Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Aku Tidak Punya Ayah (2)



Aku Tidak Punya Ayah (2)

0Tapi, lihatlah apa yang Zhou Meilin dapati. Pei Minghe memberikan Perusahaan Pei kepada Pei Qiqi, si anak jalang murahan itu!     
0

Sedangkan dirinya hanya diberi rumah ini.     

Selain itu, juga ada foto wanita jalang itu di dalam brankasnya.     

Wanita jalang itu sudah menghilang bertahun-tahun yang lalu, namun Pei Minghe masih saja belum bisa melupakannya.     

Hati Zhou Meilin terasa seperti telah disiram sebaskom air dingin. Tidak peduli apapun yang telah terjadi, dia adalah satu-satunya istri sah Pei Minghe.     

Namun, Pei Minghe justru memberikan hatinya kepada wanita jalang itu dan perusahaannya kepada Pei Qiqi. Lalu, bagaimana dengan dirinya? Apa yang dia miliki?     

Dia tidak punya apa-apa!     

Zhou Meilin menatap Pei Qiqi dengan raut muka seperti melihat benda menjijikkan. "Kamu datang ke sini untuk menagih utang?"     

Pei Qiqi melihat apa yang ada di tangan Zhou Meilin, dan kemudian beralih menatap Pei Minghe lagi.     

Jari-jari Pei Minghe bergetar, begitu pula tubuhnya. Dia menatap lurus ke arah Zhou Meilin.     

"Pei Minghe, apakah kamu sangat menyayangi anak yang dilahirkan wanita jalang itu untukmu? Apakah kamu tetap tidak bisa melupakannya selama beberapa tahun ini?" Zhou Meilin hampir berteriak.     

Dia berjalan cepat menghampiri Pei Minghe, lalu mengulurkan tangan dan melemparkan surat wasiat ke tubuh suaminya itu. Dia menangis dengan getir. "Bagaimana kamu bisa memperlakukanku seperti ini! Pei Minghe, dasar kau bajingan!"     

Pei Minghe hanya bisa melihatnya dengan mata bergetar, tanpa bisa mengucapkan apapun.     

Zhou Meilin membuat keributan sambil menangis meraung-raung selama beberapa saat. Tiba-tiba dia mengulurkan tangannya dan mencekik leher Pei Minghe. "Kenapa kau diam saja? Cepat bicara, dasar bajingan!"     

Pei Qiqi berusaha mati-matian untuk menarik lengan Zhou Meilin, tetapi kekuatan Zhou Meilin saat ini luar biasa, hingga Pei Qiqi tidak mampu mengatasinya. Zhou Meilin bahkan mendorong Pei Qiqi hingga terjatuh hanya dengan sekali hentakan.      

Bagaimana mungkin Pei Minghe bisa berbicara, apalagi sekarang tenggorokannya ditekan seperti ini. Sasaran Zhou Meilin beralih ke Pei Qiqi lagi. Dia mengarahkan jari-jarinya untuk menarik rambut Pei Qiqi. "Dasar anak jalang! Kenapa kau tidak mati saja waktu itu? Mengapa kau hidup di dunia ini dan menyiksaku?"     

Pei Qiqi merasa sangat kesakitan, seakan seluruh rambut di kulit kepalanya akan rontok. Dia melakukan segala upaya untuk mendorong Zhou Meilin. Seluruh kulit kepalanya mati rasa. "Bibi, kenapa kamu kehilangan akal sehat seperti ini? Ayah perlu istirahat sekarang!     

"Tidak ada alasan bagiku untuk masih mengkhawatirkannya. Dari awal, dia tidak pernah menempatkan aku dan Huan Huan di dalam hatinya!" Raut muka Zhou Meilin terlihat seperti orang sekarat dan sudah mendekati ajalnya. Dia tersenyum dingin memandang pria yang hanya bisa terbaring lemah sepanjang hidupnya.     

Zhou Meilin benar-benar tidak menyangka kalau pada akhirnya, Pei Minghe masih memperlakukan dirinya seperti ini.     

Pei Minghe benar-benar melakukannya dengan sangat baik sampai akhir. Dia diam-diam memberikan perusahaan itu kepada Pei Qiqi.     

Zhou Meilin berteriak keras seperti orang gila. "Pei Minghe, kau pikir Pei Qiqi adalah anak yang baik, sehingga kau memberikan perusahaan padanya. Tapi, kuberitahu kau..."     

Dia mulai tertawa seperti orang gila sungguhan. Dia tertawa sambil berlinang air mata.     

Pei Qiqi meninggikan suaranya dan berkata dengan tegas. "Bibi!"      

Jantungnya berdetak sangat kencang. Dia tahu apa yang akan dikatakan Zhou Meilin. Dia sangat ingin membunuh Zhou Meilin saat ini juga.     

Tapi, Zhou Meilin benar-benar sudah kehilangan akal sehatnya. Dia berteriak histeris. "Pei Minghe, apakah menurutmu Pei Qiqi adalah putri yang baik seperti yang kau pikirkan? Jangan bermimpi! Ketika kau dirawat di rumah sakit untuk pertama kalinya, aku menjual tubuh Pei Qiqi. Sekarang, dia tidur dengan pria itu setiap hari!"     

Dia bercucuran air mata dengan senyuman aneh di wajahnya. "Coba kau bayangkan, anak kesayanganmu itu 'ditekan' oleh pria dewasa setiap hari dan melakukan segala macam hal yang dengannya. Bukankah rasanya sangat sakit? Bukankah rasanya begitu menderita?"     

Pei Minghe mengangkat jarinya untuk menunjuk Zhou Meilin. Tubuhnya membeku dalam postur seperti itu.     

Lehernya juga kaku, dan matanya menatap lurus ke depan… Dia tampak sulit untuk mempercayai apa yang baru saja didengarnya. Matanya terbelalak semakin lebar.     

Putri kesayangannya… Zhou Meilin… Jika kondisi tubuhnya memungkinkan, dia ingin mencekik wanita itu dengan tangannya sendiri!     

Bagaimana bisa Zhou Meilin memperlakukan Qiqi seperti itu, memperlakukan putrinya yang paling berharga.     

"Ayah, tidak, Bibi berbohong padamu!" Pei Qiqi berlutut di depan Pei Minghe. Jari-jarinya menangkap tangan Pei Minghe dengan putus asa. "Ayah, Bibi hanya ingin membuatmu kesal. Tidak... tidak seperti itu, aku baik-baik saja... Tidak, dia tidak menjualku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.