Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Aku Tidak Punya Hati! (1)



Aku Tidak Punya Hati! (1)

0Bagi Zhao Ke, kata-kata Rong Lei inilah yang paling tidak tertahankan.      
0

Bagaimanapun juga, tidak ada yang boleh mengatainya tua!     

Zhao Ke menutupi wajahnya dan pergi ke mobilnya yang diparkir di lantai bawah. Dia memutar cermin mobil untuk melihat penampilan dirinya dengan cermat.     

Kulitnya masih halus dan lembut. Dia juga masih terlihat cantik, meski usianya sudah memasuki kepala empat.     

Namun, Rong Lei bilang kalau dia sudah tua…     

Tidak, dia tidak tua!     

Mana mungkin seorang Zhao Ke bisa tua?     

Dia adalah wanita tercantik di Kota B. Bahkan, dia pernah melewati masa-masa di mana ada begitu banyak pria yang jatuh hati padanya.     

Bagaimana dia bisa tua!     

Zhao Ke terus mengulurkan tangan dan membelai wajahnya. Dia ingin mendapatkan pembuktian kalau ucapan Rong Lei tadi salah besar.     

Tetapi di malam harinya, meskipun Zhao Ke meminta berhubungan seks dengan Tang Zhiyuan, laki-laki itu tetap mengabaikannya dan malah membalikkan punggungnya. Dia tidur dengan posisi membelakangi Zhao Ke.     

Kemudian, Zhao Ke memasukkan tangannya ke dalam piyama Tang Zhiyuan.     

"Zhao Ke, aku tidak memiliki minat setinggi kamu." Tang Zhiyuan duduk dan langsung pergi ke kamar tamu. Dia pindah tidur di sana.     

Ini adalah pertama kalinya mereka tidur di kamar terpisah selama 10 tahun menikah.     

Zhao Ke duduk dalam lingkupan cahaya gelap. Dia mencengkeram rambutnya dan mengerucutkan bibirnya dengan kesal.     

Semua ini karena Pei Qiqi. Kehadirannya telah merampas pusat perhatian yang seharusnya tertuju pada dirinya.     

Jika Pei Qiqi tidak muncul, dia pasti tidak akan bertengkar dengan Tang Zhiyuan. Selain itu, dia juga tidak akan merasa khawatir sepanjang waktu!     

Bagaimana dia bisa membiarkan anak itu melangkah ke pintu Keluarga Tang?     

Zhao Ke tetap terjaga sampai subuh menjelang.     

Keesokan harinya, Tang Zhiyuan pergi keluar pagi-pagi sekali, jadi hanya Tang Xin dan Zhao Ke yang sarapan.     

Tang Xin makan dengan anggun seperti wanita bijak dan berbudi luhur untuk menyenangkan ibunya.     

Beberapa saat kemudian, dia berujar dengan suara pelan, "Bu, Ayah bilang Kakak akan bertunangan besok malam. Ayah mau mengajakku pergi ke sana."     

Meskipun suasana hati Zhao Ke sangat mudah berubah-ubah dan gampang marah, tetapi bagaimanapun juga, wanita itu tetaplah ibunya.     

Walaupun Tang Xin masih muda, dia juga mengerti posisi ibunya di Keluarga Tang ini.     

Jika besok malam ayahnya pergi ke sana, dia juga ikut pergi. Tapi, ibunya tidak akan datang karena ibu kandung kakaknya akan berada di sana juga.     

Garpu di tangan Zhao Ke seketika terjauh dan berdentingan dengan piring, hingga menimbulkan suara yang begitu keras.     

"Besok malam adalah acara perjamuan pertunangan mereka, ya." Zhao Ke sedikit mengangkat pandangannya untuk melihat halaman di luar.     

Cepat sekali…     

Tang Xin tidak berani mengatakan apa-apa. Dia menunggu dengan tenang, dan berharap mendapatkan izin dari ibunya.     

Tapi, dia juga tidak berani menaruh harapan yang lebih, karena sepertinya ibunya tidak terlalu menyukai Qiqi.     

Selain itu, ibunya suka bertengkar dengan ibu kandung kakaknya, jadi ibunya mungkin tidak akan mengizinkan dirinya pergi.     

Namun ternyata, jawaban Zhao Ke sesuai dengan harapan Tang Xin. Zhao Ke menyetujui permintaan Tang Xin. Dia bahkan mengulurkan tangan dan menyentuh rambut panjang Tang Xin. "Bersenang-senanglah dan ambil foto yang banyak, lalu tunjukkan padaku."     

Tang Xin menatap lurus ke arah Zhao Ke. Dia tenggelam dalam pikirannya sendiri untuk waktu yang lama.     

Apakah Ibu sedang kerasukan jiwa orang lain?     

Bagaimana mungkin Ibu bisa mengatakan kata-kata yang baik hari ini?     

"Tang Xin, kamu sedang lihat apa!" Zhao Ke mendengus ringan, "Kakakmu sangat menyayangimu melebihi apapun. Tentu saja, kamu harus pergi di acara pertunangannya."     

Tang Xin tersenyum manis. "Terima kasih, Ibu."     

Untuk pertama kalinya, Tang Xin melingkarkan lengannya di leher Zhao Ke dan mencium pipi ibunya itu.     

Ketika bibir lembut Tang Xin menempel pada pipinya, dan tubuh kurus gadis itu begitu dekat dengan dirinya, Zhao Ke benar-benar dapat merasakan... keberadaan malaikat!     

Namun, malaikat itu tidak bisa menyelamatkannya, apalagi menyelamatkan Tang Xin.     

Zhao Ke pernah terpikir untuk memeriksa sumsum tulang belakang Pei Qiqi, yang mungkin bisa menyelamatkan Tang Xin. Tapi…     

Bagaimana dia menjelaskan kepada Tang Zhiyuan bahwa dirinya pernah melahirkan seorang anak sebelum mereka menikah!?     

Kalau begitu, Tang Zhiyuan juga akan meragukan akan identitas Tang Xin. Lalu, dia harus bagaimana?     

Tidak, dia tidak boleh melakukan itu!     

Ya, malaikat juga tidak bisa menyelamatkannya.     

Biarkan Tang Xin menjalani kehidupan ini dengan pasrah pada takdir.     

Ibu tidak mampu menyelamatkanmu.     

Mungkin malaikat bisa menyelamatkanmu di sana dan akan menggantikan Ibu untuk menjagamu.     

Jika kamu sudah berada di langit suatu saat nanti, jangan salahkan Ibu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.