Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Perlakuan Sayang yang Tidak Ada Duanya (3)



Perlakuan Sayang yang Tidak Ada Duanya (3)

0"Direktur Pei, jika beberapa pemegang saham itu ingin menarik saham mereka, perusahaan tidak bisa menghabiskan uang sebanyak itu. Jika ada masalah, semuanya akan menjadi lebih besar!" Xiao Wen berujar dengan cemas.     
0

Pei Qiqi tahu bahwa semua masalah ini adalah trik yang dilakukan Zhou Meilin untuk membuat dirinya dalam kesulitan. Penyihir jahat itu ingin membuatnya menyerah pada perusahaan.     

"Xiao Wen, biarkan aku memikirkannya dulu." Pei Qiqi tersenyum tipis, kemudian menarik kembali pandangannya dan membaca laporan keuangan itu lagi.     

Xiao Wen mengerucutkan bibirnya. "Baiklah, Direktur Pei. Saya keluar dulu. Hubungi saya jika ada perlu."     

Xiao Wen berjalan keluar, sementara Pei Qiqi tetap berada di kantor sampai larut malam. Dia baru pulang jam 10 malam, bahkan masih membawa setumpuk dokumen perusahaan.     

Ternyata Tang Yu juga belum pulang. Setelah membuka pintu apartemen, Pei Qiqi bernapas lega. Dia meletakkan barang bawaannya, lalu memakan sesuatu yang bisa dimakan untuk sekedar mengisi perutnya, kemudian dia mulai melihat dokumen itu lagi.     

Dalam pikirannya saat ini, tidak ada hal lain selain uang, uang, dan uang.      

Pei Qiqi tidak menyangka kalau suatu hari dirinya juga bisa berubah menjadi seorang pengusaha yang hanya mencari keuntungan dan harus berpikir realistis.     

Tiba-tiba, dia terpikir akan KING Entertainment. Dia mungkin bisa menerima tawaran itu… Tetapi, dia juga memikirkan Tang Yu. Pei Qiqi masih ragu-ragu dan berusaha mencari jalan keluar. Namun tak lama kemudian, akhirnya dia membuat keputusan.     

Ketika Pei Qiqi hendak tidur, Tang Yu masih belum pulang, padahal saat ini sudah jam 1 dini hari.     

Tang Yu baru pulang pukul 2 lebih dalam keadaan sedikit mabuk. Dia tidak langsung pergi ke kamar mandi, namun duduk di sisi tempat tidur dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh Pei Qiqi, yang sudah tidur.     

Kali ini, Qiqi telah kehilangan banyak berat badan. Tang Yu benar-benar tidak tega melihat Pei Qiqi berusaha terlalu keras seperti ini. Tapi, apa yang bisa dia lakukan?     

Anak nakal ini sangat keras kepala!     

Dalam benaknya, Tang Yu berharap Pei Qiqi melanjutkan kuliahnya sampai selesai secepat mungkin agar mereka bisa menikah setelah gadis itu lulus kuliah.     

Jari-jarinya menyentuh wajah mungil Pei Qiqi dengan lembut. Dia tersenyum tak berdaya, lalu pergi mandi. Ketika dia keluar dari kamar mandi, seluruh tubuhnya sudah terasa segar.     

Saat melihat bayangan kelelahan di bawah mata Pei Qiqi, Tang Yu tidak tega menyentuhnya, tetapi tidak termasuk di waktu fajar.      

Ketika Pei Qiqi bangun, dia melihat wajah tampan Tang Yu dalam jarak yang sangat dekat. Tang Yu tidur larut malam, tetapi dia tidak kelelahan sama sekali. Dia masih terlihat sangat tampan.     

Begitu Pei Qiqi membuka mata, Tang Yu langsung menciumnya dan mengangkat piyamanya sampai ke atas.     

Tangan kecil Pei Qiqi berusaha menangkup telapak tangan Tang Yu yang bergerak jahat.      

"Tang Yu." Karena baru saja bangun tidur, suaranya masih terdengar cukup serak.     

Tang Yu tidak menghentikan tindakannya. Dia tiba-tiba menekan Pei Qiqi, dan bibir tipisnya menempel di leher ramping gadis itu.      

"Kamu pulang jam berapa semalam?" tanya Tang Yu dengan suara yang sangat panas sembari menyibukkan diri dengan tubuh Pei Qiqi seperti itu. Pei Qiqi tidak bisa menahannya. Dia menyandarkan lehernya yang kecil, dan menjawab dengan suara yang terputus-putus, "Jam 10."     

Tang Yu berhenti sejenak, lalu berhenti begitu saja. Dia masih menggantung di atas tubuh Pei Qiqi dan menatapnya dengan penuh perhatian. Setelah terdiam untuk waktu yang lama, dia baru berujar lirih, "Qiqi, aku akan menyuruh supir untuk menjemputmu setiap hari... Jangan menolak!"     

Tang Yu bergumam di telinga Pei Qiqi dengan suara dominan. Pei Qiqi mengangkat pandangannya untuk menatap Tang Yu.     

"Aku tidak bisa tenang!" Jari-jarinya menyentuh wajah mungil Pei Qiqi dengan lembut, kemudian dia tidak melepaskan Pei Qiqi. Tapi, Tang Yu juga sadar bahwa mereka berdua akan segera pergi bekerja, jadi dia melakukannya dengan sangat cepat, bahkan meskipun dia merasa belum puas.     

Setelah selesai sarapan, Tang Yu mengantar Pei Qiqi berangkat ke perusahaan.     

Ketika hendak turun dari mobil, Tang Yu tiba-tiba memegang tangan Pei Qiqi. Dia mengambil cek dari pusat kontrol mobil dan memberikannya pada Pei Qiqi. Jumlahnya tidak terlalu besar, hanya 20 juta... Uang itu hanya bisa menyelesaikan kebutuhan mendesak Perusahaan Pei.     

Tang Yu meletakkan cek tersebut ke telapak tangan Pei Qiqi. "Qiqi, ini bukan transaksi barter."     

Pei Qiqi memandang Tang Yu. Dia menekan bibirnya menjadi garis lurus, lalu menjepit cek itu dan mengembalikan ke loker di depan. "Untuk sekarang, aku masih belum membutuhkannya. Aku akan mengambilnya saat aku membutuhkannya nanti."     

Sorot mata Tang Yu tampak begitu dalam, namun pada akhirnya dia tidak mengatakan apa-apa.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.