Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Bertemu Calon Mertua (2)



Bertemu Calon Mertua (2)

0Lin Yun menepuk punggung tangan Pei Qiqi dan berkata, "Jangan takut padanya! Tang Yu sebenarnya tidak seganas itu."     
0

Begitu mendengar ini, Tang Yu mengernyitkan alisnya dan bertanya pada Pei Qiqi. "Aku tidak ganas, kan?"     

Semburat merah seketika muncul di wajah Pei Qiqi.     

Hati Tang Yu terasa melembut, lalu dia menatap Pei Qiqi dengan sorot mata yang sangat lembut tak terkira.     

Lin Yun diam-diam menghela napas dalam hati ketika melihat sorot mata penuh kasih sayang putranya. Putranya ini jelas sudah terjebak dalam cinta yang sangat dalam.     

Dia juga sungguh tidak menduga hal ini. Tang Yu bukanlah tipikal orang yang emosional. Bagaimana bisa anak itu menaruh hati pada seorang gadis hanya dalam waktu singkat?     

Selain itu, tampaknya Tang Yu sudah siap untuk membawa Pei Qiqi ke jenjang yang lebih serius…     

Lin Yun memberi Pei Qiqi sebuah gelang berwarna hijau tua. Pei Qiqi memandang gelang yang dipenuhi batu giok hijau itu, dia tapi tidak berani menerimanya.     

"Ambillah, Ibu memberikannya padamu." Tang Yu tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk mengambilkan gelang tersebut, lalu memberikannya pada Pei Qiqi. Tapi, dia tidak meminta Pei Qiqi memakainya, terutama karena itu tidak nyaman digunakan pada hari biasa.     

Tang Yu dapat melihat kalau ibunya seperti ingin mengatakan sesuatu. Setelah selesai makan, dia mendorong Pei Qiqi pergi dan menepuk pantatnya. "Naiklah ke atas dan rapikan kamarku. Kita tidur di sini malam ini."     

Meskipun Pei Qiqi telah hidup bersama Tang Yu untuk waktu lama, tapi dia masih merasa tidak nyaman.     

"Cepat!" Tang Yu menyerahkan kotak berisi perhiasan batu giok kepada Pei Qiqi. "Aku akan memeriksanya nanti."     

Pei Qiqi mendengus dan naik ke lantai atas dengan patuh.     

Tang Yu terus melihat Pei Qiqi sampai gadis itu menghilang masuk ke kamarnya. Kemudian, dia baru berbalik menatap ibunya, dan tersenyum dengan enggan. "Bukan hanya masih terlalu muda, tapi dia juga tidak penurut!"     

Lin Yun tidak tahu harus tertawa atau menangis mendengar ucapan putranya ini. "Tang Yu, kamu itu memperlakukan Qiqi sebagai pacarmu atau membesarkannya sebagai putrimu?"     

Tang Yu menjawabnya dengan sungguh-sungguh, tanpa ada lelucon sedikit pun. "Kadang juga pacar, kadang juga seperti anak perempuan."     

Tiba-tiba Tang Yu teringat kembali akan kejadian saat terakhir kali dirinya memukuli Pei Qiqi karena gadis kecil itu diam-diam merokok. Hatinya terguncang tanpa bisa dihindari.     

Melihatnya Tang Yu seperti itu, Lin Yun langsung bisa menebak bahwa Tang Yu sedang memikirkan sesuatu yang tidak bermoral.     

"Sepertinya kamu masih mewarisi sifat Tang Zhiyuan." Lin Yun memelototinya.     

Tang Yu tersenyum samar. "Bu, mengapa Ibu menyebut namanya!" Bukankah semua pria seperti ini?     

Hanya saja, Tang Yu hanya mau melakukan tindakan tidak bermoral seperti ini pada Pei Qiqi seorang, baik saat ini maupun di masa depan.     

Saat berbicara sampai di sini, Lin Yun menghela napas, "Aku meneleponmu untuk datang ke sini hari ini, karena aku ingin mengatakan sesuatu! Jika kamu yakin bahwa Qiqi adalah calon pendamping hidup yang baik untukmu, bawalah Qiqi di hari ulang tahun ayahmu beberapa hari lagi!" Bisa dibilang bahwa ini untuk menegaskan hubungannya dengan Qiqi.     

Lin Yun memiliki pemikiran yang cukup terbuka. Dia membenci Tang Zhiyuan, tetapi dia tidak pernah mengatakan apapun mengenai mantan suaminya itu di depan Tang Yu.     

Jika ingin melangkah lebih jauh di Shengyuan, tidak boleh ada skandal.     

Selain itu, meski dia membenci Tang Zhiyuan lebih dari apapun, namun dia tetap selalu memikirkan Tang Yu di dalam hatinya.     

Tang Yu tersenyum. Dia tidak mengatakan 'ya' maupun 'tidak'.     

Dia hanya berdiri di belakang Lin Yun dan meletakkan tangannya di bahu ibunya. Tubuhnya sedikit membungkuk dan bersandar di dekat telinga ibunya, "Bu, Paman Zhao sebenarnya sudah menunggumu selama bertahun-tahun."     

Zhao Yi adalah salah satu direksi veteran di Shengyuan. Meski sudah berusia lima puluhan, dia tetap menjaga kondisi tubuhnya dengan tepat, sehingga tubuhnya masih begitu bugar. Hidupnya yang terkontrol membuatnya terlihat dalam keadaan yang sangat baik. Dia telah menaruh hati pada Lin Yun selama bertahun-tahun.     

Dia selalu melajang selama beberapa tahun ini. Tapi, Lin Yu, yang telah menjanda lebih dari sepuluh tahun yang lalu, juga tidak menyinggung apapun yang berhubungan dengan pernikahan kedua.     

Tang Zhiyuan tidak tahu tentang ini. Jika dia tahu, keadaan Shengyuan tidak mungkin bisa setenang ini. Laki-laki itu tidak peduli apapun yang terjadi, pasti hatinya masih belum bisa nyaman kalau mengetahui mantan istrinya bersama dengan pria lain.     

Lin Yun menepuk punggung tangan Tang Yu. "Aku ini sudah tua!"     

Dia menoleh dan tersenyum kecil pada putranya itu. "Ibu sudah cukup puas dengan hidup yang sekarang."     

Sebenarnya Tang Yu juga membahas itu untuk basa-basi saja. Dia tentu saja tidak akan memaksa jika ibunya memang tidak mau melakukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.