Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kesenangan dalam Rasa Sakit (1)



Kesenangan dalam Rasa Sakit (1)

0Tang Yu membeli seikat mawar putih di sebuah toko bunga di pinggir jalan dan meletakkannya di kursi belakang mobilnya.     
0

Setibanya di Xiacheng, dia langsung membuka pintu rumah sendiri tanpa mengetuknya terlebih dulu.     

Saat Tang Yu baru membuka pintu, sepasang tangan kecil Pei Qiqi, yang sehalus kain satin, memeluknya dengan erat, dan tubuh lembut gadis itu menempel padanya.     

Tang Yu memegang buket bunga dengan satu tangan, dan tangan yang satunya lagi melingkari pinggang ramping Pei Qiqi. Suaranya terdengar begitu menenangkan, "Coba aku lihat apa yang telah kamu siapkan untukku."     

Tang Yu melihat ke dalam rumah. Meja makan sudah dipenuhi dengan berbagai makanan lezat yang lebih beragam dari biasanya.     

Dia tersenyum senang, lalu mengganti sepatunya dengan sandal rumah dan berjalan ke dalam, dengan Pei Qiqi yang masih memeluk pinggangnya. "Sepertinya kamu menginginkan sesuatu dariku hari ini, iya kan?"     

Kemudian dia mengamati Pei Qiqi, yang mengenakan satu set pakaian rumah yang sangat biasa.     

"Yah, aku harap kamu menyukainya." Pei Qiqi menarik Tang Yu ke sebelah meja makan. Dia melepaskan mantel yang dikenakan Tang Yu dan meletakkannya di sofa.     

Tang Yu melihat berbagai hidangan yang menggugah selera itu. Dia tahu kalau selain hidangan yang dimasak Pei Qiqi sendiri, ada beberapa lainnya yang dipesan dari luar. Selain itu… semuanya adalah makanan kesukaannya.     

Ada perasaan hangat di dalam hatinya. Siapa bilang Qiqi-nya masih kecil yang kekanak-kanakan? Pei Qiqi juga memiliki sisi perhatian terhadap dirinya.     

Pei Qiqi menundukkan wajah mungilnya. Dia mengambil sebotol anggur merah, membuka tutupnya, dan menuangkannya ke dalam dua gelas.     

"Apakah ini perayaan?" Tang Yu tersenyum dan mencubit wajah Pei Qiqi.     

"Hmm." Pei Qiqi hanya bergumam sangat pelan. Dia mendentingkan gelasnya dengan gelas Tang Yu. "Perayaan."     

Tang Yu minum dua gelas anggur, dan tubuhnya terasa panas….     

Pei Qiqi merangkak ke dalam pelukan Tang Yu. Dia mengulurkan tangannya dan melepaskan luarannya.     

Di dalamnya, Pei Qiqi mengenakan piyama hitam dengan tali kecil yang mengait di bahunya. Kain sutra lembut melekat pada tubuhnya yang ramping dan berlekuk sempurna. Bahu kurusnya yang putih tampak berkilauan dan memiliki daya tarik tersendiri... Tang Yu hampir tidak berani melihat lebih ke bawah lagi.      

Pada saat ini, tangan kecil Pei Qiqi tergantung di leher Tang Yu. Dia menempelkan wajahnya di dada Tang Yu sembari mulai membuka kancing bajunya satu per satu.     

"Qiqi!" Tang Yu meraih jari-jari tangan Pei Qiqi dan memandangnya dengan tatapan peringatan.     

Pei Qiqi menempel pada lengannya. "Tang Yu, apa kamu tidak menginginkanku"     

Mana mungkin tidak mau?     

Cukup menyakitkan untuk dipikirkan…     

Tang Yu menggendong Pei Qiqi ke kamar mandi, lalu menyalakan keran air dan mendorongnya ke dinding.     

Punggung Pei Qiqi bersentuhan dengan dinding yang dingin, sementara tubuh bagian depannya begitu panas membara.     

Rambut panjang Pei Qiqi tersebar di bahu putihnya. Piyama dengan tali ikatan kecil itu melekat erat di tubuhnya, seperti lapisan kulit kedua. Benar-benar sangat seksi dan menggoda.      

Tang Yu menundukkan kepalanya dan mencium bibir mungil Pei Qiqi.     

Tubuh Pei Qiqi gemetaran. Tangan kecilnya merangkul leher Tang Yu sambil merintih memanggil namanya.     

Dia memanggil nama itu lagi dan lagi.     

Saat malam tiba, uap air di kamar mandi perlahan-lahan mengalir, dan menutupi pemandangan seksi nan erotis di ruangan itu.     

Mereka kembali melakukan beberapa adegan yang menyenangkan di ranjang kamar tidur.     

Tang Yu berbaring tenang di sana, sedangkan Pei Qiqi berbaring di dalam pelukannya, hanya dengan ditutupi oleh selimut tipis.      

"Tang Yu." Suara Pei Qiqi yang lembut memanggil namanya. Dia mengangkat tangan kecilnya untuk menyentuh dagu Tang Yu yang bersih dan indah, lalu berujar dengan lembut, "Tang Yu, kita akan pergi ke mana setelah bertunangan?"     

Tang Yu sedikit menggeserkan kepalanya dan bersandar pada kepala tempat tidur, lalu dia melihat anak kecil di dalam pelukannya itu.     

Telapak tangannya yang besar menepuk gadis itu. Suaranya menjadi semakin serak karena adegan bercinta yang terjadi barusan, "Aku akan membawamu pergi bermain ke Yuncheng, bagaimana?"     

Tang Yu sudah meluangkan banyak waktu kali ini. Selain itu, kalau dipikir lagi, Pei Qiqi juga telah mengatur pekerjaan dengan baik untuk acara pertunangan mereka.     

Pei Qiqi membenamkan wajahnya ke dalam pelukan Tang Yu. "Pergi ke Yuncheng untuk bermain? Apa yang menyenangkan di sana?"     

"Di sana ada tempat yang sangat menakjubkan, namanya Lidu!" Tang Yu mengusap-usap kepala kecil Pei Qiqi yang dipenuhi rambut halus, "Aku mau membawamu menunggangi kuda sendiri sendiri."     

Pei Qiqi merasa khawatir. "Aku tidak mau! Aku takut."     

Setelah mengatakan ini, dia memeluk Tang Yu dengan begitu erat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.