Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Pei Qiqi Hamil? (5)



Pei Qiqi Hamil? (5)

0Tang Yu memperhatikannya dengan tenang untuk sementara waktu, kemudian dia bangkit secara perlahan. Dia berganti pakaian santai dan pergi ke apotek di luar.     
0

Apotek sangat sepi di pagi hari. Ketika Tang Yu berjalan masuk, beberapa pegawai sedang mengobrol santai.     

Saat melihat Tang Yu, satu per satu dari mereka membuka mulut hingga sangat lebar… Ya Tuhan, tampan sekali!     

Lebih tinggi dan lebih tampan dibandingkan Lee Min Ho...     

Matanya seperti sinar laser yang sedang memindai 360 derajat, seakan dapat melihat sesuatu sampai lebih dalam.     

"Tuan, apa yang Anda butuhkan?" Seorang apoteker wanita paruh baya, tapi masih tampak menarik, menyentuh dengan lembut bagian rak kondom bermerek Jepang berwarna perak ukuran 0,01. Dia berkedip-kedip sambil berkata, "Sedang ada promo, beli lima gratis satu!"     

Tang Yu menyapu pandangan ke benda itu sekilas, lalu berdeham ringan. "Aku perlu membeli sesuatu... setelah produk seperti ini gagal berfungsi!"     

"Jangan lihat barangnya yang tipis. Meski tipis, ini tidak mudah pecah dan tidak akan bocor!" Apoteker melihat wajah tampan Tang Yu. Di antara alis dan matanya dipenuhi asmara, jatuh cinta pada pandangan pertama. Seketika, dia merasa seperti pohon mati di musim semi dan pohon tua yang kembali mekar.     

Tang Yu tidak menanggapi apapun.     

Wanita itu menutup mulutnya, tidak berani mengoceh kembali.     

Ya Tuhan, belum-belum sudah patah hati?     

Astaga, laki-laki tampan ini terlalu sulit untuk digapai!     

Pandangannya dan para wanita lain di apotek tersebut tertuju ke arah Tang Yu.     

Begitu berapi-api dan menggebu-gebu, hingga seolah bisa membakar celana!     

"Tidak ada kah?" Tang Yu bertanya dengan tidak senang.     

Apoteker paruh baya itu menelan salivanya dengan susah payah. "Ada, dengan jangka waktu 24 jam dan 72 jam, semuanya ada!"     

"Tes pack kehamilan!" ujar Tang Yu dengan tidak sabar.     

Tes pack kehamilan? Bukannya obat keras untuk membunuh janin yang masih kecil di dalam kandungan?     

Sungguh pria penyayang!     

Bahkan dia tidak mau membunuh nyawa janin kecil!     

Ada begitu banyak sperma yang lucu, dan tentunya berbeda dengan sperma milik pria tampan!     

Apoteker itu masuk ke dalam rak penyimpanan obat-obatan dengan wajah memerah. Dia mengambil tes pack yang paling mahal. "Inilah yang paling akurat!"     

Tang Yu mengeluarkan tangannya dari dalam saku dan menyerahkan uang 100 yuan dari dompetnya, kemudian dia segera pergi tanpa banyak bicara..     

Mata apoteker itu tampak berbunga-bunga, seolah muncul gambar hati berwarna merah muda. "Kakak tampan yang sangat polos."     

Tang Yu merasa sungguh malu dengan kejadian barusan, terlebih lagi membeli barang yang begitu tabu. Dia merokok di lantai bawah sebentar.     

Tentu saja, dia sebenarnya bisa menyuruh Qingcheng atau Xiao Ran untuk menangani hal semacam ini, tapi dia tidak mau.     

Dia tidak ingin orang lain tahu tentang masalah pribadinya seperti ini, terutama wanita yang mengandung anaknya adalah Qiqi.     

Setelah selesai merokok, Tang Yu membuang puntung rokok dan menginjak-injaknya, lalu naik ke lantai atas.     

Pei Qiqi masih belum bangun. Suasana di kamar tidur begitu sunyi.     

Tang Yu duduk di sisi tempat tidur dan menepuk wajah Pei Qiqi, "Qiqi."     

Pei Qiqi perlahan membuka matanya. Ketika dia mendapati bahwa pandangan pertama di hadapannya adalah Tang Yu, pupil matanya langsung menyusut.     

Tang Yu dapat merasakan perubahan ekspresi mata Pei Qiqi. Dia berujar dengan tenang. "Cepatlah masuk kamar mandi."     

Setelah berhenti sesaat, dia kembali bicara. "Aku telah meletakkan cangkir di sana, kamu..."     

Suara Tang Yu semakin lirih saat mengucapkan kalimat terakhir, tetapi Pei Qiqi masih bisa memahaminya.     

Wajah mungil Pei Qiqi memucat, dan napasnya hampir berhenti.     

Sepertinya dia sudah telat datang bulan selama 2 hari.     

"Belum tentu… hal itu belum tentu terjadi!" Suara Tang Yu terdengar begitu lirih, tetapi di dalam hatinya ada sedikit harapan.     

Pei Qiqi menatap Tang Yu lama, lalu perlahan bangkit dan berjalan ke kamar mandi.     

Beberapa saat kemudian, Pei Qiqi membuka pintu kamar mandi. Dia memegang alat tes pack kehamilan dengan garis merah di atasnya.     

Tang Yu melihatnya. Entah kenapa, hatinya terasa begitu kecewa. Dia terdiam untuk sementara waktu, lalu mengulurkan tangan dan mengusap kepala Pei Qiqi. "Akan ada peluang di masa depan!"     

Pei Qiqi menggigit bibirnya dan berbisik, "Kita selalu mengambil tindakan pencegahan."     

Tang Yu menatap Pei Qiqi dalam-dalam.     

Pei Qiqi tidak tahu apakah kata-katanya itu telah menyinggung perasaan Tang Yu atau tidak. Mungkinkah Tang Yu akan bahagia jika Pei Qiqi mengandung anaknya dengan sengaja?     

Pei Qiqi masih merasa tidak enak badan. Dia membaringkan tubuhnya ke atas tempat tidur lagi. "Bantu aku meminta izin ke kampus untuk tidak masuk kelas hari ini!"     

Tang Yu tak berdaya. "Pei Qiqi, sudah berapa kali kamu minta izin tidak masuk kelas selama satu bulan ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.