Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Aku Ingin Kamu Gendong! (2)



Aku Ingin Kamu Gendong! (2)

0Setengah jam kemudian, Tang Yu muncul di ambang pintu ruang kelas jurusan Universitas B.     
0

Hampir semua mata tertuju padanya, lalu mereka beralih menatap Pei Qiqi.     

Hanya dengan satu panggilan telepon, orang yang begitu terhormat seperti Tang Yu… langsung datang untuk menjemput Pei Qiqi!!     

Seberapa banyaknya rasa suka Tang Yu hingga sampai memperlakukan Pei Qiqi seperti ini?     

Semua ini benar-benar berbeda dengan berita yang dibilang Chen Xinjie. Dia berkata bahwa Pei Qiqi hanya digunakan laki-laki kaya sebagai objek pemuas nafsu semata, tanpa ada rasa cinta!      

Pei Qiqi sedang sibuk mencoret-coret di sana, menggambar Tang Yu.     

Di bawah tatapan semua orang di ruang kelas, Tang Yu berjalan beberapa langkah menuju ke sisi anak kecilnya. Dia membungkuk untuk melihat apa yang sedang dilakukan Pei Qiqi, lalu tersenyum tipis. Dia mengulurkan tangannya dan mengetuk meja Pei Qiqi. "Apakah kamu menggambar ini saat jam pelajaran?"     

Pei Qiqi mendongak, dan bibir mungilnya mengerucut lucu. "Aku tidak akan menggambarnya lagi kalau kamu tidak menyukainya!"     

"Mana mungkin aku tidak suka!" Tang Yu mendaratkan jari-jarinya ke atas kepala Pei Qiqi dan mengusap-usapnya dengan lembut. Dia membantu Pei Qiqi menyimpan peralatan menggambar dan membawakan tas Pei Qiqi.     

Pei Qiqi masih duduk diam di sana.     

Dilihat dari cara Tang Yu menatap Pei Qiqi, dia mungkin tahu apa yang ada di dalam pikiran gadisnya ini.     

Anak kecilnya ini mau dimanjakan Tang Yu saat ini juga!     

"Mau digendong di depan atau di belakang?" tanya Tang Yu dengan lirih, dan terselipkan nada geli dalam suaranya.     

Sungguh, Tang Yu tidak pernah menyayangi seorang gadis sampai seperti ini sebelumnya, bahkan pada Tang Xin sekalipun. Dia hampir tidak pernah menggendong adiknya itu, baik di depan maupun di belakang.     

Pei Qiqi mengangkat wajah mungilnya. Rambut hitam panjangnya secara alami tersebar, dan wajahnya semakin terlihat secantik lukisan yang begitu menyegarkan.     

Tang Yu tiba-tiba ingin menutupi wajah Pei Qiqi dan menyimpan kecantikan ini untuk dia kagumi sendiri. Dia tidak mau berbagi dengan orang lain.     

Pei Qiqi berujar dengan suara manja dan sangat pelan. "Mau digendong!"     

Bukankah Chen Xinjie suka melihat Pei Qiqi seperti ini? Pei Qiqi akan menunjukkan kepada mantan teman dekatnya itu apa yang dinamakan naik level!     

Bagaimana mungkin Tang Yu tidak tahu pemikiran Pei Qiqi yang sangat cerdik ini?     

Tang Yu tidak tahu bagaimana caranya menyenangkan mahasiswi yang seperti itu. Dia hanya tahu bahwa Pei Qiqi meminta dirinya untuk bersedia melakukan apa yang gadis itu minta lakukan sekarang.     

Tang Yu mengulurkan tangannya ke arah Pei Qiqi. "Bukannya mau digendong?"     

Pei Qiqi mendongakkan wajahnya dan menatap Tang Yu untuk waktu yang lama, kemudian akhirnya dia melingkarkan tangannya ke leher Tang Yu.     

Tang Yu mengangkat tubuh Pei Qiqi dengan sangat mudah, lalu membawanya berjalan menuju pintu keluar.     

"Apakah ini sungguh memalukan?" Pei Qiqi menggigit bibirnya dan bersandar dengan lembut di lengan Tang Yu.     

Tang Yu menundukkan kepalanya dan menempelkan dahinya pada dahi Pei Qiqi, lalu berujar dengan santai, "Ada apa, anak kecil?"     

Anak kecilnya ini bukanlah gadis yang lemah. Kecuali saat terakhir kali dia berkelahi dengan Pei Huan, Pei Qiqi tidak pernah menelepon Tang Yu untuk datang ke kampus sebagai perwakilan orang tua.     

Tiba-tiba, Tang Yu merasa kebahagiaan yang membludak.     

Dia merasakan kegembiraan ini karena Pei Qiqi bergantung kepadanya.     

Pei Qiqi menyandarkan tubuhnya di pundak Tang Yu dan berkata dengan suara lirih, "Teman-teman telah mengetahui bahwa aku adalah anak haram."     

Dulu, orang lain berpikir bahwa ibu Pei Qiqi adalah mantan istri pertama Pei Minghe, karena jarak umur antara dirinya dan Pei Huan hanya selisih 1 tahun.     

Tang Yu mengulurkan tangannya dan mengusap-usap kepala Pei Qiqi. Dia tersenyum tipis. "Bagaimana bisa Qiqi-ku ini adalah anak haram!"     

Pei Qiqi mengangkat kepalanya dan menatap Tang Yu.     

Tang Yu tersenyum hangat. "Jika kamu mau, kamu dapat memiliki seorang ibu di masa depan."     

Tubuh Pei Qiqi jelas menjadi kaku. Dia bukanlah orang bodoh. Dia tahu apa maksud dari ucapan Tang Yu.     

Namun, Pei Qiqi tidak berani memikirkannya lebih dalam.     

Dari awal, Pei Qiqi tidak berani membuat api kecil itu bergejolak semakin luas. Dia takut kalau api yang sudah tersebar ke mana-mana itu akan sulit dipadamkan.     

"Maukah kamu menjadi ibuku?" Pei Qiqi bersandar di lengan Tang Yu dan tersenyum lembut. Sebagai gantinya, Tang Yu menepuk pelan pantat Pei Qiqi. "Dasar nakal."     

Pei Qiqi masih terlalu muda, dan Tang Yu tahu betul bahwa Pei Qiqi masih belum bisa melepaskan hatinya sepenuhnya kepada dirinya.     

Sebagai seorang laki-laki yang punya gengsi tinggi, Tang Yu tidak akan membahas masalah hati lebih dalam lagi dengan Pei Qiqi.     

Pei Qiqi tersenyum di bahu Tang Yu, tapi senyumannya itu menghilang dalam waktu singkat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.