Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Mari Bertunangan! (3)



Mari Bertunangan! (3)

0Pei Qiqi berjalan mendekat dan berlutut di sebelah Tang Yu. Dia meletakkan satu tangan di bahu Tang Yu, lalu membungkuk dan mencium bibirnya. Semuanya tampak alami.     
0

Meskipun mereka berdua sudah melakukannya berkali-kali, namun Tang Yu tidak pernah merasa bosan sama sekali, bahkan dia sangat menikmatinya.     

Telapak tangannya menekan bagian belakang kepala kecil Pei Qiqi dan membawa gadis itu ke dalam pelukannya dengan lembut. Di bawah lampu tidur dengan cahaya kuning yang redup, jubah mandinya meluncur ke bawah dan dilempar ke ujung tempat tidur.     

Malam ini, Pei Qiqi memberikan seluruh tubuh dan hatinya untuk Tang Yu     

 ...     

Sebelum hari pertunangan mereka, Pei Qiqi pergi menemui Lin Jinrong sesekali secara diam-diam, tanpa meminta izin dulu pada Tang Yu.     

Lin Jinrong telah dipindahkan ke pusat penyembuhan pasien penyakit kronis atau pasien dengan fisik yang lemah, dan dirawat oleh perawat. Keluarga Lin juga akan datang setiap hari, terutama ibu Lin Jinrong.     

Pei Qiqi mencari waktu yang tepat untuk datang ke sana. Kebetulan saat ini tidak ada anggota Keluarga Lin yang berjaga, hanya ada dua orang perawat.     

Perawat muda itu mengenal Pei Qiqi dan juga sangat memahaminya. Dia tidak pernah memberitahu Ibu Lin tentang kunjungan Pei Qiqi. Dia dapat melihat bahwa gadis ini memiliki perasaan mendalam terhadap pasien.     

Ketika Pei Qiqi datang, mereka segera keluar dan berjaga di luar.     

Begitu pintu ruang inap ditutup, Pei Qiqi berjalan ke tempat tidur.     

Sebulan lebih telah berlalu semenjak kecelakaan itu. Luka luar di seluruh tubuh Lin Jinrong hampir sepenuhnya membaik. Tapi, Lin Jinrong masih tenggelam dalam tidurnya. Kecuali wajahnya yang begitu pucat, dia benar-benar terlihat seperti sedang tidur.     

Pei Qiqi perlahan duduk di samping Lin Jinrong. Dia menggenggam tangannya dan memasukkannya ke dalam selimut.     

Dia memandangi Lin Jinrong dalam diam, dan kemudian dia berkata dengan suara yang sedikit serak, "Jin Rong, aku akan bertunangan dengan Tang Yu. Kelak... kami pasti akan menikah."     

Sentuhan kepahitan melayang dari sudut bibir Pei Qiqi. "Jin Rong, aku awalnya berpikir kalau aku tidak akan menyukai orang lain lagi. Tetapi setelah bertemu Tang Yu, aku baru tahu ternyata seperti ini rasanya dimanjakan oleh seseorang."     

"Kamu pasti akan marah. Kamu pasti juga akan bilang, 'Pei Qiqi, kamu tidak tulus'." Tangan Pei Qiqi menyentuh telapak tangan Lin Jinrong. "Tapi Jin Rong, kali ini aku mungkin akan membuatmu benar-benar marah."     

Pei Qiqi menutup matanya dan memegang tangan Lin Jinrong di wajahnya. "Aku jatuh cinta padanya. Aku mencintainya melebihi apapun."     

Begitu mengatakan ini, air mata Pei Qiqi mengalir dan membasahi telapak tangan Lin Jinrong.     

"Jin Rong, maafkan aku… aku tidak ingin seperti ini, tapi aku tidak bisa menentang isi hatiku." Dia tersenyum ringan dan menatap Lin Jin Rong dengan berlinang air mata.     

Pada saat ini, Pei Qiqi mengerti betul bahwa Jin Rong berbaring di sini karena dirinya, dan mungkin akan hidup dalam keadaan koma sepanjang hidupnya. Tapi, hal ini juga tidak bisa mencegah keinginan Pei Qiqi untuk menikah dengan Tang Yu.     

Dia benar-benar jatuh cinta pada pria yang telah membelinya itu, amat sangat mencintainya.     

Suhu tubuh Lin Jinrong menghangatkan hati Pei Qiqi yang sangat dingin, hingga tidak ada tempat untuk meletakkannya.     

Jadi Jin Rong, maafkan aku, maafkan aku…     

Tak disangka, ternyata ibu Lin Jinrong berdiri di luar dan menyaksikan semua itu. Dia juga mendengar tentang pertunangan Tang Yu. Tentu saja, ayahnya akan menentangnya dan meminta Lin Yun untuk menegurnya.     

Meskipun Tang Yu memainkan peran penting dalam Keluarga Lin, tapi Jin Rong adalah sumber kehidupan Keluarga Lin. Jadi, Lin Zhennan sangat menentang keras pernikahan ini.     

Lin Yun merasa berada dalam situasi yang sulit saat ini, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.     

Ada sedikit kebencian terhadap Pei Qiqi di dalam hatinya. Bagaimanapun juga, gadis itu menyukai Jin Rong, namun mengapa masih harus memprovokasi Tang Yu lagi?     

Selain itu, Jin Rong menjadi seperti ini karena menyelamatkan gadis itu. Dalam hati Ibu Lin, dia tidak ingin melihat Pei Qiqi dari waktu ke waktu di masa depan.     

Pei Qiqi terkadang datang mengunjungi Lin Jinrong, dan Tang Yu yang mengatur semua itu. Ibu Lin juga tidak bodoh. Dia tahu semuanya, tapi berpura-pura tidak tahu apa-apa.     

Dia tidak menghentikannya, karena dia selalu memiliki harapan di dalam hatinya. Di hati Jin Rong hanya ada Pei Qiqi. Siapa tahu Pei Qiqi dapat membuat Jin Rong bangun suatu saat nanti.     

Dia telah menantikannya lagi dan lagi, namun pada akhirnya juga tidak berhasil lagi dan lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.