Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Memukul Pantat dengan Keras (1)



Memukul Pantat dengan Keras (1)

0Setelah termenung untuk waktu yang lama, Qin Anlan mengambil surat kontrak Pei Qiqi, lalu melakukan panggilan internal pada Jessica, "Sebarluaskan berita bahwa KING Entertainment telah menemukan kandidat yang paling cocok untuk iklan musim ini. Dia adalah artis pendatang baru. Aku ingin ini menjadi berita utama dalam kurun waktu tiga hari."     
0

Jessica merasa khawatir. "Direktur Qin, kalau begini, bukankah kita justru akan mengenalkan artis itu dengan terlalu berlebihan? Hal ini tidak baik bagi perkembangan artis itu nanti."      

"Lakukan sesuai perintahku!" Qin Anlan sudah mengambil keputusan dan langsung mematikan panggilan begitu saja.     

Pei Qiqi Berjalan keluar dari gedung perusahaan KING Entertainment. Sekarang hari sudah malam. Dia pergi ke bank dan mentransfer uang ke rekening Perusahaan Pei.     

Para pemegang saham yang tadi ingin menarik saham mereka kini merasa punya harapan lagi karena mengetahui daftar barang dari Jiamei dan transfer sejumlah dana untuk Perusahaan Pei. Kejadian yang di luar dugaan itu membuat mereka bertanya-tanya akan kata-kata Zhou Meilin.     

Lagi pula, di belakang Direktur Pei ada Tang Yu, Direktur Utama Shengyuan. Orang sehebat itu tentu saja dapat menyelamatkan Perusahaan Pei hanya dengan menggesek kartunya, tak peduli berapapun nominalnya. Bukankah mereka tinggal menunggu dan melihat perkembangan apa yang terjadi selanjutnya di Perusahaan Pei?     

Pei Qiqi mengadakan rapat untuk menenangkan mereka dalam situasi sekarang ini.     

Sekarang Pei Qiqi berjalan keluar dari ruang rapat. Xiao Wen berjalan sambil berujar padanya. "Direktur Pei, semakin lama Anda benar-benar masuk ke dalam situasi perusahaan. Dua orang yang ada di dalam ruang rapat hari ini sudah bekerja di Perusahaan Pei bertahun-tahun lamanya. Terlebih lagi, mereka bukanlah orang baik. Mereka sama-sama bersekutu dengan orang bermarga Zhou itu. Pada saat ini, mereka pasti juga lihat bahwa ternyata Direktur Pei bisa menghidupkan kembali perusahaan. Itulah sebabnya mereka mengalah."     

Pei Qiqi berjalan ke kantor pribadinya dan ambruk pada sandaran kursi. Dia mengguncang kakinya beberapa kali dengan lembut, lalu tersenyum pahit. "Bagian mana yang begitu mudah! Xiao Wen, aku merasa sangat lelah mengurus semua ini, padahal baru beberapa hari saja."     

Xiao Wen berujar dengan lembut. "Istirahatlah baik-baik dan jangan terlalu memaksakan diri, Direktur Pei."     

"Aku juga tidak mau begitu, tapi Zhou Meilin mendorongku tanpa henti ke tepi jurang. Kalau aku membuat kesalahan sedikit saja, wanita itu akan menghasut para pemegang saham itu untuk menjual saham mereka."     

Pei Qiqi menulis goresan di atas kertas dengan pena. "Xiao Wen, bawakan urutan laporan akun keuangan perusahaan untuk tahun ini dan tunjukkan padaku."     

Saat mendengar perintah Pei Qiqi ini, Xiao Wen mungkin mengerti alasan mengapa Pei Qiqi menyuruhnya melakukan hal ini. Dia seketika langsung tertegun, lalu melihat Pei Qiqi dengan tatapan ragu-ragu. "Bagaimanapun juga, itu masih..." Xiao Wen belum selesai bicara, tapi Pei Qiqi sudah mengerti.     

"Lakukan saja apa yang kukatakan!" Gerakan tangan Pei Qiqi dalam menulis dengan pena terhenti sejenak, lalu dia kembali menulis di kertas itu dengan penuh penekanan.      

Zhou Meilin sudah menjual dirinya dan membuat ayahnya marah hingga meninggal. Selain itu, wanita itu juga mentransfer sejumlah besar uang dari perusahaan tanpa sepengetahuan ayahnya. Bukankah sudah seharusnya dia dijebloskan ke penjara?     

Tatapan Xiao Wen semakin dalam. Dia mungkin menganggap bahwa Direktur Pei tidak bisa apa-apa sebelumnya.     

Pemikiran Direktur Pei ternyata jauh berbeda dari gadis muda yang masih berusia 20 tahun pada umumnya. Bahkan semakin berjalannya waktu nanti, dia bisa lebih kejam dari siapapun.     

Setelah kepergian Xiao Wen, Pei Qiqi duduk di kantornya untuk waktu yang lama, kemudian baru bersiap untuk pulang.     

Sopir suruhan Tang Yu sudah menunggu Pei Qiqi di lantai bawah. Dia hari ini mengemudikan mobil audi warna hitam yang tidak terlalu mencolok.     

Sesampainya Pei Qiqi di Xiacheng, Tang Yu masih belum pulang.     

Pei Qiqi pulang kerja malam-malam beberapa hari ini, sedangkan Tang Yu pulang lebih malam lagi dari Pei Qiqi. Hati Pei Qiqi samar-samar dapat merasakan suasana hati Tang Yu, tetapi dia tidak mau memikirkannya terlalu dalam. Dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Entah kenapa, begitu dia sudah selesai mandi dan berjalan keluar, ada perasaan murung yang memenuhi hatinya.     

Meskipun berbagai urusan di perusahaan seringkali membuatnya merasa kesal, tapi... ini jauh berbeda dari kesedihan yang dia rasakan saat menyaksikan kematian Pei Minghe.      

Kebencian itu seolah telah menembus ke dalam tulangnya. Pei Qiqi tidak sabar untuk segera menjebloskan Zhou Meilin ke penjara sampai wanita itu meninggal karena termakan usia dan membusuk di penjara.     

Tiba-tiba tatapan Pei Qiqi jatuh pada sebungkus rokok yang diletakkan Tang Yu di atas meja. Dia melihatnya untuk waktu yang lama. Kemudian, dia tanpa sadar melakukan hal-hal yang tidak pernah dia lakukan sebelumnya. Dia mengambil sebungkus rokok itu dan pemantik api.     

Pei Qiqi duduk di toilet. Dia belajar dari yang biasanya Tang Yu lakukan. Dia mengambil sebatang rokok dan menyalakannya dengan korek api. Dia menatap benda kecil itu dalam diam, lalu sedikit mencondongkan tubuhnya untuk mendekatkan rokok itu ke tepi bibir mungilnya, dan mulai menyesapnya dengan hati-hati... Dia seketika terbatuk-batuk hingga hampir meneteskan air mata.     

Pada saat ini, pintu toilet tiba-tiba dibuka dari luar. Tang Yu terkejut melihat apa yang sedang dilakukan gadis kesayangannya itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.