Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Sengaja Mengabaikan Pei Qiqi (2)



Sengaja Mengabaikan Pei Qiqi (2)

0"Kamu masih menyukainya, kan?" ujar Tang Yu dengan suara berat, seperti tetesan air.     
0

Pei Qiqi tidak tahan diam saja menghadapi Tang Yu yang terus bersikap seperti ini. Akhirnya dia memalingkan wajahnya. "Aku tidak menyukainya."     

Tang Yu menatap wajah kecil Pei Qiqi. Meskipun kini dia tidak bisa melihat dengan jelas, tatapannya tampak tajam, seolah bisa memaku siluet wajah Pei Qiqi tanpa berubah sedikit pun.     

"Apanya yang tidak!" Tang Yu menyipitkan matanya. Dia tiba-tiba mengulurkan tangan dan menjambak rambut Pei Qiqi. Wajahnya yang tampan mendekati Pei Qiqi dengan berbahaya. Nada suaranya terdengar sangat dingin, hingga tidak terasa kehangatan sama sekali, "Kalau begitu, buktikan padaku."     

Pei Qiqi merasa kulit kepalanya sangat sakit. Dia juga begitu terkejut mendengar ucapan Tang Yu.     

Dia tidak tahu bagaimana cara membuktikannya pada Tang Yu.     

Namun, Tang Yu menangkapnya seperti ini dan menekan wajahnya ke bawah.     

Tang Yu ini jelas bertindak seperti ini untuk mempermalukannya dan membuat dirinya marah!     

Pei Qiqi terpaksa menahan diri yang hendak muntah.     

Entah sudah berapa lama Pei Qiqi disiksa oleh Tang Yu. Samar-samar, Pei Qiqi mendengar Tang Yu berbicara dengan nada dingin. "Pei Qiqi, apa kamu tahu, beginilah seharusnya aku memperlakukan wanita yang sudah kubeli."     

Tang Yu sudah senang, namun masih belum melepaskan Pei Qiqi.     

Malam ini, Tang Yu adalah iblis.     

Jika dibilang bahwa Tang Yu melakukannya dengan kasar saat kemunculan Lin Jinrong di Xiacheng terakhir kali , malam ini Tang Yu melakukannya dengan begitu brutal tanpa belas kasih sedikit pun.     

Saat cahaya fajar mulai naik, Pei Qiqi berbaring di atas ranjang seperti boneka kain, tanpa sorot ekspresi apapun di matanya.     

Tang Yu sudah selesai mandi dan mengenakan pakaiannya. Satu malam sudah cukup menyadarkan tubuhnya dari pengaruh alkohol.      

Dia berdiri di samping tempat tidur dan memandang Pei Qiqi, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Aku sangat menikmati tadi malam."     

Pei Qiqi tidak menjawab. Dia masih berbaring dengan selimut tipis yang menutupi tubuhnya     

Di bawah cahaya matahari pagi, bahu sampai lengan Pei Qiqi tampak terbuka, dipenuhi memar.     

Tatapan Tang Yu tetap tak berekspresi, dan dia masih berujar acuh tak acub, "Pei Qiqi, tunggu sampai aku cukup bersenang-senang dengan tubuhmu. Begitu aku bosan nanti, maka aku akan melepaskanmu begitu saja. Pada saat itu, kamu bisa bersama siapa pun yang kamu mau."     

Pei Qiqi bergerak perlahan dan melihat Tang Yu dengan tatapan kosong. Kemudian dia meringkuk sembari memeluk bahunya sendiri dengan tangannya.     

Pei Qiqi merasa sangat kedinginan.     

Kepalanya pusing, dan seluruh tubuhnya terasa sakit.     

Namun, dia tidak akan memohon pada Tang Yu.     

Tang Yu bilang bahwa Pei Qiqi adalah wanita yang dia beli dan pantas diperlakukan seperti itu.     

Pei Qiqi kesakitan, tetapi dia… berusaha tetap tenang.     

Tang Yu tidak menyukainya, baguslah kalau begitu.     

Pei Qiqi tidang ingin terbebani hutang perasaan lagi.     

Karena, itu sangat melelahkan...     

Pei Qiqi perlahan menutup matanya, dan air mata mengalir dari sudut matanya.     

Dia baru berusia 20 tahun, tetapi hidupnya benar-benar didominasi dan dikendalikan oleh orang lain.     

Kali ini, dia benar-benar sudah lelah.     

Bibi Li menjawab panggilan telepon dari Tang Yu untuk datang ke Xiacheng. Begitu dia membuka pintu, dia sangat tercengang.     

"Kenapa kamu diam saja diperlakukan dengan begitu kejam seperti ini!" Bibi Li mengomel tanpa henti dengan hati gemetar.      

Dia membantu Pei Qiqi mandi dan membersihkan diri sampai bersih dengan hati-hati.     

Di mana-mana… ada banyak memar dan bekas ciuman.     

Bibi Li juga ingin tahu perlakuan seperti apa yang sudah didapat Pei Qiqi hingga menjadi seperti ini.     

Pria yang benar-benar kejam. Dia benar-benar bukan manusia!     

Pei Qiqi tidak berbicara sama sekali. Dia hanya membasuh tubuhnya dengan air tanpa henti.     

Bibi Li adalah orang asing yang datang ke sini. Dia mencarikan salep dengan penuh perhatian dan menyuruh Pei Qiqi untuk mengoleskannya sendiri pada luka-luka memar di tubuhnya. Bahkan sampai semua luka Tang Li sudah terobati, dia masih berbicara sendiri, "Bibi sebenarnya tidak berhak berbicara panjang lebar seperti ini. Kamu lebih baik banyak-banyak menurut saja. Jangan mencari masalah yang menyulitkan dirimu sendiri."     

Pei Qiqi berbaring di ranjang, dengan rambut panjangnya tergerai di antara bantal seputih salju. Bibi Li sudah mengganti seprainya.     

Dia berbaring di atas tempat tidur yang dipenuhi dengan aroma napas Tang Yu. Ketika dia menutup matanya, yang muncul dalam bayangannya adalah mata Tang Yu yang menjarahnya seperti binatang buas dalam kegelapan. Dia juga teringat akan tindakan brutal pria itu saat menidurinya semalam.     

Pei Qiqi bahkan sangat ingat bahwa ketika Tang Yu memperlakukannya seperti itu, dia sudah melakukan bersamanya berkali-kali.     

Seumur hidupnya, dia tidak akan pernah melupakan bagaimana rasanya dipermalukan hingga begini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.