Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Orang yang Aku Cintai Adalah Tang Yu (1)



Orang yang Aku Cintai Adalah Tang Yu (1)

0Hanya saja, sebelum Zhou Meilin sempat bergegas ke depan, dia sudah diseret dan dilemparkan ke lantai seperti kain.     
0

Pei Qiqi membuka ponselnya dan melihat pesan suara Lin Jinrong dari sana. Dia sendiri juga belum mendengarnya.     

Begitu pesan itu dibuka, terdengar suara cemas Lin Jinrong, 'Pei Qiqi, jangan keluar, jangan menyeberang jalan!'     

Kata-kata selanjutnya terputus-putus, namun terdengar jelas kalau Lin Jinrong menyebut nama 'Zhou Meilin'.     

Wajah Zhou Meilin seketika pucat pasi.     

Tamat sudah riwayatnya!     

Pei Huan juga tercengang. Wajahnya tampak pucat pasi, seperti berada di ujung kematian. Dia perlahan merosot ke bawah di sudut dinding dan duduk di lantai yang dingin. Dia merasa seolah dirinya telah ditinggalkan oleh seluruh dunia.     

Tidak… dia tidak punya apa-apa lagi…     

Zhou Meilin menunjukkan tatapan ganas di wajahnya dan tiba-tiba bergegas mengambil ponsel Pei Qiqi. Tapi sebelum dia menyentuh Pei Qiqi, tubuhnya terhempas jatuh.     

Ibu Lin Jinrong, yang awalnya masih tercengang dan mencerna apa yang sebenarnya terjadi, kemudian langsung menyadari bahwa Zhou Meilin lah dalang dari semua insiden ini. Jin Rong tertabrak hingga terbujur lemah di ruang operasi karena mengetahui rencananya itu.     

Ibu Lin melangkah maju, lalu melayangkan tamparan tepat di wajah tua Zhou Meilin. Dia menggertakkan gigi menahan amarah. "Jika terjadi apa-apa pada Jin Rong karena kecelakaan ini, tidak akan kulepaskan kalian."     

Pei Huan terduduk di lantai dengan kepala mendongak dan berlinang air mata. Dia memandang ibunya sembari tersenyum lembut. "Bu, apakah kamu puas sekarang? Pei Qiqi tidak mati, sedangkan Jin Rong berada di dalam sana, entah bisa bertahan hidup atau tidak."     

Setengah bagian wajah Zhou Meilin bengkak karena tamparan Ibu Lin. Dia memandang Pei Huan dan berkata tanpa ekspresi, "Aku melakukan semua ini untukmu."     

"Untukku?" Pei Huan tertawa pahit, "Kamu melakukannya untuk dirimu sendiri. Jika bukan karena kamu dan selingkuhan parasit yang kamu pelihara itu, Ayah tidak akan mati. Jika bukan karena kamu, Jin Rong juga akan baik-baik saja, dan aku masih memiliki harapan untuk bahagia. Tapi, bagaimana dengan sekarang…"     

Pei Huan menyeka air matanya. "Andaikan bisa memilih, kuharap aku tidak terlahir dari ibu sepertimu."     

Zhou Meilin merintih kesakitan. Dia tidak pernah menduga kalau Pei Huan tega memperlakukannya seperti ini.     

Dia menggelengkan kepalanya. "Huan Huan, Ibu mencintaimu…"     

"Aku tidak punya ibu sepertimu…" Pei Huan menggelengkan kepalanya dan terus mengulangi kalimat itu.     

Zhou Meilin dibawa pergi karena telah menjadi tersangka atas kasus pembunuhan.     

Pei Qiqi melihat wanita itu dibawa pergi oleh polisi. Kakinya melemas kehilangan tenaga, dan tubuhnya juga seketika ambruk.     

"Pei Qiqi, hidupmu tidak akan lebih baik." Zhou Meilin berteriak histeris, dengan hati yang masih dipenuhi kebencian. Dia tidak mau menyerah sampai sini saja. Matanya memerah karena tangisan dan amarah. "Dasar kau jalang murahan, kau tidak akan bahagia."     

Namun, Zhou Meilin tiba-tiba tertawa. Matanya melotot, seakan mau keluar dari rongga matanya, dan mulutnya terbuka lebar. Dia terlihat sangat menakutkan.     

Pei Qiqi, aku tidak akan memberitahumu kalau Zhao Ke yang telah mengatur semua ini. Aku hanya akan menunggu… menunggu saat-saat di mana kalian, ibu dan anak, saling membunuh.     

Pei Qiqi menutup matanya. Ketika dia membukanya lagi, dia melihat ke arah pintu ruang operasi yang sedari tadi tertutup, seolah tidak akan pernah terbuka lagi.     

Dia berdiri di sana tanpa lelah selama 10 jam lebih, begitu juga dengan Tang Yu dan Keluarga Lin, serta Pei Huan.     

Namun, tak peduli berapa banyak doa yang dia panjatkan, tidak ada yang bisa membantu Lin Jinrong. Ketika dokter berjalan keluar dari ruang operasi, ekspresinya tampak begitu serius. "Pasien kemungkinan tidak akan bisa bangun."     

Ibu Lin sontak membeku. Dia tidak bisa menerima berita yang mengejutkan ini. Jari-jarinya mencengkeram kuat lengan dokter. "Kemungkinan tidak bisa bangun? Apa maksudnya?"     

Dokter tidak mengatakan apa-apa, tetapi semua orang mengerti bahwa maksud dokter adalah... seluruh tubuh Lin Jinrong telah lumpuh sepenuhnya, seperti tumbuhan. Dia masih hidup, tapi hanya bisa bernapas.     

Pei Huan tercengang. Dia bergegas mendekat dengan rambut yang acak-acakan. Penampilannya itu benar-benar terlihat menyedihkan.     

Dokter menggelengkan kepalanya. "Nyonya Lin, kami sudah melakukan yang terbaik."     

Pei Huan mengeluarkan suara yang tajam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.