Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Menarik Semuanya Kembali (2)



Menarik Semuanya Kembali (2)

0Zhou Meilin baru mengetahui bahwa Rong Lei telah melarikan diri satu hari kemudian.     
0

Pei Minghe sudah siuman dan dapat berbicara, meskipun masih memerlukan banyak usaha.     

Melihat Pei Qiqi saja sudah membuat air matanya mengalir. Dia memanggil putrinya Qiqi.     

Pei Qiqi sudah tahu mengenai masalah Zhou Meilin dan Rong Lei dari Tang Yu. Rasanya dia sudah tidak bisa menahan semua ini lagi, dan hatinya semakin dipenuhi rasa bersalah.     

Dia mengira bahwa dirinya dapat bertahan selama ini karena bisa membantu ayahnya mencapai tujuannya.     

Namun, kenyataannya dia sendiri yang malah menyakiti ayahnya.     

Separuh tubuh Pei Minghe tidak dapat digerakkan, dan dia juga belum bisa berbicara dengan lancar. Namun, di dalam hatinya sangat jelas.     

Hanya ada Qiqi, dan Pei Qiqi juga mengetahui hal itu.     

"Maafkan…" Pei Minghe tiba-tiba meraih tangan Pei Qiqi dan menatapnya dengan penuh harap. Dia melanjutkan ucapannya dengan terbata-bata dan susah payah, seolah menghabiskan seluruh tenaganya. "Maafkan… bibimu."      

Tubuh Pei Qiqi membeku. Seluruh tubuhnya seakan dialiri oleh air dingin.     

"Ayah, apakah dia layak untuk dimaafkan?" Di dalam hatinya, Pei Qiqi sangat berharap bisa segera mencincang-cincang tubuh Zhou Meilin sampai tak bersisa.     

Dia memegang tangan Pei Minghe dengan berlinang air mata.     

Kedua tangan ayahnya tidak lagi seperti dulu, yang bisa mengangkatnya dengan mudah, dan tidak lagi bisa menggendongnya di atas kepala.      

Tangan-tangan ini sekarang hanya bisa tergantung lemah.     

Pei Qiqi tidak bisa mengendalikan dirinya, tapi dia tidak berani menangis di depan ayahnya.     

Setiap air mata itu dihapusnya, akan tetap mengalir lagi dan lagi.     

Pei Minghe memandang Pei Qiqi dengan mata tuanya yang tampak basah.     

Qiqi, jangan menangis, ayah akan semakin sedih nanti.     

Pei Minghe menutup matanya, namun air mata hangat masih mengalir di sudut matanya. Tanpa sadar, dia berkata, "Lagi pula... ini semua karena aku. Aku duluan... yang telah mengecewakannya."     

Pei Qiqi duduk tegak. Dia merasa seolah air matanya telah terkuras habis dan tidak bisa keluar lagi. Dia melihat wajah Pei Minghe dan memandanginya untuk waktu yang lama dengan tatapan kosong, lalu berujar dengan suara pelan, "Ayah, aku sudah tahu semuanya."     

Jika Pei Qiqi adalah dosa yang pernah dilakukan Pei Minghe, maka Tang Yu adalah dosa Pei Qiqi.     

Dia ditakdirkan untuk berhutang pada Tang Yu. Hutang yang yang harus dibayar seumur hidupnya.     

Ketika Pei Qiqi menutup matanya, dia akan teringat kembali akan perkataan Tang Yu.     

Pei Qiqi, jika kamu hamil, kita akan menikah.     

Pei Qiqi, apakah kamu mau hamil untuk menikah denganku?      

Fakta yang sebenarnya hampir muncul ke permukaan, dan Pei Qiqi tidak berani memikirkannya lebih lanjut lagi.     

Semua yang dia pikirkan adalah dosa-dosanya.     

Pei Minghe sudah tidur. Pei Qiqi membersihkan wajah ayahnya menggunakan air hangat dengan hati-hati, kemudian dia melihatnya dalam diam untuk waktu yang lama.     

Pei Qiqi berdiri dan ingin jalan-jalan ke luar untuk mencari udara segar. Namun begitu dia berbalik, ia melihat Lin Jinrong berdiri di depan pintu.     

Lin Jinrong melihat lurus ke arah Pei Qiqi seperti ini tanpa berkedip.     

Selama beberapa hari ini, pria itu selalu muncul di sini setiap hari. Dia datang di siang hari, dan Tang Yu datang di malam hari.     

Ketika Tang Yu datang, dia akan pergi.     

Mereka bertemu setiap hari, tetapi Pei Qiqi merasa seperti belum melihatnya selama satu abad.     

Anak muda yang masih sangat polos, duduk di bangku kuliah, belum dewasa, memiliki perasaan tak menentu, dan bertubuh lemah seakan tidak mampu menahan satu pukulan. Orang tersebut ada di depannya.     

Pei Qiqi perlahan menutup pintu ruang inap, lalu berjalan menghampiri Lin Jinrong dan berdiri diam di depannya.     

Lin Jinrong meletakkan satu tangan di sakunya sambil bersandar di dinding seberang kamar inap dengan tenang. Dia tampak sedikit berbeda dari sebelumnya. Seluruh tubuhnya ditutupi dengan aura yang suram.     

Pei Qiqi sedikit mendongak untuk melihatnya. "Mulai sekarang, kamu tidak perlu datang kemari."     

"Aku dan Pei Huan akan menikah. Bukankah sudah seharusnya aku datang untuk melihat keadaan calon ayah mertuaku?" Suara Lin Jinrong terdengar begitu pelan, tetapi ada sedikit penekanan.     

Pei Qiqi tidak berbicara lagi. Bibirnya bergerak-gerak seperti akan mengucapkan sesuatu, namun tidak jadi. Akhirnya dia menatap Lin Jinrong dalam diam.     

Begitu juga dengan Lin Jinrong.     

Setelah mereka berdua terdiam untuk waktu yang lama, Lin Jinrong tiba-tiba meraih lengan Pei Qiqi. "Kehadiranku membuatmu tidak nyaman, bukan?"     

Selain kesedihan yang menyesakkan, ada nada ejekan dalam ucapannya. "Kamu takut Tang Yu akan berpikir yang tidak-tidak, bukan?"     

Pei Qiqi menggunakan kekuatannya untuk melepaskan diri dari genggaman Lin Jinrong, tetapi tetap saja tidak bisa. Telapak tangan Lin Jinrong yang besar menahannya dengan sangat erat seperti penjepit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.