Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Pei Qiqi Hamil? (1)



Pei Qiqi Hamil? (1)

0Pei Huan tertegun dan tenggelam dalam pikirannya sendiri. Ketika pikirannya kembali fokus, Lin Jinrong sudah melewatinya begitu saja.     
0

Sebelumnya, Lin Jinrong dan Pei Huan tidak pernah berinteraksi. Bahkan tampaknya, setelah menikah pun, mereka juga tidak akan bisa membuka hati satu sama lain.     

Saat melewati Pei Qiqi, Lin Jinrong berhenti sejenak, lalu kembali berjalan keluar.     

Ketika pintu tertutup, Pei Huan berteriak dari dalam, "Jin Rong, aku tahu kamu bersedia melakukannya karena Pei Qiqi!"     

Ya, Lin Jinrong bilang begitu untuk merobek wajah Pei Qiqi dan Chen Xinjie.     

Sungguh, pengorbanan yang begitu besar!     

Di luar kamar hotel, Lin Jinrong menghentikan langkahnya… Dia tersenyum tidak jelas.     

Mungkin memang karena dia!     

Pei Huan mulai meneteskan air mata. Dia perlahan berbalik dan menatap Pei Qiqi. Suaranya terdengar serak, seolah menahan emosi. "Pei Qiqi, kamu menang!"     

Pei Qiqi menekan bibirnya sangat kencang. Dia menundukkan kepalanya dan tersenyum acuh. "Benarkah?"      

Dia berbalik dan berjalan keluar, bahkan tanpa melihat Chen Xinjie.     

Semua kejadian ini tidak ada hubungannya dengan Pei Qiqi... Hubungan darah terakhir antara dia dan Pei Huan lah yang membuatnya datang kemari.     

Mungkin karena... Pei Qiqi tidak ingin anak dalam kandungan Pei Huan kelak menjadi seperti dia.     

Tidak memiliki keluarga yang lengkap!     

Perasaan seperti tumbuhan duckweed itu… benar-benar buruk.     

Ketika Pei Qiqi berjalan keluar, ada banyak lampu kerlap-kerlip di seluruh area jalanan, membuat orang-orang yang melihatnya merasa pusing.     

Kaki Pei Qiqi gemetar. Dia mengangkat wajahnya dan memandangi keadaan kota yang ramai… Di mana rumahnya?     

Dia lelah... sangat lelah.     

Sebuah mobil sport berwarna merah berhenti di depannya, dan jendelanya meluncur ke bawah. Muncul wajah pria muda yang tampan, tapi terlihat mesum. "Berapa?"     

Pei Qiqi mencengkeram kerah lehernya dan menatap pria itu.     

Di bawah cahaya, mata Pei Qiqi terlihat lembap, seperti bintang-bintang yang jauh di langit. Sungguh keindahan yang seakan bisa disentuh.     

Saat melihat dari kejauhan, awalnya pria yang memiliki paras cukup mempesona itu hanya berpikir bahwa Pei Qiqi adalah gadis yang parasnya tidak buruk juga. Tetapi, begitu dia melihat dari dekat, ternyata penampilan gadis itu cantik sekali, bahkan dilihat dari sudut manapun. Itu adalah keindahan yang tidak dapat digambarkan dengan pena maupun alat tulis apapun.     

Pria itu terlihat sedikit mengendalikan diri, tetapi dia berbicara dengan sepenuh hati, "Aku bisa memberimu apapun yang kamu inginkan, selama kamu mau bersamaku."     

Pei Qiqi mundur selangkah... lalu, dia bergumam pelan. "Ada seseorang yang sudah membeliku. "     

Dia tersenyum tipis kepada pria itu, kemudian kembali berjalan ke depan.     

Orang yang membelinya… bahkan pernah berniat untuk menikahinya. Tentu saja, Pei Qiqi tahu akan hal itu.     

Tetapi, dia tidak berani mengakui bahwa dia mengetahuinya. Dia tidak berani memikirkannya terlalu dalam… karena, dia akan hancur sendiri jika memikirkannya. Hancur, seolah masuk ke dalam neraka.     

Dengan begini, benar-benar bagus, sangat bagus.     

Setidaknya, dia tidak perlu khawatir kalau Tang Yu kelak memandangnya dengan tatapan menghina, seperti melihat seorang pembohong.     

Dia tidak akan ditinggalkan lagi…     

Pei Qiqi tidak mau dibuang untuk yang kedua kalinya!     

Bibi Li sedang duduk di samping tempat tidur. Dia memperhatikan Pei Qiqi, yang terus mengigau dalam tidurnya. Dia menjadi sangat khawatir.     

Bagaimana keadaan Pei Qiqi saat ini?     

Apalagi, sekarang sudah tengah malam.     

Bibi Li mengecek suhu tubuhnya dan mendapati kalau Pei Qiqi hanya demam ringan. Setelah minum obat dan berkeringat, tubuhnya akan baik-baik saja. Tapi, bagaimana bisa Pei Qiqi terus mengalami mimpi buruk seperti ini!     

Sebenarnya, pada hari itu Bibi Li ingin datang, tapi Tang Yu membuatnya takut.     

Dia merawat Pei Qiqi sepanjang malam, tetapi keadaan Pei Qiqi masih belum membaik sampai menjelang fajar. Pei Qiqi tidak kunjung bangun. Bibi Li tidak punya pilihan selain menelepon sekretaris Tuan Tang, Nona Xiao.     

"Nona Xiao? Ini Bibi Li dari Xiacheng…" Bibi Li berbicara dengan sangat sopan.     

Xiao Ran mengangguk. "Oh, iya, ada apa?"     

Bibi Li ragu-ragu sejenak, lalu berujar dengan suara rendah, "Jadi begini, Nona Pei sakit... Saya tidak tahu harus berbuat apa. Jika boleh, tolong beritahukan hal ini pada Tuan Tang."     

Xiao Ran bergumam mengiyakan. "Baiklah, akan aku lakukan."     

Kemudian dia kembali berbicara. "Maaf merepotkan, tolong jaga dia untuk dua hari ini."     

Xiao Ran adalah orang yang cerdas. Tang Yu akhir-akhir ini begitu dingin pada Pei Qiqi, tetapi pasti hanya untuk sementara waktu saja.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.