Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Anak Kecil yang Menempel pada Tang Yu (1)



Anak Kecil yang Menempel pada Tang Yu (1)

0Tatapan Pei Qiqi tampak kosong. Tang Yu merasa emosional selama beberapa saat. Dia menundukkan kepala, dan nada suaranya sulit dijabarkan dengan kata-kata. "Mau melakukannya?"      
0

"Tidak!" Pei Qiqi sungguh tak berdaya kalau harus melayani Tang Yu. Kemudian dia tiba-tiba mengulurkan tangannya untuk memeluk Tang Yu.     

Pei Qiqi sebenarnya merasa lengannya sangat sakit kalau direntangkan seperti ini, tapi dia sekarang hanya ingin memeluk Tang Yu.      

Dia seperti seorang anak kecil, memeluk Tang Yu dengan begitu erat dan tak mau melepaskan. Tindakan Pei Qiqi ini berhasil meruntuhkan hati Tang Yu sepenuhnya.     

Tang Yu selama ini tidak pernah menjumpai gadis yang sulit untuk dihadapi sampai seperti ini.     

Tang Yu menunduk dan menatap Pei Qiqi tanpa mengucapkan apapun, tetapi perasaan di dalam hatinya semakin memanas.     

Bahkan, Tang Yu sendiri tidak dapat mengatakan apa yang dirasakannya.     

Dia jarang memiliki emosi yang begitu kuat seperti ini. Bahkan, dengan ibu kandungnya maupun pada Tang Xin, dia tidak pernah berinteraksi sedekat ini.     

Kelihatannya, Pei Qiqi dari awal memang sudah ditakdirkan untuk terlahir dari tulang rusuk Tang Yu.     

Tang Yu tiba-tiba ingat kalau Pei Qiqi pernah mengigau memanggil-manggil dirinya 'Ayah'. Memikirkannya kembali membuat Tang Yu tidak bisa menahan tawa.     

Dia mencium kening Pei Qiqi dengan sangat lembut. "Sudah seharusnya begini!"     

Tang Yu memegang tangan Pei Qiqi dan membujuknya dengan lembut. "Baiklah, lepaskan. Tidak baik jika kamu berdarah lagi kalau lebih lama memelukku seperti ini."     

Pei Qiqi jarang-jarang tidak mau mendengarkan ucapan Tang Yu. Dia masih memeluknya dengan sangat erat.     

Tang Yu pun tidak punya pilihan. "Kalau begitu, aku akan menggendongmu ke dapur, ya?"     

Pei Qiqi mengangguk.     

Tang Yu tidak tahu harus berkata apa tentang tingkah Pei Qiqi yang terus menempel padanya, tapi... dia menyukainya.     

Dia menepuk pantat kecil Pei Qiqi. "Setidaknya biarkan aku mengenakan pakaian dulu!"     

Wajah Pei Qiqi sedikit memerah, kemudian dia melepaskan pelukannya untuk membiarkan Tang Yu mengenakan pakaian.     

Kini Tang Yu sudah selesai mengancingkan bajunya. Dia memandangi Pei Qiqi lagi, lalu perlahan merentangkan tangannya…     

Sorot matanya begitu tenang, dan wajah tampannya tidak menunjukkan banyak ekspresi.     

Tapi, Pei Qiqi masih melihat sentuhan kelembutan di mata Tang Yu.     

Sentuhan kelembutan yang sangat jarang sekali Tang Yu perlihatkan kepada orang lain.     

Dan juga, sangat berbahaya.     

Sekarang Pei Qiqi berjalan untuk memeluknya lagi, dan mungkin tidak akan bisa berbalik kembali.     

Biasanya, Pei Qiqi tidak akan mau melompat ke pelukan Tang Yu atas inisiatifnya sendiri, namun hari ini berbeda.     

Pei Qiqi perlahan meletakkan kepalanya ke bahu Tang Yu, dan betisnya melingkari pinggang laki-laki itu. Tang Yu menggendongnya dengan satu tangan dan membawanya berdiri.      

Dia memegangi tubuh Pei Qiqi dengan sangat kuat. Dengan posisi seperti ini, dia tampak seperti sedang menggendong seorang gadis kecil.      

Hati Tang Yu memanas. Dia sudah memikirkan, mungkin dia bisa menggendong Pei Qiqi seperti gadis kecil begini untuk kedepannya.     

Bahkan, membuat masakan sederhana seperti bubur saja Tang Yu masih belum terlalu terampil, apalagi sekarang dia harus memasak sambil menggendong anak kecil ini.     

"Qiqi, turunlah dulu, ya? Tidak mudah memasak sambil menggendong seperti ini," ujar Tang Yu, mencoba membujuknya.     

Pei Qiqi menolak untuk turun. Pei Qiqi melingkarkan lengannya yang putih dan lembut ke leher Tang Yu. Dari arah pandang Tang Yu, dia bisa melihat luka-luka Pei Qiqi...     

Tang Yu menghela napas dalam hati. Sekarang dia merasa lebih baik membiarkan Pei Qiqi melakukan apa pun yang gadis itu inginkan.     

Hanya butuh waktu satu jam untuk memasak bubur.     

Bagi seorang pria seperti Tang Yu, yang merupakan lulusan dari salah satu universitas paling bergengsi di dunia, atau bisa disebut dari Sekolah Ivy League, apa yang dilakukannya ini sungguh suatu penghinaan atas IQ tinggi yang dimilikinya.     

Anak kecil dalam gendongan Tang Yu memperhatikan gerakan tangan Tang Yu yang terampil saat memasak. Dia tertawa pelan, dengan kepalanya bertumpu sepenuhnya ke bahu Tang Yu.     

Tang Yu menepuk pantat Pei Qiqi. "Masih berani menertawakanku!"     

Pei Qiqi membuka kedua mata hitamnya dan menatap Tang Yu dengan tatapan polos nan jahat.     

Semalaman ini, Pei Qiqi benar-benar sangat lengket, seolah dia akan mati kalau tidak menempel pada Tang Yu.      

Tang Yu membawa Pei Qiqi ke meja dapur yang bersih. Permukaan meja yang terasa dingin membuat Pei Qiqi merasa tidak nyaman dan juga takut kalau Tang Yu akan melakukan hal sembrono padanya. Jadi, Pei Qiqi memeluk leher Tang Yu dengan sangat kuat dan tidak membiarkan laki-laki itu menciumnya.     

Tang Yu menepuknya dengan getir lagi.     

Pei Qiqi merintih. Di satu sisi, dia merasa kesakitan, tapi di sisi lain... Tang Yu akan menyukainya.     

Tanpa sadar, Pei Qiqi juga akan membuat Tang Yu mendapatkan apa yang dia inginkan.     

Tang Yu membenamkan wajahnya di leher Pei Qiqi, dan nada suaranya begitu serak. "Qiqi..."     

Tang Yu memberikan gigitan kecil pada Pei Qiqi. Pei Qiqi gemetaran dan tubuhnya membeku.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.