Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Menunjukkan Suasana Hati yang Bahagia (2)



Menunjukkan Suasana Hati yang Bahagia (2)

0Tang Yu tersenyum.     
0

"Selamat!" Meng Qingcheng menatapnya. "Bagaimana dengan Shen Lian?"     

"Ya tidak kenapa-napa! Hubunganku dengannya sudah berakhir bertahun-tahun yang lalu. Aku juga sudah tidak ada beban pikiran terhadapnya." Tang Yu tersenyum kecil.     

Hal inilah yang membuat Meng Qingcheng paling mengagumi Tang Yu. Meskipun mengetahui bahwa wanitanya telah tidur bersama sahabatnya sendiri, laki-laki itu masih bisa menghadapi masalah itu dengan tenang.     

Tapi sekarang Meng Qingcheng sangat meragukan apakah Tang Yu pernah menyukai Shen Lian? Jika dia memang menyukai wanita itu, seharusnya tidak seperti ini.     

Jika wanita yang tidur dengan sahabatnya sendiri adalah Pei Qiqi, kemungkinan besar dia sudah meledak-ledak dari dulu… Terlebih lagi, dia tak mungkin bisa tersenyum saat membicarakan masa lalu!!!     

"Qingcheng, aku dulu juga berpikir bahwa pernikahan harus cocok antara satu sama lain, terutama latar belakangnya." Tang Yu berkata dengan suara rendah, "Tapi, kamu lihat sendiri kan, aku juga tidak bisa benar-benar menyukai Shen Lian meski sudah melakukan berbagai cara."     

Meng Qingcheng masih merasa enggan untuk mengiyakan, dan mendesah ringan. "Pei Xiaoqi menuangkan terlalu banyak kaldu ayam untukmu."     

Tang Yu menekan puntung rokoknya. Kemudian dia menyipitkan matanya dan menatap Meng Qingcheng dengan senyuman tipis di sudut bibirnya, "Qingcheng, kamu tidak punya pacar, jadi kamu tidak akan mengerti!"     

Meng Qingcheng berjalan keluar kantor Tang Yu sambil memegangi hatinya yang terluka. Seorang pria yang sedang jatuh cinta sungguh menyebalkan!     

Tang Yu pulang kerja pada pukul 5 sore. Dia berjalan keluar dengan mantel digantungkan di satu lengannya, sedangkan tangan satunya lagi menyesuaikan dasinya.     

Xiao Ran dan beberapa sekretaris lainnya segera mengantarnya sampai ke pintu.     

Setelah orang itu masuk ke dalam lift, Sekretaris Kedua berbisik, "Sekretaris Xiao, kamu merasa tidak kalau Direktur hari ini terlihat sangat berbeda?"     

Xiao Ran berjalan masuk ke kantor sambil tersenyum. Dia menjawab sembari mengemasi barang-barangnya sendiri. "Apa bedanya?"     

"Itu… semakin terlihat tampan sekali!" Sekretaris Kedua berpikir keras. Begitu dirinya mengatakan ini, semua orang sependapat dengannya.     

Kemudian Xiao Ran balas bertanya, "Memangnya kapan Direktur tidak terlihat tampan?"     

Bahkan, penampilan Direktur itu lebih dari cukup untuk membuatnya menjadi artis.     

Sekretaris kedua menggigit bibirnya. "Hanya saja, hari ini beliau semakin tampak mempesona dan begitu penuh semangat."      

Xiao Ran tersenyum. "Mungkin sedang dalam suasana hati yang baik!"     

Sebenarnya dia tahu bahwa Direktur pulang lebih awal karena barusan mendapatkan telepon dari Nyonya Besar, mantan istri direktur yang sebelumnya. Mungkin Direktur mau bertemu orang tuanya.     

 ...     

Tang Yu pergi menjemput Pei Qiqi. Mobil berhenti di lantai bawah Perusahaan Pei, kemudian dia menghubungi Pei Qiqi.     

Pei Qiqi segera turun dalam waktu kurang dari lima menit. Semburat merah muncul di kedua pipinya. Begitu melihat Tang Yu di luar, dia langsung berlari menghampirinya.     

Tang Yu menyerahkan kotak tisu pada Pei Qiqi, kemudian dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengusap-usap kepala kecilnya lagi. "Untuk apa kamu berlari begitu cepat?"     

Pei Qiqi memegang tas di tangannya dan menoleh untuk menatap Tang Yu. "Tang Yu, sempatkah kita pulang dulu? Aku ingin berganti pakaian."     

Tang Yu memandangi pakaian yang dikenakan Pei Qiqi hari ini. Sebuah rok yang terbuat dari bahan wol tipis berwarna abu-abu, yang dipadukan dengan mantel hitam di bagian luarnya. Pei Qiqi tampak terlalu dewasa dengan penampilan seperti ini.     

Dia mengetuk jarinya yang ramping di atas setir. "Tidak usah pulang, beli saja satu set di luar!"     

"Tidak mau. Kamu pasti akan membeli yang sangat mahal lagi!" Bibir kecil Pei Qiqi sedikit miring sebelah, dan itu terlihat sangat lucu.     

Sungguh, Pei Qiqi tidak pernah seimut ini sebelumnya saat berada di hadapan Tang Yu.     

Hasrat Tang Yu tergerak sejenak. Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak membungkuk dan mencium bibir mungilnya itu. Suaranya juga berubah serak, "Nyonya Tang masa depan, sekarang belajarlah menabung untukku... Apakah kamu mau hadiah?"     

Pei Qiqi terjebak di antara bagian belakang kursi dan tubuh Tang Yu. Jarak Tang Yu begitu dekat dengannya, hingga dia tidak punya tempat untuk melarikan diri. Napas Tang Yu yang membara menyembur ke bibir dan sisi lehernya, menyebabkan getaran ringan.     

Tang Yu menatap bulu mata Pei Qiqi yang panjang dan bergetar, lalu dia tertawa lirih. "Qiqi, aku sangat puas melihatmu seperti ini."     

Pei Qiqi memukul bahu Tang Yu beberapa kali dengan kepalan tangan kecilnya. "Dasar bajingan."     

Dengan dahi mereka yang saling menempel, bagaimana mungkin Tang Yu bisa peduli dengan tinjuan Pei Qiqi yang tidak ada apa-apanya ini. Suaranya sangat serak dan tidak terlalu jelas. "Sebentar lagi, kamu akan bertemu mertua. Kamu takut tidak?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.