Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tang Yu, Dasar Laki-laki Licik! (3)



Tang Yu, Dasar Laki-laki Licik! (3)

0Tang Yu tidak mengatakan apa-apa. Jika dia mengatakan sesuatu, justru itu akan membuat suasana hati Pei Qiqi memburuk lagi.     
0

Dia mengulurkan tangannya untuk merapikan rambut Pei Qiqi, dan berkata dengan lembut, "Hati-hati di jalan."     

"Ya," sahut Pei Qiqi, lalu berjalan keluar.     

Kemudian, ganti Xiao Ran yang masuk dengan membawa setumpuk dokumen di tangannya. "Direktur, dokumen ini harus ditandatangani."     

Dia meletakkannya di atas meja. Tang Yu terlihat sedang melamunkan sesuatu selama beberapa saat, lalu dia meletakkan tangannya di atas dokumen tersebut dan menatap Xiao Ran. "Kebutkan jadwal rencana perjalanan kerja yang harus aku lakukan. Aku akan mengambil waktu libur selama empat hari di akhir pekan depan."     

Dia dan Qiqi akan bertunangan. Dia tidak perlu mengungkapkan sesuatu yang berhubungan dengan rencananya ini. Suasana hati Pei Qiqi sedang buruk akhir-akhir ini, jadi Tang Yu sudah membuat persiapan untuk membawa gadis itu pergi bermain selama beberapa hari.     

Xiao Ran mengangguk. "Baik, saya akan melakukannya. Saya akan meneruskan beberapa hal lain untuk diatasi oleh Manajer Zhao."     

Zhao Yi adalah orang yang pernah menjadi kepercayaan Tang Yu.     

Tang Yu mengerang dalam. "Jika saatnya tiba nanti, biarkan Asisten Meng yang membantu mengerjakan tugasku."     

Setelah mengatakan itu, Tang Yu menundukkan kepalanya dan membaca dokumen lagi. Karena dirinya sudah tidak memiliki urusan lagi di sana, Xiao Ran pun segera pamit undur diri.     

Sesampainya di luar, dia bernapas lega.     

Sepertinya, Direktur akan mengadakan acara terbesar sepanjang hidupnya. Entah itu pernikahan atau pertunangan.     

Dia pikir lebih cenderung ke acara bertunangan. Bagaimanapun juga, Pei Qiqi masih terlalu muda.     

 ...     

Pernikahan Pei Qiqi dan Tang Yu akhirnya telah disetujui oleh berbagai pihak, terutama karena Kakek Lin sangat ingin segera menggendong cucunya. Siapapun yang menentangnya, tidak ada gunanya.     

Tang Yu menutup telepon dan menatap Pei Qiqi. "Bagaimana? Tidakkah menurutmu aku luar biasa cerdas?"     

Pei Qiqi mengambil sebuah buku untuk dibaca. Meskipun dia telah bekerja di siang hari, dia masih ingin pergi kuliah untuk menyelesaikan jurusan desain setelah perusahaan berada di jalur yang benar.     

Dia ingin melakukan urusannya sendiri suatu saat nanti… Sementara untuk Perusahaan Pei, dia akan lepas tangan dan menyerahkan semuanya ke tim manajer begitu sudah berada di jalur yang benar.     

Tang Yu bersandar di bar sambil minum segelas anggur merah. Dia memperhatikan Pei Qiqi, yang sedang duduk di sofa sembari membaca buku. Dia berujar dengan suara tenang, "Kenapa kamu begitu giat sekali?"     

Pei Qiqi menggigit bibirnya, lalu menatap Tang Yu. "Memangnya kenapa? Bukankah kamu menyuruhku untuk berusaha keras menyelesaikan kuliah secepatnya?"     

Kemudian, dia menundukkan kepalanya. "Aku tahu kamu takut aku tidak bisa berinteraksi denganmu di masa depan."     

Berinteraksi?     

Tang Yu tertawa. Jari-jarinya yang ramping memainkan gelas kristal di tangannya, lalu dia meletakkannya ke atas meja panjang dan berjalan ke arah Pei Qiqi.     

Sebelum Pei Qiqi tersadar kembali, Tang Yu membungkuk dan menggendong tubuh mungil Pei Qiqi. Suaranya begitu serak menggoda, "Aku ingin berinteraksi denganmu sekarang."     

Pei Qiqi takut jatuh, jadi dia segera menggantungkan tangan kecilnya di leher Tang Yu. "Tang Yu, aku sedang membicarakan tentang pemikiranku."     

"Pei Qiqi, apakah kamu berbicara tentang pemikiranmu padaku di tengah malam begini?" Tang Yu terkekeh dan menundukkan kepalanya untuk menciumnya.     

Pei Qiqi memeluknya dengan nakal. Dia menempatkan wajah mungilnya di leher Tang Yu. "Tang Yu, aku ingin membaca buku."     

Tang Yu berpikir sejenak, kemudian dia mengulurkan tangannya dan mengambil buku itu. Dia membawa buku itu bersama Pei Qiqi masuk… ke ruang kerja.     

Kenapa di ruang kerja?     

"Bukankah kamu ingin membaca buku?" Tang Yu duduk di kursi kebesarannya sambil memeluk Pei Qiqi di atas pangkuannya, lalu memberi gadis itu buku yang dibawanya tadi. "Oke, baca itu."     

Tang Yu mengatakan kata-kata itu dengan niat sangat baik, tapi telapak tangannya yang besar sudah bergeser masuk ke dalam piyama Pei Qiqi.     

Pei Qiqi menggigit bibirnya dan mengerang lembut. "Kamu menyuruhku membaca buku dengan bagaimana?"     

Bibir Tang Yu menempel di telinga Pei Qiqi. Suaranya sedikit tidak jelas karena hasrat yang memuncak, "Kamu baca bukumu. Biar aku melakukan kesibukanku!"     

Pei Qiqi menggigit lengannya dengan marah. "Dasar tidak tahu malu! Bajingan nakal!"     

Tang Yu tertawa. Dia merasa senang menggodanya seperti ini. Beberapa hari ini, Pei Qiqi akhirnya bisa lebih bahagia.     

Pada akhirnya, Tang Yu tidak benar-benar melakukannya. Dia hanya memeluk Pei Qiqi seperti itu dan menemaninya membaca buku.     

Rambut Pei Qiqi yang panjang tergerai bebas di belakang punggungnya. Saat ini dia mengenakan piyama tidur, dan seluruh tubuhnya terasa begitu lembut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.