Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Memohonlah Padaku!



Memohonlah Padaku!

0Saat Tang Yu tiba di Xiacheng, waktu sudah menunjukkan jam 10 malam.     
0

Sopir membuka pintu untuknya dan bertanya dengan ragu-ragu, "Tuan, haruskah saya menunggu Anda di sini?"     

Tang Yu langsung menjawab tanpa berpikir lama, "Tunggu di sini selama sekitar 2 jam!"     

Kemudian, dia berjalan menuju lift, dan jas berwarna hitam yang dikenakannya bersatu dengan gelapnya malam.     

Sopir itu menatap punggung Tang Yu yang berjalan menjauh. Muncul keraguan di dalam benaknya. "Dalam kurun waktu 2 jam, bukankah hanya cukup waktu untuk membuka… kamar sekali saja?"     

Tang Yu berdiri di lift dan melihat bayangan dirinya di cermin.     

Dia mengatakan pada dirinya sendiri kalau dia datang ke sini hanya untuk melihat… betapa menyedihkannya gadis itu!     

Begitu lift terbuka, dia langsung membuka pintu apartemen... Pencahayaan di dalam ruangan itu cukup redup. Terdengar suara air mengalir dari kamar tidur.     

Dia meletakkan kuncinya, lalu perlahan melepas jas hitamnya dan melemparkannya ke sofa. Kemudian, dia juga melepaskan arloji di pergelangan tangannya.     

Dia berjalan ke kamar mandi dengan sangat tenang.     

Tidak heran, Pei Qiqi sedang mandi. Dia baru pulang kerja, dan pasti sekarang sangat kelelahan. Berendam di air panas dapat membuat tubuhnya menjadi lebih rileks.     

Ketika Tang Yu membuka pintu, Pei Qiqi sangat terkejut, dan kemudian spontan menarik handuk untuk menutupi tubuhnya.     

Tatapan Pei Qiqi tertuju padanya. Di dalam sorot matanya, tampak berbagai emosi yang rumit dan bercampur menjadi satu.     

"Tidak menyambutku?" Alih-alih pergi dari sana, Tang Yu justru bersandar di pintu kamar mandi. Nada bicaranya juga terdengar begitu dingin.     

Pei Qiqi menekan bibir mungilnya. Dia memegang handuk mandi yang melilit di tubuhnya dan menggelengkan kepalanya dengan putus asa.     

"Kalau begitu, kamu ingin aku yang datang duluan?" Tang Yu melangkahkan kaki panjangnya lebar-lebar, dan tiba-tiba sudah sampai di sisi Pei Qiqi.     

Postur tubuhnya yang tinggi semampai membuatnya menunduk saat melihat Pei Qiqi. Tang Yu begitu tinggi dan mengenakan pakaian rapi. Penampilannya itu semakin membuat Pei Qiqi saat ini tampak seperti hewan peliharaan kecil yang lemah.      

Jari-jari Tang Yu yang ramping dan indah mencubit dagu Pei Qiqi, memaksa gadis itu untuk menatapnya.     

"Kamu ingin aku datang padamu untuk melakukan apa? Apa untuk memasuki punyamu?" Tang Yu menarik Pei Qiqi ke arahnya dengan satu tangan dan memegangnya dengan kuat.     

Pei Qiqi merasa malu dan juga marah. Tang Yu memperlakukannya sama seperti memperlakukan pelacur murahan.     

Tapi dia tidak bisa menyangkalnya, karena dia sendiri yang membuat Tang Yu menjadi begini.     

Sejak dia memutuskan untuk meninggalkan Tang Yu, laki-laki itu memperlakukannya seperti ini. Pei Qiqi memang sudah ditakdirkan untuk menanggung semuanya.     

Tang Yu menatap Pei Qiqi dan juga melihat kalung batu giok yang tergantung di leher gadis itu… muncul emosi yang membara dan tatapan tak menduga dari sorot matanya.      

Wanita ini tetap wanitanya. Tidak peduli siapa yang ada di hati Pei Qiqi, dia tetaplah wanita Tang Yu.     

Semua yang ingin Tang Yu miliki harus bisa menjadi miliknya. Wanita yang dia inginkan harus bisa didapatkannya, tidak peduli apapun yang terjadi.     

Sementara itu, Jin Rong tidak punya cara untuk melakukan hal ini.     

Mungkin karena pengaruh alkohol, Tang Yu memanfaatkan tubuhnya yang mabuk untuk melakukan kebiasaan setelah minum-minum. Dia menyetubuhi Pei Qiqi dengan kejam di dalam kamar mandi.      

Dengan cara yang memalukan, tanpa kelembutan, dan tanpa kasih sayang. Fokus Tang Yu hanya tubuh Pei Qiqi. Itulah yang dia inginkan.     

Ketika semuanya selesai, Tang Yu langsung menjatuhkan Pei Qiqi.     

Tubuh Pei Qiqi perlahan meluncur ke bawah mengikuti dinding, hingga akhirnya jatuh terduduk di lantai.     

Rambutnya kusut akibat dibasahi keringat, dan menutupi sebagian wajahnya.     

Dia melihat Tang Yu melepas pakaian dan membersihkan diri di bawah pancuran... Tang Yu tidak mengucapkan sepatah kata pun padanya selama mandi.     

Begitu selesai mandi, Tang Yu berjalan keluar dengan mengenakan jubah mandi dan mengucapkan satu kalimat pada Pei Qiqi, "Bersihkan dirimu sampai bersih."     

Kemudian pintu tertutup. Pei Qiqi perlahan menggerakan tubuhnya dan berjalan untuk membersihkan diri.     

Dia mendongakkan kepalanya. Percikan air hangat dari pancuran membanjiri wajahnya dan menetes ke bawah, sampai tubuhnya terasa hangat.     

Pei Qiqi sudah selesai mandi. Dia berjalan keluar dari kamar mandi dan masuk ke kamar tidur. Kemudian, dia mengambil alat pengering rambut dan mengeringkan rambutnya secara perlahan-lahan.     

Karena Tang Yu tidak suka tidur dengan rambut basah.     

Pada saat ini, cahaya di dalam kamar tidur redup, sama seperti sebelumnya. Hanya lampu di samping tempat tidur saja yang menyala.     

Kalau dulu, Tang Yu hanya menyalakan lampu sebagai sinyal kalau dia sedang menginginkan Pei Qiqi. Sedangkan sekarang, mungkin Tang Yu meredupkan lampu kamar karena dia tidak ingin melihat wajah Pei Qiqi dengan jelas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.