Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Aku Ingin Kamu Menjadi Anjing (3)



Aku Ingin Kamu Menjadi Anjing (3)

0Zhao Ke melihat Rong Lei dengan tatapan tajam. "Apa kamu tidak berani?"     
0

Rong Lei tersenyum pahit dan juga tidak memiliki pemikiran apapun ke arah situ. Dia duduk dengan setengah bersandar di kepala tempat tidur, lalu memandang Zhao Ke. Kemudian, dia mengeluarkan sebatang rokok dari meja samping tempat tidur dan menyalakannya.     

Setelah beberapa hisapan, dia menepuk wajah Zhao Ke. "Masalahnya, situasi pusat sekarang ini begitu ketat. Apakah kamu ingin ikut masuk ke jeruji besi bersama wanita tua bermarga Zhou itu?"     

Selain itu, Rong Lei tidak bodoh.     

Zhou Meilin sudah dijebloskan ke dalam penjara. Jika sesuatu terjadi pada Pei Qiqi, dia pasti menjadi orang pertama yang akan diselidiki.     

Peristiwa waktu itu saja membuat Tuan Muda Keluarga Lin mengalami kecelakaan. Sementara itu, Zhou Meilin malah mengutarakan kebencian masa lalunya terhadap Pei Qiqi secara terang-terangan, dan perkataan itulah yang menjerumuskan dirinya sendiri.     

Rong Lei tidak ingin terlibat di dalam masalah itu lagi.     

Zhao Ke merebut rokok dari tangan Rong Lei dan menatapnya. "Kamu lupa bagaimana kamu dulu tergila-gila di bawah kakiku? Kamu juga pernah bilang kalau kamu hanya mau mendengarkanku dan bersedia melakukan apa saja untukku?"     

Rong Lei menghela napas berat. "Aku memang pernah bilang begitu, tapi bukan berarti aku rela melakukan sesuatu yang membawa diriku sendiri ke jalan kematian. Zhao Ke, kamu tahu betul apa yang aku lakukan. Apa menurutmu kata-kataku juga bisa dipercaya?"     

Dia memandang sisi wajah Zhao Ke.     

Seluruh tubuhnya gemetar karena amarah yang memuncak.     

Rong Lei hanyalah seekor anjing yang dibesarkannya, namun sekarang anjing itu malah menggigit pemiliknya.     

Sebuah tamparan keras melayang mengenai wajah Rong Lei. Zhao Ke segera mengangkat selimut dan turun dari tempat tidur.     

Rong Lei menyentuh wajahnya, dan kemudian tertawa. "Apa yang membuatmu begitu terburu-buru... Tapi, aku sangat penasaran kenapa kamu ingin membinasakan gadis itu!"     

Zhao Ke hanya mengenakan pakaiannya sendiri tanpa merespon sama sekali.     

Rong Lei tertawa kecil, "Apakah kamu iri karena gadis itu memiliki paras yang lebih cantik darimu?"     

Dia juga ingin bersentuhan dengan gadis muda yang amat cantik dan lembut itu.     

Zhao Ke berbalik dan tertawa dingin. "Aku suka dan sangat bangga! Rong Lei, dasar kau bajingan tak tahu diri! Jangan cari aku lagi ketika kau tidak punya uang nanti."     

Rong Lei paling pintar dalam urusan membujuk seorang wanita yang sedang merajuk. Meskipun dia dimaki-maki seperti ini, dia segera bangun dari tempat tidur dan berjalan mendekat. Dia memeluk Zhao Ke dari belakang dan meniup telinga wanita itu dengan napasnya yang panas. "Sayangku, mana mungkin aku mencarimu hanya karena uang!"     

Bagaimanapun juga, Zhao Ke tidak seperti Zhou Meilin. Bagi Zhao Ke, laki-laki tak berguna yang hanya bisa memoroti wanita tua seperti Rong Lei hanyalah objek mainan yang bisa dia peralat.     

Zhao Ke mencibir dan mendorong Rong Lei menjauh darinya. "Jangan melakukan hal ini lagi denganku."     

Setelah mengatakan ini, Zhao Ke membereskan semua barang-barangnya tanpa meninggalkan satu pun untuk Rong Lei.     

Begitu pintu ditutup, Rong Lei berjalan ke tempat tidur dengan tubuh yang tak berbusana. Dia mengambil rokok dan menyalakannya. Setelah menghembuskan asap rokok berbentuk cincin untuk waktu yang lama, dia menyipitkan matanya. Wajahnya yang semula tersenyum, kini tampak kejam dalam sekejap!     

Apakah Zhao Ke memperlakukannya seperti alat yang mudah untuk dikendalikan?     

Hari ini, dia sudah bekerja sangat keras, namun semuanya hanya sia-sia dan tidak membuahkan hasil apapun.     

Karena Zhao Ke tidak mengikuti aturan saat berurusan dengannya, maka jangan salahkan dia kalau membuatnya berantakan!     

Tadi Rong Lei mengambil beberapa foto dari ponselnya. Itu adalah foto dirinya dan Zhao Ke di tempat tidur.     

Dia pikir, dengan benda ini... dia akan mendapat lebih banyak uang daripada melakukan pekerjaan yang menyusahkan, hingga membuatnya dekat dengan jalan kematian!     

Rong Lei bersandar di tempat tidur dan mengirimkan foto-foto itu kepada Zhao Ke.     

Kemudian, dia tertawa kecil sambil menikmati hembusan asap rokok.     

Seperti yang Rong Lei harapkan, Zhao Ke kembali ke kamar dalam waktu kurang dari sepuluh menit. Dia berdiri di pintu dengan ponsel di tangannya dan menatap laki-laki yang sedang bersantai di atas ranjang itu. "Rong Lei, apa yang ingin kamu lakukan?"     

Rong Lei memainkan korek api di tangannya. Senyuman jahat muncul di sudut bibirnya. "Tidak melakukan apa-apa. Aku hanya mengambil foto itu untuk mengenang apa yang sudah kita lakukan."     

Matanya menatap lurus ke arah Zhao Ke.     

Zhao Ke sedikit mendongakkan kepalanya, dan tangannya gemetar. Dia mencengkeram dompetnya erat-erat. "Berapa banyak yang kamu inginkan?"     

Rong Lei terkekeh. "Mungkin yang aku mau bukan uang!"     

Dia terdiam sebentar, lalu melontarkan kata-kata dengan nada dingin. "Aku ingin kamu menjadi anjing di depanku!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.