Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Memohonlah Padaku! (2)



Memohonlah Padaku! (2)

0Pei Qiqi duduk diam di sana. Dia mengenakan piyama putih, dan wajah mungilnya bertambah pucat.     
0

Tang Yu bersandar di kepala tempat tidur sembari merokok. Dia sedang melihat sesuatu pada ponselnya, yang dipegangnya dengan satu tangan. Dia tidak melihat ke arah Pei Qiqi sama sekali.      

Di tengah gemuruh suara pengering rambut, Pei Qiqi mendengar Tang Yu bertanya dengan acuh tak acuh, "Apakah kamu baik-baik saja akhir-akhir ini?"     

Pei Qiqi tertegun. Dia memperhatikan bayangan dirinya di cermin. Dengan wajah yang begitu pucat… bagaimana dia bisa terlihat baik-baik saja?     

Pei Qiqi mematikan pengering rambut, lalu sedikit berbalik untuk melihat Tang Yu.      

Dia hanya berani menatap Tang Yu dalam keadaan seperti ini. Karena dengan begini, Tang Yu tidak akan ragu dan melihat begitu banyak kasih sayang di matanya.     

Perasaannya terhadap Tang Yu bercampur aduk. Ada kekaguman, ketergantungan, harapan, dan bahkan begitu memujanya saking cintanya.     

Tang Yu memiliki kehidupan yang benar-benar berbeda dengan dirinya... Oleh karena itu, Pei Qiqi tidak mau merusak hidup pria itu.     

Dia berpikir bahwa, meskipun Tang Yu sekarang sangat menyayangi dirinya… atau, atau bisa dibilang mencintai dirinya, tetapi ada begitu banyak gadis cantik di dunia ini. Salah satunya adalah ibu Tang Yu sendiri!     

Zhao Ke sudah menyakiti mereka begitu dalam. Itulah yang membuat Pei Qiqi merasa tidak punya harga diri untuk menikah dengan Tang Yu.     

Suatu hari, Tang Yu akan bertemu dengan seorang gadis yang tidak serumit dirinya, dan tidak memiliki banyak halangan seperti dirinya.     

Pei Qiqi menggigit pelan bibir bawahnya, lalu berujar dengan ringan, "Ya, baik-baik saja."     

Tang Yu meletakkan ponselnya dan bersandar di kepala tempat tidur. Sorot matanya tampak begitu dalam. "Tapi, aku dengar kamu tidak begitu baik.     

"Kamu datang ke sini untuk melihatku, ya kan?" Pei Qiqi bertanya dengan suara yang tenang, namun tangannya memegang sisir dengan sangat erat.     

Saat ini, dia sedang bersama Tang Yu, dan setiap langkah begitu berbahaya.     

Dia takut kalau Tang Yu menyadari perasaannya yang sebenarnya. Dia tidak berani mengungkapkannya sedikit pun.     

Pei Qiqi berharap bahwa Tang Yu membencinya dan mengusirnya, tetapi dia juga takut kalau Tang Yu membencinya.     

Tatapan itu membuat Pei Qiqi takut, dan membuatnya… tidak bisa menghindar.     

Tang Yu tetap acuh tak acuh. Tapi setelah beberapa saat, dia berkata dengan santai, "Apakah tidak ada yang perlu kau katakan kepadaku?"     

Kemudian, mata Tang Yu menatap lurus wajah mungil Pei Qiqi.     

Jantung Pei Qiqi berdebar kencang, dan napasnya tidak stabil. Sensasi ini sudah tak asing lagi baginya. Dia bahkan bisa menebak kalau wajahnya panas.     

Dulu, dia hanya merasa bahwa Tang Yu terobsesi pada hal-hal menyenangkan antara laki-laki dan perempuan. Sekarang dia baru tahu kalau ternyata… dirinya juga begitu!     

Dia juga bisa memiliki nafsu yang tinggi terhadap Tang Yu, dan sangat menginginkannya…     

Terutama sekarang, ada keinginan untuk melakukannya sekali lagi.     

Pei Qiqi berjalan dengan sangat lembut, kemudian dia merangkak naik ke atas tempat tidur, dan perlahan jatuh ke pelukan Tang Yu. Dia mencium Tang Yu dari bawah sampai ke atas.     

Namun saat dia mencium dagu Tang Yu yang bersih dan berbentuk sempurna, Tang Yu mengulurkan tangannya dan menangkap tangan kecil Pei Qiqi, lalu melempar tubuhnya ke samping. "Aku tidak menginginkannya sekarang!"     

Pei Qiqi tertegun sejenak, kemudian dia benar-benar merasa malu.     

Dia duduk bersandar di samping dan menarik piyamanya yang terbuka, lalu perlahan menutupi tubuhnya dengan selimut.     

Sementara itu, Tang Yu terus mengawasinya.     

Di bawah tatapan Tang Yu seperti itu, Pei Qiqi merasa sangat malu dan marah.     

Seorang gadis… seorang gadis muda menginginkan hubungan seksual untuk pertama kalinya, namun dia langsung ditolak… di saat hubungan mereka memburuk seperti ini.     

"Kupikir di hatimu hanya ada Jin Rong, jadi seharusnya kamu menjaga dirimu tetap bersih." Tang Yu tersenyum kecil, lalu tangannya mencubit dagu Pei Qiqi. "Pei Qiqi, kamu hanya boleh melepas pakaianmu ketika aku menginginkanmu, mengerti?"     

Pei Qiqi mengangguk malu.     

"Selain itu, jangan mencium dan menyentuhku lagi… karena semua itu tidak ada gunanya!" ujar Tang Yu dengan dingin dan tak berperasaan.     

Pei Qiqi seketika teringat kalau saat melakukannya sekali di kamar mandi tadi, Tang Yu tidak menciumnya sama sekali.     

Seluruhnya murni hanya pelampiasan nafsu saja, tanpa ada ciuman sekalipun!     

Meskipun tidak buas, tapi tidak ada kehangatan sedikit pun di diri Tang Yu selama melakukannya. Tang Yu… benar-benar memperlakukan Pei Qiqi seperti wanita yang menjual diri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.