Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Qiqi, Mari Kita Berbaikan! (2)



Qiqi, Mari Kita Berbaikan! (2)

0Tang Yu mengantar ibunya sampai ke pintu. Lin Yun tiba-tiba berbalik. "Saat kamu ada waktu luang, bawa Qiqi datang mengunjungiku. Biar kami saling mengobrol santai!"     
0

Meskipun harus dikatakan bahwa wajah mereka begitu mirip, dalam hati, dia selalu merasa...      

Namun, Lin Yun masih mengambil sisi baiknya, terutama karena putranya menyukai gadis itu. Sebagai ibunya, dia saja begitu jarang melihat Tang Yu menyukai gadis muda sampai seperti ini. Selain itu, Tang Yu sudah menetapkan pilihan hanya dalam waktu singkat.     

Lin Yun menimbang-nimbang pemikirannya, lalu berkata, "Dia masih kuliah. Kamu juga harus berhati-hati. Jangan sampai punya anak dulu dalam beberapa tahun ini, karena akan berakibat tidak baik untuk gadis muda itu."     

Tang Yu tersenyum tipis. "Aku tahu."     

Setelah mengantar Lin Yun keluar, Dokter Mei datang dalam waktu kurang dari satu jam. Mungkin Lin Yun telah meneleponnya secara pribadi.      

Pei Qiqi terbangun. Tang Yu memegang tangannya saat diperiksa.     

Dokter Mei masih belum mengerti dengan jelas apa yang terjadi pada Pei Qiqi. Dia memeriksa Pei Qiqi selama beberapa saat. Dia mengatakan bahwa luka Pei Qiqi sedikit meradang, dan seharusnya tidak akan ada masalah setelah Pei Qiqi minum obat. Tentu saja, dia juga memberitahu Tang Yu untuk mengendalikan diri untuk seterusnya.     

Pei Qiqi benar-benar sangat malu untuk mendengarkan ucapan Dokter Mei, tetapi Tang Yu justru menanggapinya satu per satu.     

Setelah mengantar dokter itu pergi, Pei Qiqi mengabaikan Tang Yu untuk waktu yang lama.     

Tang Yu memandang gadis muda itu, merasa tak berdaya.     

Sekarang dia tidak bisa memukul, mengutuk, apalagi menyentuhnya… Tubuh Pei Qiqi harus dirawat penuh selama sepuluh tahun ke depan.     

Tang Yu menyuapi Pei Qiqi, lalu dia menyelesaikan sarapannya sendiri. Kemudian, dia mengerjakan urusan bisnisnya di ruang kerja.     

Sekitar tengah hari, Bibi Li menelepon Tang Yu. Dia bilang bahwa ada sesuatu yang terjadi di rumahnya, jadi dia tidak bisa datang. Tanpa mempersulitnya, Tang Yu langsung memberi izin dan menutup telepon.     

Tapi, ternyata Tang Yu sendiri yang kesulitan saat jam makan siang… Dia berpikir sebentar, lalu berjalan ke dapur untuk melihat apa yang bisa dia lakukan. Namun, dia tidak pernah melakukan hal seperti ini sebelumnya. Terakhir kali saja, dia juga memaksakan diri untuk memasak bubur.     

Tang Yu melihat dalam diam. Dia sedang berpikir, apakah lebih baik menyuruh seseorang untuk mengantarkan makanan? Pei Qiqi berdiri di ambang pintu dan berkata dengan pelan, "Biar aku saja yang memasak!"     

Tang Yu menatap Pei Qiqi. Wajah gadis itu masih pucat pasi, namun kesadarannya tampaknya sudah jauh membaik.      

Tang Yu tersenyum padanya. "Baiklah!"     

Pei Qiqi berjalan dalam diam, lalu mengeluarkan bahan-bahan makanan dari kulkas dan mengolahnya dengan sangat terampil.     

Tang Yu berdiri dan memperhatikan setiap tindakan Pei Qiqi. Jari-jari Pei Qiqi yang putih bahkan terlihat sangat enak dipandang ketika sedang memasak.     

Pandangannya naik ke atas dan berpindah ke leher ramping Pei Qiqi yang begitu lembut hingga tak terbayangkan.     

Tang Yu merasa tergerak saat itu juga. Dia berjalan ke belakang Pei Qiqi. Kedua tangannya melingkari pinggang Pei Qiqi dan meletakkan wajahnya di bahu Pei Qiqi. "Qiqi, apakah kita sudah berbaikan?"     

Pei Qiqi membeku seketika, dan kemudian dia kembali memotong sayuran.     

Tang Yu tertawa dengan suara rendah. Dia menempelkan bibirnya ke arteri leher Pei Qiqi dan memberinya ciuman. Hingga akhirnya, dia memegang wajah Pei Qiqi dan menciumnya dalam-dalam.     

Pei Qiqi tidak membalas maupun menolak ciuman Tang Yu. Dia membiarkan Tang Yu menciumnya, membiarkan Tang Yu melepaskan apapun yang berada dalam genggaman tangannya, dan membiarkan Tang Yu menggendong tubuhnya naik ke atas meja dapur.     

Tang Yu memerangkap Pei Qiqi di tengah sambil menangkup kedua pipinya. Dia menciumnya begitu dalam, sampai jari-jari kaki kecil Pei Qiqi meringkuk.     

Tang Yu akhirnya melepaskannya, namun dahi mereka berdua masih saling menempel. Dia menatap wajah Pei Qiqi yang menyegarkan dan sangat indah. "Qiqi, katakan iya!"     

Napas Pei Qiqi menjadi sedikit tak beraturan. Dia tidak berani menatap Tang Yu     

Meskipun Tang Yu melakukannya dengan sangat lembut, tapi Pei Qiqi masih bisa merasakan hasrat yang kuat.     

"Ya," gumam Pei Qiqi.     

Tang Yu menatapnya dan menundukkan kepala untuk menciumnya sekali lagi.     

Kali ini, Tang Yu langsung membawa Pei Qiqi ke kamar tidur.      

Ketika dia menutup pintu, Pei Qiqi menggigit bahu Tang Yu. "Tidak bisa..."     

"Aku tahu. Aku akan lebih berhati-hati… tidak sampai keluar sungguhan!" Tang Yu menenangkannya dengan suara berbisik.     

Untuk makan siang, pada akhirnya memesan makanan dari sebuah restoran, dan makanan itu baru diantar jam 4 sore.     

Di malam harinya, Pei Qiqi berbaring di pelukan Tang Yu. Dia berujar dengan suara yang begitu tenang, "Besok, aku ingin bertemu Ayah."     

Tang Yu mengenakan jubah mandi putih. Dia menundukkan kepalanya dan menatap gadis mungil di pelukannya, "Aku akan meluangkan waktu untuk menemanimu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.