Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Mari Bertunangan! (1)



Mari Bertunangan! (1)

0Pei Qiqi menatap Pei Huan dan tidak mengatakan apapun selama beberapa saat.     
0

Pei Huan mengetukkan abu di puntung rokoknya dengan terampil. "Aku mencarimu hari ini bukan untuk membicarakan hal-hal ini. Aku ingin bertanya, apakah kamu bersedia melepaskan ibuku?"     

"Aku tidak habis pikir, bisa-bisanya kamu masih memikirkan Bibi pada saat seperti ini!" Pei Qiqi menurunkan pandangannya, "Bukannya aku tidak membiarkannya pergi, tetapi dia sendiri yang tidak membiarkan dirinya pergi."     

Apakah Pei Huan dan Zhou Meilin tidak merasa bersalah sedikit pun pada Jin Rong, yang sedang terbaring lemah di rumah sakit?     

Ketika dia menanyakan ini, Pei Huan tersenyum tipis, tersenyum dengan air mata yang mengalir di pipinya. Dia meletakkan kepalanya di lengannya sendiri, yang berada di atas meja, dan tidak bergerak untuk waktu yang lama. Beberapa saat kemudian, dia melihat Pei Qiqi lagi, dan ekspresinya tampak mengejek. "Bersalah? Pei Qiqi, apakah kamu bercanda?"     

Kini suaranya terdengar acuh tak acuh. "Dia menjadi seperti ini karena kamu. Apakah kamu ingin aku merasa bersalah padanya? Pei Qiqi, apa kau tidak salah!"     

Pei Qiqi meraih secangkir kopi dingin di depannya dan mencicipinya. Rasanya sangat pahit.     

Kemudian dia mengarahkan pandangannya pada Pei Huan. "Aku tidak bisa membantumu, dan kamu juga tidak bisa membantuku. Pei Huan, terserah kamu mau apa. Atasi masalahmu sendiri!"     

Setelah mengatakan ini, Pei Qiqi bangkit. Saat hendak berdiri, dia tidak sengaja mundur selangkah, hingga bagian belakang kursi berderit mengeluarkan suara yang keras.     

Pei Qiqi berhenti sejenak, lalu baru berjalan menuju pintu keluar.     

"Pei Qiqi, kamu sudah menghancurkan hidupku!" Pei Huan berbicara dengan keras di belakangnya, "Aku tidak akan pernah memaafkanmu. Selamanya, aku tidak sudi mengakui kalau aku memiliki saudara perempuan sepertimu."     

Pei Qiqi menghentikan langkahnya. Dia menjawab dengan santai tanpa menolehkan kepalanya, "Pei Huan, aku juga."     

Dia mendongakkan kepalanya, dan air matanya jatuh tanpa suara.     

Jika dia bisa memilih, dia akan memilih untuk tidak muncul di Keluarga Pei. Dengan begitu, ayahnya maupun Jin Rong tidak akan mengalami masalah karena dirinya. Mereka akan hidup dengan baik dan menjalani kehidupan mereka dengan tenang.     

Begitu Pei Qiqi berjalan sampai di pintu, para pengawal segera mengikutinya. Pei Huan masih duduk di sana sambil mengamatinya dalam diam.     

 ...     

Zhou Meilin dijatuhi hukuman 10 tahun penjara atas percobaan pembunuhan.     

Saat menjalani sidang di pengadilan, wajahnya tampak kuyu, seolah tak bernyawa.     

Sementara itu, Pei Huan tidak hadir. Keluarga Lin tahu tentang aborsi yang dilakukannya. Alih-alih menindak lanjuti uang 50 juta yuan yang telah mereka berikan pada Pei Huan, Keluarga Lin langsung mencari pengacara untuk mengurus perceraian mereka berdua.     

Percayalah, Jin Rong juga akan membuat keputusan seperti itu jika dia dapat bangun.     

Pada hari penjatuhan vonis hukuman, sudah masuk musim gugur.     

Pei Qiqi berjalan keluar dari kantor pengadilan. Sekarang matahari di luar tidak seterik saat musim panas. Dia mendongak dan merasa sesuatu bergulir di dalam hatinya. Rasanya seperti kembali ke hari kecelakaan Jin Rong.     

Tang Yu menemaninya. Dia meletakkan telapak tangannya di punggung Pei Qiqi. "Ayo masuk ke mobil!"     

Pei Qiqi duduk di mobil bersama Tang Yu. Cahaya di dalam mobil lumayan redup, yang semakin membuat wajah Pei Qiqi terlihat tirus.     

Setelah kecelakaan Lin Jinrong, dia tidak bisa tidur untuk waktu yang lama di malam hari. Terkadang, saat Tang Yu tidur di sampingnya, dia hanya memandangi sisi samping wajahnya dan tetap seperti itu sampai fajar.     

Dia terdiam sebentar, lalu mengangkat pandangannya untuk melihat Tang Yu. "Aku ingin pergi ke rumah sakit."     

Tang Yu sedang memegang laptop dan menelusuri dokumen perusahaan. Ketika mendengar kata-kata Pei Qiqi, dia meletakkan barang di tangannya dan menatap Pei Qiqi dengan sorot mata yang redup.     

Beberapa saat kemudian, dia baru bertanya dengan lembut, "Qiqi, apa kamu yakin?"     

"Tang Yu, aku tidak bermaksud begitu." Dia menurunkan pandangannya, "Hanya saja... aku ingin melihatnya hari ini."     

Karena si pembunuh akan dieksekusi, Pei Qiqi pikir dirinya harus memberitahukan hal ini pada Jin Rong.     

Tang Yu menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi. Gesekan antara pakaiannya dan kursi kulit menimbulkan sedikit suara. Setelah terdiam cukup lama, akhirnya dia berujar lirih, "Tapi, kamu harus tahu bahwa kamu dan dia tidak sepatutnya saling bertemu."     

Jin Rong mengalami kecelakaan parah, dan tubuhnya menjadi lumpuh total demi menyelamatkan Pei Qiqi. Sedangkan Pei Qiqi kelak akan menikah dengan dirinya, atau bahkan segera bertunangan. Jelas bukan hal yang tepat kalau calon pendamping hidupnya selalu datang untuk menemui Jin Rong seperti itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.