Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Apa Kamu Mencintainya? (3)



Apa Kamu Mencintainya? (3)

0Beberapa saat kemudian, Pei Qiqi memeluk leher Tang Yu dan berujar dengan suara lirih, "Tang Yu, aku tidak bisa..."     
0

"Kalau begitu, aku akan mengajarimu, ya?" Tang Yu memegang pipi Pei Qiqi. "Anak kecil, apa yang ingin kamu pelajari hari ini?"     

Pei Qiqi merasa sangat malu. Dia memalingkan mukanya ke samping, tetapi tetap saja dia tidak bisa melarikan diri. Tang Yu masih bisa membolak-balik dirinya berulang kali untuk waktu yang lama.     

Ketika Pei Qiqi bangun keesokan paginya, Tang Yu sedang mengikat dasi di samping tempat tidur, dan melihatnya sudah membuka mata. Pria itu tersenyum manis padanya. "Sudah bangun?"     

Pei Qiqi bergumam menanggapinya, kemudian meraih sisi tangan Tang Yu yang mengenakan arloji untuk memeriksa waktu. Sekarang sudah jam 9 pagi.     

"Hari ini adalah hari Sabtu!" ujar Tuan Tang dengan pelan.     

"Oh," sahut Pei Qiqi, "Lalu, bagaimana denganmu? Kenapa kamu mengenakan pakaian kerja?"     

Tang Yu tersenyum tipis. "Ada rapat penting hari ini, mungkin akan selesai sekitar jam 3 sore. Qiqi, apakah kamu mau ikut pergi bertemu… Paman?"     

Pei Qiqi langsung dapat merasakan sebutan nama yang tajam itu. Dia tampak duduk tak berdaya di sana.     

Tapi, di mata Tang Yu, Pei Qiqi justru terlihat sangat lucu.     

Rambut hitam nan panjang tergerai bebas di bahu Pei Qiqi. Bagian kerah piyamanya agak turun, memperlihat bekas-bekas gigitan Tang Yu di bahu Pei Qiqi yang ramping dan seputih salju. Tang Yu sengaja membuat gigitan itu saat dia terlalu bersemangat dalam bercinta semalam.     

Pada saat ini, Pei Qiqi menggigit bibirnya dan menatap Tang Yu dengan tatapan kosong. "Baiklah."     

"Kalau begitu, aku akan menjemputmu jam 3.30 sore. Kita akan makan malam bersama di luar nanti!" Tang Yu membungkuk dan mencium Pei Qiqi, "Aku harus menghadiri rapat sekarang. Segera bangun dan makanlah sesuatu sendiri, oke?"     

Setelah berpesan, Tang Yu mengusap kepala Pei Qiqi dua kali, hingga membuat wajah Pei Qiqi memerah malu.     

Tang Yu tertawa dengan suara rendah, lalu mencolek hidung mancung Pei Qiqi. Kemudian, dia berjalan keluar untuk berangkat kerja.     

Pei Qiqi bangkit dari atas tempat tidur. Dia berjalan ke kamar mandi dan menyikat giginya di depan cermin. Tapi, dia tertegun begitu membuka matanya dan melihat pemandangan di cermin itu.     

Apakah orang di cermin itu adalah dirinya?     

Ada begitu banyak bekas ciuman kemerahan, dan raut mukanya sulit untuk dijelaskan. Dia kelihatan jelas seperti… baru saja bercinta.      

Dia termenung selama beberapa saat, bahkan gerakannya dalam menyikat gigi juga ikut melambat.     

Dia teringat apa yang dikatakan Pei Huan padanya. Pei Huan pernah bilang, 'Pei Qiqi, kamu mencintai Tang Yu...'     

Pei Qiqi terus menyikat giginya berulang kali selama 10 menit, hingga dia hampir lupa kalau dia harus berkumur untuk memuntahkan busa pasta gigi di dalam mulutnya.     

Ketika berjalan keluar, Pei Qiqi merasa kakinya gemetaran. Di satu sisi, karena Tang Yu melakukannya terlalu banyak semalam, dan sisi lain, juga karena pikirannya sedang berkeliaran ke mana-mana.      

Pei Qiqi masuk ke mobil, dan pergi ke jalanan Vila Qingshui. Begitu memasuki pelataran vila ayahnya, dia melihat Pei Huan sedang menyirami bunga dengan ketel tanaman.     

Perutnya jelas-jelas tidak besar, tapi Pei Huan selalu menahannya secara berlebihan.     

Pei Huan langsung mencibir saat melihat Pei Qiqi berjalan masuk. "Pei Qiqi, kamu masih punya waktu untuk datang ke sini hari ini? Kenapa… Tang Yu tidak terlihat?"     

Pei Qiqi mengabaikannya, tetapi Pei Huan segera menghentikannya. "Apakah kamu tidak ingin tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi?"     

Wajahnya dipenuhi dengan kebencian yang membludak.     

"Tidak penasaran!" ujar Pei Qiqi suara dengan dingin. Dia benar-benar merasa bahwa Pei Huan menderita skizofrenia (Gangguan mental yang menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi. Skizofrenia ditandai dengan pemikiran atau pengalaman yang tidak berhubungan dengan kenyataan).     

Pei Huan tertawa. "Pei Qiqi, kamu pasti tidak pernah menduganya... Faktanya, semua pria itu sama saja. Terlebih lagi, wanita itu sangat berbakat dan memiliki paras yang cantik. Selain itu, dia adalah putri tunggal dari Keluarga Shen. Sedangkan dirimu, mungkin hanya digunakan Tang Yu sebagai barang penghibur sementara, tidak lebih dari itu."     

Pei Huan mengambil koran dari sebuah kursi di sampingnya dan menunjukkannya kepada Pei Qiqi. "Lihatlah, Pei Qiqi. Cinderella tetaplah Cinderella, yang akan segera menunjukkan bentuk aslinya setelah jam 12 malam."     

Pei Qiqi menundukkan kepalanya dan membaca judul di bagian atas koran. Ada sebuah foto di atas beritanya.     

Dapat dilihat dengan sangat jelas bahwa itu adalah foto Tang Yu dan Shen Lian.     

Mereka berdiri di tempat parkir dengan saling menatap. Dari bidikan sudut kamera yang sangat bagus, mereka tampak saling memandang satu sama lain.     

Pei Qiqi melihat koran itu dalam diam, sementara Pei Huan sedang menikmati kesedihan Pei Qiqi di sebelahnya. "Shen Lian... tanpa perlu aku jabarkan panjang lebar, kamu bisa melihat sendiri kualitas dari wanita berkelas itu. Apakah kamu bisa dibandingkan dengan dia, Pei Qiqi? Selain itu, mereka sudah menjalin hubungan selama bertahun-tahun... Pei Qiqi, hari baikmu sudah berakhir!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.