Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Menunjukkan Suasana Hati yang Bahagia (4)



Menunjukkan Suasana Hati yang Bahagia (4)

0Lin Jinrong memasukkan kedua tangannya di saku, dan ekspresinya tampak acuh tak acuh.     
0

Ibu Lin menghela napas dalam hati.     

Pei Qiqi tersenyum dan berujar, "Pei Huan, aku tidak bisa membebaskan Bibi seenaknya. Bibi memang membesarkanku, dan aku selalu mengingatnya di dalam hatiku. Selain itu, aku juga ingin membalasnya."     

"Apakah kamu membalasnya dengan cara seperti ini?" Pei Huan sangat kesal dan juga cukup terkejut karena Pei Qiqi bahkan tidak menjaga ucapannya sedikit pun di depan Tang Yu.     

Pei Qiqi tersenyum dingin. "Bibi telah melanggar hukum dan melakukan tindakan kejahatan secara sadar. Aku tidak melakukan apapun padanya kali ini. Jika suatu saat dia tidak berhati-hati dan melakukan hal yang sama seperti ini kepada orang lain, menurutmu apa yang akan terjadi setelahnya? Apa dia hanya akan masuk penjara dan dikunci di dalam sana selama beberapa hari untuk merenungkan hal-hal buruk yang sudah dilakukannya? Selain itu, bukankah Bibi juga mengajariku seperti ini sejak aku kecil? Hal yang paling aku ingat adalah kalimat itu… Dia mengunciku selama beberapa hari supaya aku menurut… Pei Huan, apakah kamu masih mengingatnya?"     

Tubuh Pei Huan gemetar karena amarah. "Pei Qiqi, kau tunggulah, anak jalang bajingan tak tahu malu sepertimu tidak akan berakhir dengan baik!"     

Ibu Lin sangat terkejut. Meskipun Pei Huan memiliki sifat keras kepala, tetapi kata-kata umpatan ini diucapkan secara spontan. Sepertinya, Pei Huan sudah terbiasa dibesarkan oleh Zhou Meilin tanpa didikan dalam bertutur kata yang benar.     

Pei Qiqi tersenyum datar. "Tidak peduli seberapa buruknya itu, tetap saja dia tidak boleh berbuat seperti itu."     

Pei Qiqi menggamit tangan Tang Yu dan mengajaknya berjalan masuk ke dalam mall bersama-sama. Di luar, Pei Huan menghentakkan kakinya dengan kesal, dan berteriak, "Pei Qiqi, apa yang sebenarnya ingin kamu lakukan?"     

"Tidak ada." Pei Qiqi menunduk untuk memilih-milih pakaian, lalu mengangkat pandangannya dan menatap Pei Huan, "Aku hanya ingin menuntut keadilan untuk Ayah sampai selesai."     

Pei Huan tercengang. Beberapa saat kemudian, dia baru bergumam rendah, "Ayah sudah mati. Apa yang masih ingin kau lakukan!"     

Jelas, senyuman Pei Qiqi terlihat penuh arti… Mulai hari ini, Pei Qiqi menjadi mimpi buruk Pei Huan.      

Di sisi lain, raut muka Tuan Tang tampak sangat tenang menghadapi kepribadian gelap gadis kecilnya.     

Dia sudah tahu sejak lama kalau kekasih tersayangnya ini cukup galak, dan bukan tipikal gadis kecil yang lemah.     

Ibu Lin akhirnya menarik Pei Huan pergi. Lin Jinrong memandangi Pei Qiqi, lalu segera berjalan keluar mengikuti ibunya.     

Begitu mereka semua sudah pergi, Pei Qiqi meletakkan gantungan baju di tangannya dan menatap Tang Yu. "Aku sudah tidak mood lagi."     

Tidak peduli seberapa hebatnya Pei Qiqi, dia tetap saja seorang gadis kecil!     

Tang Yu tersenyum tipis, lalu berjalan memilih satu set pakaian untuk Pei Qiqi. "Apakah kamu merasa tidak tenang?"      

Pei Qiqi menatap Tang Yu. "Tidak, aku hanya tidak ingin melihatnya." Melihat Pei Huan sama saja seperti melihat Zhou Meilin, dan membuatnya teringat kembali pada ayahnya.     

Tang Yu dapat melihat sentuhan kesedihan dan perasaan kacau di dalam sorot mata Pei Qiqi. Dia tidak tahu seberapa besar kebencian yang ada di hati Pei Qiqi.     

"Bawa pulang dokumen informasi tentang penyalahgunaan dana perusahaan yang telah dilakukan Zhou Meilin selama ini. Aku akan menyuruh pengacaraku untuk memeriksanya." Tang Yu menepuk lembut Pei Qiqi, "Qiqi, ada beberapa hal yang tidak bisa diselesaikan sampai sukses secara instan. Tindakan yang terlalu terburu-buru malah akan merugikan dirimu sendiri."     

"Kamu mengetahuinya?" Pei Qiqi bertanya pada Tang Yu dengan putus asa.     

Karena Pei Minghe sudah meninggal, bukti yang paling akurat tidak akan mempengaruhi situasi secara keseluruhan. Sementara itu, satu-satunya saksi, Manajer Li, begitu keras kepala dan tidak mau buka mulut. Dia juga tidak mau mengaku bahwa dirinya telah bersekongkol dengan Zhou Meilin.     

Menuntut Zhou Meilin tidaklah mudah, bahkan hampir tidak ada harapan.     

Tang Yu bergumam mengiyakan. Dia merangkul Pei Qiqi dan berjalan menuju ruang ganti. "Yang paling penting sekarang adalah mengelola Perusahaan Pei dengan baik. Sedangkan untuk urusan lainnya, hari masih panjang. Kita tunggu saja waktu yang tepat untuk melakukannya."     

Pei Qiqi menatap Tang Yu dan mengerucutkan bibir mungilnya. "Tuan Tang, kamu menghiburku."     

Tang Yu tertawa lepas. Dia menangkup wajah kecil Pei Qiqi dengan telapak tangannya yang besar dan berbentuk bagus. "Jelas-jelas kamu masih gadis kecil, bisa-bisanya berlagak galak."     

"Sebenarnya kamu mengagumiku, bukan?" Suasana hati Pei Qiqi kini jauh lebih baik, dan dia menjadi benar-benar nakal.     

"Wohh..." Tuan Tang bergumam samar dan tidak jelas, lalu tertawa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.