Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Orang yang Aku Cintai Adalah Tang Yu (2)



Orang yang Aku Cintai Adalah Tang Yu (2)

0Ketika Pei Qiqi kembali sadar, dia sudah berada di Xiacheng.     
0

Pada saat ini, dia sedang duduk di tepi bak kamar mandi. Tang Yu menyalakan air untuk mandi, lalu berjongkok dan membukakan pakaian Pei Qiqi.     

Wajahnya tidak menunjukkan terlalu banyak ekspresi, tetapi dia melakukannya dengan sangat bersungguh-sungguh dan berhati-hati, seolah dia harus menggunakan seumur hidupnya untuk melakukan hal ini.     

Pei Qiqi meraih tangan Tang Yu dan menatapnya. Suaranya terdengar begitu lemah, "Tang Yu, aku ingin pergi ke rumah sakit."     

Gerakan jari-jari Tang Yu langsung terhenti, kemudian dia mendongak memandang wajah mungil Pei Qiqi.     

Setelah waktu yang lama, dia baru merespon, "Untuk apa kamu pergi ke sana?"     

"Dia menjadi seperti itu karena menyelamatkanku…" Pei Qiqi memejamkan matanya dan kembali berkata, "Tang Yu, kamu tidak tahu, aku melihat mobilnya bertabrakan dan berguling di depan mataku sendiri... Dia terluka parah dan mengeluarkan begitu banyak darah."     

Pada saat itu, Pei Qiqi tahu apa yang ingin dikatakan Jin Rong, jadi dia berbohong padanya. Pei Qiqi mengatakan kepadanya bahwa asalkan Jin Rong masih hidup, dia akan terus bersamanya... Tapi, Jinrong masih belum bisa bangun sampai sekarang.     

Tang Yu tidak mengatakan apapun. Tatapan matanya yang dalam mengunci wajah kecil Pei Qiqi.     

"Aku ingin menjaganya. Meski aku hanya melihatnya dan bahkan hanya merasakan napasnya... Itu saja sudah cukup membuatku merasa lebih tenang." Air mata mengalir dari sudut mata Pei Qiqi dan melewati rambut panjangnya yang menggantung bebas dan tidak terselip di belakang telinganya, lalu membasahi wajah kecilnya dan dada Tang Yu.     

Jari-jari Tang Yu membelai wajah Pei Qiqi. Kulit wajah Pei Qiqi terasa begitu dingin. Tang Yu menyentuhnya sebentar dan berujar dengan tenang, "Qiqi, aku mengerti suasana hatimu. Aku juga merasa sedih."     

Dia menempelkan dahinya pada Pei Qiqi. "Tunggu untuk sementara waktu, setidaknya sampai suasana hati Bibi sudah tenang."     

Pei Qiqi tertegun. Dia mendorong Tang Yu menjauh dan menatap lurus padanya.     

Tatapan matanya tampak tajam, seperti tatapan binatang kecil yang baru saja terluka.     

Tang Yu merasa sakit hati melihat Pei Qiqi seperti itu. Dia mengusap wajah kecil Pei Qiqi dengan jari-jarinya. Kini suaranya terdengar lebih dalam dan serak, "Qiqi, itu bukan salahmu."     

"Ini salahku." Pei Qiqi berujar dengan suara lemah dan tatapan kosong, "Tang Yu, jika bukan karena aku, Jin Rong tidak akan mendapat masalah."     

Tiba-tiba, Pei Qiqi mendorong Tang Yu seperti orang gila dan berlari ke pintu. Bahkan meski saat ini pakaiannya berantakan dan hanya bertelanjang kaki, dia tidak peduli sama sekali. Dia berlari menuju pintu seperti orang yang sudah kehilangan akal sehatnya.     

Tang Yu berjalan beberapa langkah dan langsung menariknya kembali. Tubuh Pei Qiqi yang ramping dikendalikan dengan kuat olehnya. Dia memegangi Pei Qiqi dalam genggaman tangannya. Kerapuhannya itu tampak tak terelakkan.     

"Pei Qiqi, jika kamu pergi sekarang, kamu hanya akan membuat bibiku semakin sulit untuk menerimanya, mengerti?" Tang Yu mengunci mata Pei Qiqi dengan tatapannya yang gelap.     

Pei Qiqi tidak bergerak. Dia tidak bergerak sama sekali. Tatapannya tertuju lurus ke depan.     

Setelah waktu yang lama, dia akhirnya mengerti apa yang Tang Yu maksud.     

Karena dia, Jin Rong menjadi seperti ini... Tentu saja keluarga Jin Rong tidak menyukainya.     

Pei Qiqi tenggelam dalam pikirannya sendiri. Tidak berbicara dan juga tidak bergerak. Kemudian, air mata mulai mengalir dari sudut matanya.     

Tang Yu memejamkan matanya, lalu mengulurkan tangannya dan menarik Pei Qiqi ke dalam pelukannya. Telapak tangannya yang besar sedikit menekan kepala kecil gadis itu. "Qiqi, menurutlah..."     

Tangan kecil Pei Qiqi mencengkeram pakaian Tang Yu kuat-kuat. Dia menangis getir di dalam pelukannya. "Tang Yu, aku tidak menginginkan ini. Aku tidak ingin dia menjadi seperti ini. Lebih baik aku sendiri saja yang menjadi korban kecelakaan itu."     

Jari-jari Pei Qiqi mencengkeram sangat kuat sampai ke dalam kulit Tang Yu. Tang Yu sangat kesakitan, tetapi dia menahannya. Dia hanya tetap memeluk Pei Qiqi. Tubuh dan hatinya saat ini terasa berat.     

....     

Pei Qiqi baru bertemu Lin Jinrong lagi seminggu kemudian. Dia bisa bertatap muka dengan Lin Jinrong seperti ini karena Tang Yu yang mengaturnya.     

Lin Jinrong hanya bisa bernapas, dan jantungnya berdetak, tapi seluruh tubuhnya lumpuh total. Kepalanya dililit kain kasa. Dia berbaring dengan tenang di ranjang rumah sakit.     

Tang Yu berdiri diam selama beberapa saat, lalu berjalan keluar. Ketika keluar, dia mendengar tangisan penuh kesedihan dari Pei Qiqi.     

Dia menoleh ke belakang, kemudian menyalakan sebatang rokok di ambang pintu dan menyesapnya dengan kesal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.