpur. Dia berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya dengan susah payah, namun otot-otot kakinya jelas terluka.     

Setiap gerakan menimbulkan rasa sakit yang amat dalam.     

Pada akhirnya, Pei Qiqi mengangkat pandangannya dan melihat ke depan. Hotel GM sudah ada di depannya.     

Sekarang sudah jam 12 malam.     

Saat Cinderella menunjukkan wujud aslinya…     

Pei Qiqi berjalan terpincang-pincang menuju pintu utama sambil menahan rasa sakit.     

Aula besar itu sangat sunyi dan sepi. Sudah tidak ada satu orang pun yang tersisa di sana.     

Acara perayaan ulang tahun Tang Yu sudah berakhir sejak dari tadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.