Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Mari Bertunangan! (2)



Mari Bertunangan! (2)

0Meskipun Pei Qiqi masih muda, Tang Yu tidak bisa selalu memberinya terlalu banyak kebebasan.     
0

Bukan karena dirinya kejam atau cemburu, tetapi kenyataan lah yang membuatnya tak bisa menghindari perasaan was-was.     

Tubuh Pei Qiqi berbalik ke arah Tang Yu dan melihat ekspresi di wajahnya. Dia tahu bahwa laki-laki itu sedang tidak dalam suasana hati yang baik.     

Dia sendiri tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Tang Yu sudah terlalu banyak menoleransi dirinya selama lebih dari sebulan ini.     

Jarinya menyentuh tangan laki-laki yang sedang merajuk itu dengan lembut. Tang Yu tetap tidak bergerak, dan hanya menoleh ke samping melihat keluar jendela mobil.     

Pei Qiqi memanggilnya lagi dengan suara yang menggemaskan seperti anak kucing, "Tang Yu."     

Tang Yu akhirnya enggan untuk bersikap dingin terlalu lama pada Pei Qiqi. Dia menoleh dan menatapnya. "Qiqi, aku harap kita bisa bertunangan di Festival Pertengahan Musim Gugur."     

Bertunangan?     

Pei Qiqi tertegun.     

Sementara itu, Tang Yu menggenggam punggung tangan Pei Qiqi, lalu bertanya-tanya, "Bukankah kita sudah menyetujui hal ini sebelumnya?"     

Di tempat dengan atmosfir yang terbatas dan dalam pencahayaan yang redup ini, Tang Yu menatap Pei Qiqi dalam-dalam tanpa melewatkan ekspresi gadis itu sedikit pun.     

Pei Qiqi menatap balik mata Tang Yu. Dia merasa tenggorokannya seperti tersumbat sesuatu yang membuatnya tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.     

Dia tidak bisa mengatakan 'ya', namun juga tidak bisa menolak.     

Selama ini, Tang Yu selalu membiarkan Pei Qiqi menghindari obrolan tentang pernikahan, tetapi kali ini dia sangat tegas dan bersungguh-sungguh, "Setelah Festival Pertengahan Musim Gugur, kita bertunangan pada hari ke 16 bulan itu.     

Selama beberapa hari ini, Pei Qiqi terus merasa takut dan selalu tenggelam dalam emosi akibat kecelakaan Jin Rong, yang menabrakkan mobilnya demi dirinya. Tang Yu bisa memahami hal itu. Tapi, Qiqi mana tahu kalau sebenarnya Tang Yu juga ketakutan?     

Tang Yu tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika Jin Rong tidak muncul saat itu? Mungkinkah Pei Qiqi yang akan terbaring seperti Jin Rong sekarang?     

Mengalami kelumpuhan total dan hanya bisa bernapas tanpa bisa melakukan hal lain? Atau justru langsung meninggal…     

Tang Yu menggenggam tangan Pei Qiqi dan menariknya ke dalam pelukannya dengan sedikit memaksa. Dia memeluk Pei Qiqi erat-erat.     

"Qiqi, aku tahu ini bukanlah saat yang tepat, tapi aku tidak ingin menunda-nunda lagi." Tang Yu menjebak Pei Qiqi di dalam pelukannya. Dia mengesampingkan rambut Pei Qiqi yang menutupi dahi gadis itu dan menunduk menatap wajah kecilnya.     

Jantung Pei Qiqi berdetak sangat kencang, dan Tang Yu tersenyum menenangkannya. "Acaranya tidak akan terlalu besar, tetapi akan cukup hangat."     

Pei Qiqi mendongak dan menatap Tang Yu, lalu berujar dengan suara serak, "Kamu sendiri juga mengatakan kalau saat ini bukanlah waktu yang tepat."     

Dia tidak bisa menghadapi Keluarga Lin, dan juga tidak bisa terlihat bahagia dengan Tang Yu di depan mereka.     

Jari-jari tangan Tang Yu membelai rambut panjang Pei Qiqi dengan lembut. Dia tersenyum kecil pada gadisnya itu. "Meskipun ini bukanlah waktu yang tepat, tapi… aku ingin memesanmu duluan."     

Tang Yu mengakui bahwa dirinya terprovokasi atas kejadian akhir-akhir ini.     

Pada hari itu, ketika dia bergegas ke lokasi kecelakaan mobil, dia melihat Pei Qiqi berlutut di sana dan mencium Jin Rong.      

Dia tidak bisa cemburu pada Jin Rong, dan juga tidak bisa marah pada Pei Qiqi. Tapi, satu-satunya hal yang bisa dia lakukan adalah memiliki gadis itu.     

Bibir Pei Qiqi bergerak sedikit. Dia mengulurkan tangannya yang gemetaran untuk memeluk pinggang Tang Yu.     

Wajahnya menempel di dada Tang Yu. Pada saat itu, dia merasa dirinya sangat egois.     

Jin Rong menjadi seperti itu demi menyelamatkannya, tetapi dia masih ingin bersama Tang Yu.     

"Tang Yu, apakah aku akan mendapatkan pembalasan?" Pei Qiqi bertanya dengan suara yang lembut, dan hatinya terasa begitu berat.     

Jari-jari Tang Yu membelai wajah Pei Qiqi, dan sentuhan kepahitan terlintas di wajahnya. "Bagaimana mungkin bisa begitu? Kalaupun ada pembalasan, akulah yang akan mendapatkannya. Mana mungkin Qiqi-ku yang akan mendapatkan balasan?"     

Pei Qiqi menenggelamkan rambutnya, yang seperti sebuah sarang halus, ke dalam pelukan Tang Yu. Dia tampak seperti hewan kecil.     

Hati Tang Yu sepertinya tenggelam ke dalam air... Suasana hati mereka berdua selalu tertekan selama lebih dari sebulan ini, jadi Tang Yu juga tidak menyentuh Pei Qiqi selama lebih dari sebulan.     

Malam ini, dia tidak mau tenggelam dalam perasaan tertekan lagi.     

Begitu keluar dari kamar mandi, Pei Qiqi melihat Tang Yu bersandar di kepala tempat tidur dengan hanya mengenakan jubah mandi, dan kaki panjangnya ditekuk. Tang Yu sedang merokok. Ketika dia melihat Pei Qiqi berjalan keluar, dia segera menekan puntung rokoknya dan mengulurkan tangannya ke arah gadisnya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.