Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Menunjukkan Suasana Hati yang Bahagia (3)



Menunjukkan Suasana Hati yang Bahagia (3)

0Pei Qiqi mengangkat pandangannya dan menatap mata Tang Yu. Matanya tampak berkaca-kaca menahan tangis, namun ada juga kecemasan, dan kemantapan!     
0

"Tang Yu." Suaranya begitu lembut dan menyedihkan, "Aku ingin bersamamu…"     

Perasaan yang tidak dapat dijabarkan dengan kata-kata seketika mengisi hati Tang Yu. Rasa enggan dan kesepian yang disebabkan oleh Tang Zhiyuan selama bertahun-tahun ini seolah menghilang, dan dia benar-benar terhibur oleh kata-kata singkat dari Pei Qiqi ini.     

"Qiqi, aku tahu." Dia mengulurkan tangan dan memeluk Pei Qiqi. Rasanya sungguh sudah tidak sabar lagi untuk menjadikan benda kecil ini jadi satu ke dalam darah dagingnya sendiri. Dengan begitu, Pei Qiqi tidak akan bisa melarikan diri.     

"Tidak peduli seberapa lama kita harus mengundurnya, suatu saat nanti pasti akan tiba waktunya." Pei Qiqi mengendus ke dalam pelukan Tang Yu dan berujar lirih mengingatkannya.     

Tang Yu tertawa. "Qiqi, apakah kamu begitu terburu-buru?"     

Wajah Pei Qiqi langsung memerah malu. "Tidak!"     

"Baiklah, aku yang begitu terburu-buru!" Suara Tang Yu tiba-tiba menjadi sangat lembut tiada tara. Kemudian dia memberikan kecupan singkat pada bibir mungil Pei Qiqi, lalu melepaskannya.     

Pei Qiqi menatapnya dengan mata terbelalak, tapi Tang Yu sudah menyalakan mobilnya.     

Dia menunggu untuk waktu yang cukup lama, namun Tang Yu tidak kunjung mengatakan sesuatu yang ditunggu-tunggunya. Jadi, dia menundukkan kepalanya dan menggerutu dengan kekanak-kanakan, "Lebih baik tidak usah bilang saja."     

"Bilang apa?" Suara serak Tang Yu memiliki daya tarik tertentu yang membuat telinga yang mendengarnya memerah tak terkendali. "Qiqi, apakah kamu ingin aku bilang, aku benar-benar tidak sabar untuk menikah denganmu, ha?"     

Setelah mengatakan ini, kebetulan Tang Yu menghentikan mobilnya karena ada lampu merah. Tang Yu menoleh ke samping dan menatapnya sambil tersenyum menggoda.     

Pei Qiqi menggigit bibirnya dan memelototinya. "Tidak!"     

"Tapi, aku ingin menikahimu!" Tang Yu mengatakan isi hatinya, namun juga setengah menggoda Pei Qiqi. Kemudian dia memegang tangan kecil Pei Qiqi dan tidak melepaskannya.     

Dasar tak tahu malu!     

Pei Qiqi menoleh ke samping secara berlebihan dengan tidak nyaman. Dia sendiri tidak tahu betapa malu dan lemahnya dirinya sekarang.     

Tang Yu menoleh memperhatikan Pei Qiqi tanpa mengucapkan apapun, tetapi ekspresi wajahnya menjadi lebih lembut.     

Dia mengendarai mobil ke tempat parkir sebuah mall. Kemudian dia menggamit tangan Pei Qiqi, dan berjalan langsung ke toko merek pakaian yang cocok untuk anak muda seusia Pei Qiqi.     

"Wah, Tuan Tang sangat terlatih, seperti sudah terbiasa jalan-jalan membeli baju mahal, ya kan?" Pei Qiqi mencubit kecil lengan Tang Yu.     

Tang Yu menarik Pei Qiqi ke depannya. Dia setengah memeluknya dan terkekeh pelan. "Nona Pei, kita ini tidak ada bedanya. Kamu juga jauh lebih berani."     

Dia membawa Pei Qiqi berjalan masuk. Tetapi begitu mereka masuk, mereka langsung melihat Pei Huan, Jin Rong, dan Ibu Jin Rong.     

Ibu Lin Jinrong ingin putranya hidup rukun dengan menantunya, jadi dia mengajak Lin Jinrong memilih pakaian untuk Pei Huan. Meskipun Lin Jinrong tampak sangat terpaksa melakukannya, tapi setidaknya putranya itu tidak menentang perintahnya.     

Namun, tidak lama kemudian, Tang Yu datang bersama Pei Qiqi. Ibu Lin seketika juga merasakan tatapan putranya langsung tertuju ke arah Pei Qiqi.     

Ibu Lin menghela napas dalam hati. Dia sudah mendengar dari ibu Tang Yu bahwa Tang Yu bermaksud menikahi Pei Qiqi. Gadis itu akan menjadi kerabat Keluarga Lin di masa depan, sedangkan Jin Rong masih belum bisa melupakannya. Bagaimana mereka bisa bertemu di masa depan?     

Selain itu, Qiqi memiliki paras yang sangat cantik. Tang Yu juga tidak akan merasa nyaman kalau Jin Rong masih menaruh hati pada kekasihnya!     

Ibu Lin berpikir untuk lebih baik menyapa sekedarnya dan langsung pergi saja. Situasi ini membuat suasana belanja mereka menjadi tidak nyaman.     

Tapi, Pei Huan tidak mau berdamai dengan Pei Qiqi. Siapa dia? Dia adalah menantu dari Keluarga Lin!     

Sedangkan Pei Qiqi? Hanya seorang wanita tak tahu malu yang berada di sisi Tang Yu.     

Pei Huan mencibir, "Pei Qiqi, kapan kamu akan melepaskan ibuku dari kantor kepolisian? Bagaimanapun, ibuku juga ikut andil dalam membesarkanmu. Bukankah tindakanmu ini membuktikan kalau kau adalah anak durhaka yang tak tahu terima kasih?"     

Ibu Lin merasa kalau dia harus pergi dari sana. Dia tidak bisa ikut campur dalam urusan keluarga menantunya seenaknya sendiri. Jadi, dia hanya memandang putranya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.