Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tang Yu, Maaf! (2)



Tang Yu, Maaf! (2)

0Ketika Tang Yu sampai di ruang tunggu, tubuhnya seketika membeku, dan sorot matanya juga berubah dingin.     
0

Tang Xin mengikuti Tang Yu untuk melihat persiapan Pei Qiqi.     

Dia juga membuka bibir mungilnya lebar-lebar saking terkejutnya saat melihat gaun yang tergeletak di sofa dan perhiasan di meja rias.      

Semua barang itu seharusnya dikenakan Pei Qiqi hari ini.     

Apakah Pei Qiqi telah melarikan diri dari acara pertunangan mereka?     

Tang Xin bahkan tidak berani melihat wajah kakaknya. Pasti hitam padam sangat menakutkan!     

Tang Yu perlahan berjalan masuk, lalu berujar dengan suara dingin, "Tang Xin, tutup pintunya. Jangan biarkan siapapun masuk."     

"Baik," sahut Tang Xin, kemudian dia mendongak menatap kakaknya lagi.     

Tang Yu langsung berjalan masuk ke kamar mandi dan menyusuri kamar tidur. Dia berharap bahwa semua ini hanya lelucon yang dimainkan oleh Pei Qiqi untuk menggoda dirinya. Gadis itu mungkin mengenakan jubah mandi dan sedang bersembunyi di suatu tempat. Ketika dia menemukannya, Pei Qiqi akan tersenyum lembut padanya dan menatapnya dengan ekspresi khawatir.     

Namun ternyata tidak. Tang Yu sudah mencari seluruh sudut ruangan suite dan tidak menemukan Pei Qiqi.     

Tang Yu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi nomor telepon Pei Qiqi.     

Ponsel dimatikan!     

Bagus sekali!     

"Kakak, ada sepucuk surat di sini." Tang Xin berseru kaget.     

Tang Yu berjalan cepat menghampiri Tang Xin. Dia mengulurkan tangannya untuk mengambil surat itu, dan membukanya.     

Surat itu ditulis oleh Pei Qiqi.     

Di dalamnya hanya berisi kalimat yang sangat singkat, tetapi raut wajah Tang Yu langsung berubah menjadi sangat dingin setelah dia membacanya.     

Dia meremas kertas surat itu, lalu membuangnya, dan bergegas berjalan keluar.     

Tang Xin buru-buru memungut kembali gumpalan kertas itu. Kalimat yang tertulis di dalam surat itu sangat singkat, namun menjelaskan semuanya.      

'Tang Yu, maaf, aku tidak bisa bertunangan denganmu. Pada akhirnya aku menyadari kalau di dalam hatiku masih ada Jin Rong.'     

'Aku menyukaimu, tapi aku tidak bisa melepaskan Jin Rong begitu saja. Dia menjadi seperti itu demi menyelamatkanku. Aku benar-benar tidak bisa bertunangan denganmu... Maaf, Tang Yu, aku melarikan diri di hari acara pertunangan kita'.     

Tang Xin juga tercengang membacanya…. Ya Tuhan!     

Yang disukai Qiqi adalah Lin Jinrong. Lin Jinrong yang keren dan dingin itu?     

Dia menelan ludah dengan susah payah, lalu mengejar kakaknya.     

Tang Yu berjalan kembali ke ruang perjamuan. Begitu Lin Yun melihat putranya, dia segera maju dengan khawatir. "Bagaimana persiapan Qiqi? Tang Yu, mengapa wajahmu begitu? Apa ada yang salah?"     

Tatapan Tang Yu akhirnya tertuju pada wajah ibunya. Dia perlahan berkata, "Bu, acara pertunangan hari ini mungkin harus dibatalkan. Qiqi sedang tidak enak badan. Aku akan membawanya ke rumah sakit. Tolong Ibu atasi yang di sini."     

Lin Yun cukup terkejut. Instingnya langsung memberi tahu dia bahwa ada yang tidak beres.     

"Bu, tolong." Setelah mengatakan ini, Tang Yu segera berjalan keluar tanpa berhenti sejenak pun.     

Tang Yu akan menemukan anak kecil sialan itu dan memintanya untuk menarik kembali kata-kata itu, menarik kembali kata-kata yang menyakiti hati Tang Yu.     

Tang Yu bisa membiarkan Pei Qiqi berpura-pura bahwa ada Jin Rong di hatinya, namun orang yang dicintai Pei Qiqi haruslah dirinya!     

Tang Yu mengendarai mobil langsung ke tempat rawat inap Jin Rong.     

Namun sayangnya Tang Yu sudah terlambat. Ibu Jin Rong menemuinya.     

"Tang Yu, Pei Qiqi tadi kemari dan berdiri diam di depan tempat tidur Jin Rong untuk waktu yang lama. Dia baru saja pergi sekitar 10 menit yang lalu." Ibu Jin Rong memandang Tang Yu.     

Tang Yu mengenakan pakaian formal. Dia terlihat luar biasa berwibawa.     

Ibu Jin Rong sudah melihat pertumbuhan anak ini dari kecil sampai dewasa. Dia juga merasa kasihan padanya.     

Sejak kapan Tang Yu bisa emosional dan sangat putus asa sampai seperti ini?      

Namun, ibu Lin sudah tidak asing dengan keputusasaan semacam ini, karena saat Jin Rong bertunangan dengan Pei Huan waktu itu, putranya juga begini.      

Ibu Lin ragu-ragu selama beberapa saat, kemudian dia menunjuk ke suatu arah. "Sepertinya dia pergi ke sana. Aku melihatnya menyewa tempat."     

Tang Yu menatap ibu Lin dalam-dalam, lalu bergegas keluar dan memasuki mobilnya.     

Bukannya langsung menyalakan mobil, dia memejamkan mata dan berpikir sejenak. Kemudian dia membuka matanya dan melakukan menelepon Xiao Ran. "Bantu aku periksa semua hotel, apakah ada catatan riwayat Pei Qiqi menginap di sana atau tidak?"     

Bajingan kecil itu pasti tidak berani pulang ke Xiacheng, dan kemungkinan besar akan bersembunyi di luar selama beberapa hari.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.