Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Apa Kamu Mencintainya? (2)



Apa Kamu Mencintainya? (2)

0Tang Yu tidak menjawab secara langsung, tetapi hanya melontarkan satu kata yang sudah cukup menjawab pertanyaan Shen Lian, "Maaf!"     
0

Kemudian, dia segera membuka pintu dan masuk ke dalam mobilnya. Shen Lian memandangi kepergiannya dalam diam dan melihat mobil Tang Yu melaju menjauh.     

Sebelum air matanya sempat mengalir, dia mendongakkan kepalanya.     

Dia sebenarnya benar-benar mengerti bahwa terlepas dari fakta bahwa dirinya telah tidur bersama Qin Anlan, Tang Yu juga memang tidak pernah menginginkannya sejak waktu itu.      

Tang Yu adalah seorang pria yang angkuh.     

Saat Tang Yu kembali ke apartemen Xiacheng, Pei Qiqi masih tidur.     

Gadis itu tidur dalam posisi meringkuk di dalam selimut, hanya menampakkan kepala kecilnya.     

Tang Yu memandangnya dalam diam, lalu duduk di sisi ranjang. Dia mengulurkan tangannya untuk mengambil tangan Pei Qiqi dan memeriksanya sebentar.     

Dia tahu betul bahwa alasan mengapa Shen Lian datang menemui Pei Qiqi adalah karena Shen Lian ingin bertemu dengannya.     

Tang Yu juga benar-benar perlu menegaskan dan menjelaskan pada Shen Lian bahwa hubungan mereka sudah berakhir. Dia sangat mengenal kepribadian Shen Lian. Dia juga tidak ingin Qiqi mendapatkan kesengsaraan hanya karena dirinya.     

Kemudian, tangannya beralih menyentuh setiap fitur wajah cantik Pei Qiqi dengan lembut. Di dalam hati, Tang Yu berpikir, kapan gadis ini akan tumbuh dewasa?     

Tang Yu rasanya sudah tidak sabar untuk melamarnya. Tapi, Pei Qiqi masih terlalu muda. Akankah niat baiknya itu malah membuat Pei Qiqi takut?     

Tang Yu tersenyum ringan. Dia sebenarnya merasa begitu bahagia.     

Shen Lian tadi bertanya apakah dia mencintai Qiqi, seharusnya ini bisa dikatakan sebagai perasaan cinta. Tang Yu hanya tahu bahwa dirinya tidak pernah menyukai seorang gadis muda sampai sedalam ini, bahkan dia sampai berharap untuk dapat memberikan semua yang dia miliki pada Pei Qiqi.     

Tang Yu dapat merasakan pencapaian yang luar biasa hanya dengan melihat senyuman Pei Qiqi, dan melihatnya bahagia karena Pei Minghe dapat pulih kembali. Dia merasa bahwa semuanya sepadan.     

Tang Yu pergi mandi. Ketika dia kembali ke kamar tidur dan berbaring di atas ranjang, jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.     

Mungkin karena merasakan suhu tubuh Tang Yu, Pei Qiqi langsung meringkuk dan meletakkan tubuh rampingnya ke dalam pelukan Tang Yu.     

Tang Yu menghela napas dengan lembut dan menciumnya. Seluruh tubuh Pei Qiqi benar-benar hangat.     

"Tang Yu?" Pei Qiqi terbangun dalam keadaan setengah sadar. Dia membuka matanya dan mendongak menatap Tang Yu.      

Tang Yu bergumam menyahutnya, "Aku baru saja keluar sebentar. Menurutlah, dan tidurlah kembali!"     

"Oh," ucap Pei Qiqi, kemudian dia bersandar di atas lengan Tang Yu lagi. Tidak berselang lama, dia teringat akan sesuatu. "Ayah bisa mengucapkan beberapa kata-kata sederhana hari ini."      

Pei Qiqi ingin berbagi cerita kesehariannya dengan Tang Yu. Meskipun Tang Yu adalah orang yang amat sangat sibuk dan memiliki sangat banyak hal yang perlu ditangani setiap harinya, tapi Pei Qiqi tetap ingin memberitahukan hal ini padanya.     

Tang Yu sudah menjadi orang yang sangat penting bagi Pei Qiqi.     

Tang Yu mendengarkannya. Dia menundukkan kepalanya, menemukan bibir mungil Pei Qiqi, dan memberinya kecupan ringan. "Baguslah kalau begitu. Apa kamu senang?"     

Bagi Tang Yu, hal-hal kecil yang diberitahukan Pei Qiqi adalah hal yang sangat besar.     

"Ya!" Pei Qiqi mengangguk dengan bersungguh-sungguh, lalu mengarahkan pandangannya pada Tang Yu. "Rasanya sangat senang hingga seakan hampir gila."     

Tang Yu tersenyum sambil mengusap-usap rambut Pei Qiqi, lalu dia berujar santai. "Syukurlah kalau kamu senang!"     

Pei Qiqi menggoyang-goyangkan kepalanya sesuka hati dalam pelukan Tang Yu, seperti orang gila.     

Meskipun mereka sudah melakukannya tiga kali hari ini, tetapi Tang Yu masih saja bergairah.     

Tatapan matanya begitu dalam. "Qiqi, jika kamu begini lagi, lebih baik kamu tidak usah tidur saja!"     

Pei Qiqi bersandar tepat di dada Tang Yu. Dia sengaja menggigit di suatu tempat yang paling sensitif, hingga membuat Tang Yu menggeram.     

Sudah hilang kendali, Tang Yu pun menarik rambut Pei Qiqi dan memeluk gadis itu untuk menempel erat ke tubuhnya.     

Pei Qiqi jatuh ke pelukannya dengan bibir yang menempel pada leher Tang Yu. Suaranya kini juga terdengar tidak jelas, "Tidak masalah kalau tidak tidur!"     

Dengan ini, semuanya menjadi berantakan sudah. Tang Yu memegang dagu runcing Pei Qiqi dan mengarahkan wajah Pei Qiqi untuk menghadapnya. Dia menatap gadis itu dalam-dalam dan berujar dengan suara penuh nafsu, "Pei Qiqi, kamu duluan."      

Pei Qiqi menggigit bibirnya. Dia memandangi dagu indah Tang Yu, yang cerah dan bersih. Dia mencetak bibirnya ke bibir Tang Yu dengan sangat berani.     

Tang Yu dan Pei Qiqi sudah sangat sering melakukannya, tapi meski begitu, Pei Qiqi masih belum bisa…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.