Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Bertemu Calon Mertua (4)



Bertemu Calon Mertua (4)

Wajah Pei Qiqi memerah menahan malu. Dia segera berbalik badan untuk membelakangi Tang Yu.     

"Tidak mau?" Tang Yu memeluknya dari belakang. Bibir tipisnya menyentuh leher ramping Pei Qiqi, dan suaranya terdengar serak-serak menggoda.     

Tubuh Pei Qiqi seolah membeku. Dia tiba-tiba berbalik dan memeluk Tan Yu dengan sangat kuat.     

"Tang Yu, apakah kita benar-benar bisa bersama?" Pei Qiqi menatap Tang Yu dengan ekspresi rapuh dan ragu di wajahnya.     

Tang Yu mengulurkan tangannya dan mengusap-usap kepala kecil Pei Qiqi. "Bodoh, kita kan sudah bersama."     

Tubuh Tang Yu bertindak dengan penuh semangat untuk meyakinkan Pei Qiqi. Pei Qiqi menjerit terkejut, sementara Tang Yu malah tertawa lirih.     

Kemudian Tang Yu mencium bibir mungilnya. "Qiqi, apakah kamu merasakannya sekarang? Kita bersama."     

Pada akhirnya, Tang Yu menguburkan wajahnya ke rambut Pei Qiqi, lalu berujar, "Qiqi, katakan bahwa kamu menyukaiku."     

Hanya ketika Pei Qiqi dalam keadaan sangat rapuh seperti ini, Tang Yu baru bisa meminta cinta padanya.     

Namun, Pei Qiqi sudah sulit berpikir jernih karena kelelahan setelah bercinta.     

Tang Yu menghela napas panjang. Dia menarik tubuh Pei Qiqi yang berkeringat ke dalam pelukannya. Seluruh tubuh Pei Qiqi masih gemetar dalam pelukannya, seperti binatang kecil yang tak berdaya. Tang Yu terus menciumnya tanpa henti dan menggodanya.     

Pei Qiqi perlahan kembali ke akal sehatnya dan langsung memukul Tang Yu. Ini adalah tempat tinggal ibunya, tapi Tang Yu masih saja terburu nafsu begini.     

"Barusan, jelas-jelas kamu yang memelukku dan tidak mau aku pergi." Tang Yu sangat puas tak terkira. Dia menggendong Pei Qiqi ke kamar mandi. Dia dapat melihat seluruh tubuh gadis itu yang dipenuhi tanda bekas ciuman. Setelahnya, dia baru menyadari kalau tindakannya barusan sudah kelewat batas.      

Pei Qiqi menggigit leher Tang Yu dengan kesal, sebagai tanda balas dendam.     

Dia menggigitnya dalam-dalam hingga hampir merasakan bau darah. Ketika dia menjauhkan diri, tampak dua baris bentuk gigi kecil yang tercetak di kulit leher Tang Yu.     

Tang Yu menyentuhnya dengan ringan, dan sorot matanya menjadi lebih dalam. "Qiqi, dengan bertindak seperti ini, kamu hanya akan membuat ibuku berpikir… bahwa kamu yang mengambil inisiatif duluan!"     

Pei Qiqi termenung sejenak, kemudian dia segera menerkam dan menggigitnya lagi secara asal sekaligus. Awalnya, dia ingin menghapus bukti kesalahan yang sudah ia lakukan, tapi pada akhirnya malah.... benar-benar tidak patut untuk dilihat.      

Tang Yu tertawa senang, seolah seluruh hidupnya selama ini tidak bisa lebih memuaskan dibandingkan sekarang.      

Kemudian, Pei Qiqi memohon pada Tang Yu selama semalaman agar Tang Yu mau mengenakan kemeja pada keesokan harinya.     

Adapun selama proses memohonnya, Pei Qiqi tidak ingin mengingat-ingatnya lagi seumur hidupnya ini... karena itu terlalu tidak bermoral!     

Ketika Pei Qiqi menyikat giginya keesokan paginya, dia memelototi Tang Yu. Apakah setiap pria sangat menyukai… hal-hal seperti itu?     

Saat Tang Yu dan Pei Qiqi pamit pergi, Lin Yun memandangi kedua bocah itu, dan hatinya merasa terhibur.     

Dia beralih mengamati sepanjang garis leher Pei Qiqi. Dia dapat melihat bekas-bekas… ciuman di kulit leher Pei Qiqi.     

Lin Yun menyipitkan matanya menatap putranya dalam diam. Ekspresi Tang Yu justru menunjukkan seakan mengatakan, 'Aku bahkan digigit oleh Pei Qiqi lebih parah!'     

"Kapan-kapan, datanglah kemari lagi dengan Tang Yu." Lin Yun sangat menyukai Qiqi. Menurutnya, Qiqi adalah seorang gadis muda yang berperilaku baik.     

Pei Qiqi mengiyakan dengan patuh, "Baik Bibi, nanti saya akan datang ke sini lagi."     

Lin Yun tersenyum. Dia melihat Tang Yu membawa Pei Qiqi masuk ke dalam mobil... Dia merasa benar-benar lega. Dia tidak pernah menyangka kalau putranya dapat menyukai seorang gadis kecil sampai seperti ini.     

Tang Yu menyalakan mobilnya dan melihat Pei Qiqi masih menoleh ke belakang. Dia berdeham untuk menginterupsinya, "Qiqi, sebenarnya, jika kamu benar-benar menyukai ibuku, kamu bisa mengungkapkannya secara langsung. Kamu juga boleh memanggilnya 'Ibu' terlebih dahulu. Ibuku sudah lama menginginkan anak perempuan!"     

Pei Qiqi berbalik dan menatap Tang Yu. Dia tentu tidak akan tertipu dengan pancingan Tang Yu. Dia memilih untuk tidak mengatakan apa-apa.     

Dia hanya memiringkan bibir mungilnya, membuatnya terlihat begitu menggemaskan dan menawan.     

Tang Yu tidak bergerak maupun mengeluarkan suara apapun. Faktanya, Qiqi sendiri tidak menyadari bahwa dia bisa menunjukkan ekspresi seperti itu kalau hanya bersama Tang Yu seperti sekarang ini.     

Tang Yu tersenyum kecil.. Mungkin Pei Qiqi sendiri juga tidak tahu kalau tingkahnya ini begitu menggemaskan!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.