Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Anak Kecil yang Menempel pada Tang Yu (2)



Anak Kecil yang Menempel pada Tang Yu (2)

0Pei Qiqi perlahan menurunkan kepalanya dan menatap Tang Yu.     
0

Gadis itu memiliki mata yang sangat indah, terlebih lagi saat di bawah cahaya, seolah-olah ada bintang kecil yang tak terhitung jumlahnya di dalamnya, sungguh sangat mempesona.     

Tang Yu tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk menutup mata Pei Qiqi. Dia membungkuk dan menciumnya.     

Hasratnya sangat menggebu-gebu, namun dia tetap berusaha tetap mengendalikan diri… Lilitan di punggung Tang Yu dicengkeram sangat kuat hingga tubuhnya terasa sakit semua.     

Namun, Tang Yu melakukannya dengan sangat hati-hati, karena takut melukai Pei Qiqi.     

Tang Yu hanya berani mencium sebentar, lalu melepaskan bibir Pei Qiqi yang mungil. Jari-jarinya membelai lembut bibir Pei Qiqi, seakan sulit untuk melepaskannya.      

Wajah Tang Yu menunjukkan ekspresi yang penuh arti. Tang Yu menempelkan bibirnya ke daun telinga Pei Qiqi dan berbisik, "Qiqi, apakah kamu mau melakukannya?"     

Pei Qiqi membelalakkan matanya begitu lebar. Dia terdiam untuk waktu yang cukup lama, lalu akhirnya menjawab ucapan Tang Yu dengan suara pelan, "Aku terluka."     

Sudah sangat jelas apa yang ingin Tang Yu lakukan...     

Tang Yu menggigit daun telinga Pei Qiqi yang tipis. "Aku akan melakukannya dengan lembut."     

Kemudian, Tang Yu memandang Pei Qiqi dengan tatapan yang sangat jernih dan begitu mengharapkan… Yang muncul di dalam benak Pei Qiqi adalah binatang buas berwujud Tang Yu. Mana mungkin Tang Yu bisa bersikap lembut!     

"Tang Yu, bukankah kamu seharusnya merasa sangat bersalah padaku malam ini!" Pei Qiqi berujar perlahan. Dia akhirnya mendapatkan kembali akal sehatnya untuk berpikir realistis.     

Tang Yu menatap Pei Qiqi. Dia terlihat tidak percaya pada apa yang baru saja didengar telinganya.     

Ke mana perginya anak kecil yang tadi terus menempel padanya itu?     

Tang Yu berdeham pelan. "Aku tidak menginginkan wanita itu!"     

Namun, kata-kata Tang Yu ini juga tidak bisa membuktikan semuanya. Anak kecilnya ini jelas-jelas tidak mau mendengarkan apapun alasannya.     

"Kalau begitu, kamu pasti telah berciuman dengannya!" Pei Qiqi duduk di sana sembari menatap Tang Yu lekat-lekat dengan tatapan polos dan begitu menggemaskan. Ekspresi seperti itu jarang terlihat di kedua matanya.      

Selama ini Tang Yu tidak pernah menyukai boneka, tapi mulai detik ini, dia menyukainya.     

Tang Yu terlahir sebagai orang yang begitu dingin dan acuh, bahkan dia mengira bahwa dirinya tidak akan pernah tertarik dengan jenis kecantikan manapun. Namun, dia sekarang tahu bahwa sebenarnya bukannya dia tidak tertarik, tapi para wanita yang pernah ditemuinya selama ini masih belum cukup cantik untuknya.      

Jika mereka memiliki kecantikan seperti Pei Qiqi, yang tak bisa dibandingkan dengan siapapun, Tang Yu pasti sudah jatuh ke tangan mereka sejak awal.     

Tang Yu tidak berdaya. Dia tidak bisa menyangkal fakta ini.     

"Qiqi..."      

Apakah malam ini tidak ada "permainan" yang menyenangkan?     

Pei Qiqi hari ini sedang terluka, tapi dia terus menerus menempel pada Tang Yu. Gadis itu duluan yang memprovokasi Tang Yu dengan mencurahkan kasih sayangnya dengan lembut. Hal itulah yang membuat hati Tang Yu dipenuhi keinginan untuk menyalurkan hasratnya bercinta dengan Pei Qiqi.      

Pei Qiqi menggigit bibirnya. "Tang Yu, aku lapar." Pei Qiqi memasang ekspresi yang tampak begitu menyedihkan.     

Tang Yu harus memadamkan hasratnya yang hampir meledak untuk kedua kalinya. Dia memberikan semangkuk kecil bubur pada Pei Qiqi dan melihatnya makan.     

Malam ini, Tang Yu memeluknya. Dia mencoba menggoda Pei Qiqi berulang kali lagi dan lagi, tapi pada akhirnya tetap gagal.     

Pei Qiqi merasa sangat lelah, tetapi dia tidak tidur. Kedua matanya masih terlihat cerah dan sedang melihat ke langit-langit kamar. Lampu kamar tidur masih belum dimatikan.     

Tang Yu tidak peduli tentang hal lain. Kalaupun Pei Qiqi tidur… siapa tahu nanti gadis itu memiliki inisiatif sendiri untuk datang padanya.     

Tapi, Pei Qiqi tidak tidur dan terus mengubur dirinya dalam pelukan Tang Yu. Tang Yu memegang betisnya dan berkata, "Pei Qiqi!"     

Mungkinkan Pei Qiqi merasa kalau Tang Yu lebih mencintainya melebihi apapun, sehingga sekarang dia sengaja menyiksa diri Tang Yu berulang kali?      

Pei Qiqi akhirnya menurut, karena mendapat tatapan Tang Yu yang begitu dalam. Dia pun tidur, namun masih bersandar dalam pelukan Tang Yu.     

Tang Yu memejamkan matanya untuk menenangkan pikiran dan hasratnya.     

Sebenarnya, Tang Yu tidak berani tidur karena takut dirinya akan menekan luka Pei Qiqi.      

Tapi meski begitu, Pei Qiqi masih saja nakal. Dia mengeluarkan tangannya dari dalam selimut dan mengusap-usap dagu Tang Yu yang halus. "Tang Yu, bukankah rasanya sangat tidak nyaman!"     

Tang Yu menekan pinggang Pei Qiqi dengan tenang dan menggertakkan giginya. "Apa maksudmu?"     

Pei Qiqi tersenyum dalam pelukannya. Itu adalah sebuah senyuman yang penuh arti.     

Tang Yu sudah tidak memiliki cara lain lagi untuk menghadapi Pei Qiqi. Dia memeluk Pei Qiqi selama beberapa saat. 'Api jahat' keluar dalam pelukannya, dan akhirnya dia dapat menghela napas lega. "Aku mau ke kamar mandi dulu."     

Tapi, sebuah tangan kecil memeluk pinggang Tang Yu, menghalanginya pergi.     

Kemudian, Pei Qiqi merangkak masuk ke dalam pelukannya.     

Suara Tang Yu sedikit bergetar, "Qiqi…"     

"Apakah kamu tidak ingin melakukan ini?" Pei Qiqi menggigit bibir bawahnya, lalu mencium bibir Tang Yu dengan sangat buruk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.