Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Aku Tidak Pernah Kalah dalam Perkelahian (3)



Aku Tidak Pernah Kalah dalam Perkelahian (3)

0Pei Qiqi memandangi mobil sport putih itu melaju menjauh. Baru pada saat inilah dia merasakan sakit di telapak tangannya.     
0

Dia mengerucutkan bibirnya dan mendesah ringan. Semua ini terjadi karena dia menjalin hubungan dengan Tang Yu, sehingga ada banyak wanita tidak terima karena dirinya telah memiliki Tang Yu.     

Namun, Pei Qiqi juga tahu bahwa dia tidak berhak menyalahkan Tang Yu.     

Dia bukanlah apa-apa bagi seorang Tang Yu.     

Seperti yang dikatakan Shen Lian, bagaimana mungkin… Tang Yu mau menikahinya?     

Selain itu, dia bukanlah satu-satunya wanita di dunia ini…. Pei Qiqi perlahan berjalan di jalanan. Dia merasa tubuhnya agak kedinginan.     

Sebuah taksi berhenti di sebelahnya, kemudian dia masuk ke mobil dan pergi ke Shengyuan.     

Tang Yu sedang rapat saat ini. Sesampainya Pei Qiqi di perusahaan, sekretaris kedua Tang Yu, Xiao Rong, mengantarnya masuk ke kantor Direktur Utama. Dia mengatakan pada Pei Qiqi bahwa Tang Yu mungkin baru mengakhiri rapat pada jam 7 malam.     

Pei Qiqi mengangguk, lalu memanggil Xiao Rong lagi. "Apakah kamu… sudah memesankan makanan untuk dia?"      

Xiao Rong tertegun sejenak, dan kemudian tersenyum, "Biasanya Sekretaris Xiao yang akan melakukan hal-hal semacam ini. Seharusnya, Nona Pei juga bisa memesan, kecuali jika Direktur memiliki rencana lain."     

Pei Qiqi mengangguk, lalu berjalan ke sofa dan membaca buku sembari menunggu Tang Yu.     

Dia hanya bisa memegang buku dengan satu tangan, karena tangannya yang lainnya terlalu sakit. Setelah waktu yang lama, rasanya sangat tidak nyaman, jadi dia merilekskan tangannya beberapa kali.     

Tapi, Tang Yu ternyata mengakhiri rapat lebih awal. Dia membuka pintu dan melihat Pei Qiqi sedang menggoyang-goyangkan tangannya.     

"Ada apa dengan tanganmu?" Tang Yu perlahan menutup pintu, lalu berjalan mendekat, dan kemudian ekspresinya berubah dalam sekejap.     

Meskipun tangan Pei Qiqi tidak bisa dikatakan memar sepenuhnya, namun dia memang terluka.     

Pei Qiqi menatap Tang Yu dan menjawab dengan suara lirih, "Hanya tidak sengaja menjaga diri hingga tanganku terkena tekanan terlalu kuat."     

Tang Yu langsung memegang tangan Pei Qiqi yang terluka dengan jari-jarinya. Dia memandang Pei Qiqi untuk waktu yang lama, lalu perlahan berujar, "Shen Lian yang melakukannya, kan?"      

Pei Qiqi tidak menjawab apapun.     

Dia juga bukanlah orang yang terlalu baik hati dan tidak memedulikan seberapa terlukanya dirinya, namun dia tidak akan membenci orang tersebut. Tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan Shen Lian.      

Lagi pula, sebaik apapun Pei Qiqi berbicara tentang Shen Lian di depan Tang Yu, kata-katanya tidak akan membuat orang lain menghargai dirinya. Justru mereka akan merasa bahwa dia adalah wanita yang terlihat polos di luar, namun ternyata berhati busuk. Terlebih lagi, bisa-bisa akan lebih dari hanya sekedar datang menemui dirinya.     

Raut muka Tang Yu terlihat sangat tidak enak dilihat. Pria itu berjalan keluar ke ruang sekretaris dan meminta kotak obat. Ketika dia kembali, dia menggenggam tangan Pei Qiqi. "Bisakah kamu bergerak? Apakah lukanya sampai ke tulang?"     

Pei Qiqi menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa, hanya saja ada beberapa luka memar di bagian kulit luar. Bagian dalamnya tidak apa-apa!"     

Tang Yu memelototi Pei Qiqi dengan galak. "Tidak bisakah kamu lebih berhati-hati? Kamu itu bukan anak kecil lagi!"     

Pei Qiqi tiba-tiba merasa disalahkan. Jelas-jelas mantan pacarnya yang salah... Selain itu, bagaimana dia bisa bersiap mengatasi serangan mendadak semacam ini!     

Pei Qiqi tidak punya nyali untuk menjawab ucapan Tang Yu. Dia hanya bisa duduk di sana sambil menekan bibirnya sampai rata dan sedikit memalingkan muka ke samping.      

Ini sudah menunjukkan sikap Pei Qiqi, tidak mau disalahkan!     

Tang Yu menatapnya, lalu mengulurkan tangannya dan mengarahkan wajah Pei Qiqi menghadap dirinya. "Tidak terima?"     

"Tidak!" Pei Qiqi menurunkan pandangannya dan tidak mau bicara lagi.     

Tang Yu masih menatapnya, dan tiba-tiba perasaan kasihan memenuhi hatinya.     

Pei Qiqi selalu berada di sisi Tang Yu selama ini, karena sudah dia beli. Jadi… sekarang pun sulit rasanya bagi Pei Qiqi untuk berani marah karena merasa disalahkan!      

Tang Yu menghela napas dalam diam. Setelah selesai mengobati luka lebam di tangan Pei Qiqi, Tang Yu duduk di sampingnya dan menarik gadis itu untuk bersandar di bahunya dengan setengah memaksa.     

Pei Qiqi berusaha keras untuk memberontak, tetapi tetap saja tidak bisa melepaskan diri.     

Kini, nada bicara Tang Yu sudah lebih tenang. "Qiqi, aku sudah pernah bilang kalau kita hidup seperti ini hanya untuk sementara."     

Pei Qiqi bersandar di bahu Tang Yu san menjawab dengan sangat berani. "Kamu juga pernah bilang kalau kita hanya akan seperti ini sampai kamu sudah bosan bermain-main."     

"Pei Qiqi!" Tang Yu memarahi Pei Qiqi dengan suara teredam.     

Suara Pei Qiqi seketika menciut pelan, "Kamu sendiri yang bilang begitu!"     

"Aku juga pernah bilang bahwa aku akan langsung menikahimu kalau kamu hamil. Apa kamu ingat itu?" Tang Yu menoleh dan melihat Pei Qiqi, yang tersenyum muram.     

Pei Qiqi membenamkan wajahnya dan berhenti berbicara. Kepalanya terkulai rendah.     

Dia jelas mencoba menghindari topik ini lagi… Tang Yu tidak bisa berbuat apa-apa untuk menghadapi Pei Qiqi. Tang Yu ingin mengungkapkan sesuatu, tapi pada akhirnya dia tahan lagi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.