Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Serangan Keras Demi Pei Qiqi (3)



Serangan Keras Demi Pei Qiqi (3)

0Xiao Ran sudah sangat berpengalaman dalam dunia kerja, apalagi selama ini dia bekerja di sisi Tang Yu. Dia tidak bisa mencari muka di hadapan bos atau semacamnya, tetapi dia lebih memperhatikan tindak dan tutur katanya. Selama dia bersikap sopan, maka dia akan mendapatkan poin plus.     
0

Xiao Ran meletakkan kotak obat kecil di tangan Pei Qiqi dan tersenyum. "Direktur sangat sibuk, tolong pahamilah keadaannya."     

Pei Qiqi dapat menyadari arti lain dari ucapan Xiao Ran, tetapi dia tidak meminta penjelasan.     

Dia berjalan kembali ke kantor Tang Yu seorang diri, lalu menutup pintu dengan lembut. Pei Qiqi menyandarkan punggungnya ke panel pintu sembari memperhatikan Tang Yu yang sedang membolak-balikkan dokumen.     

Tang Yu telah melepaskan jasnya. Dia hanya mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam. Dengan penampilan begitu saja, dia sudah terlihat luar biasa menawan dan mewah.     

Terutama gesper berlian di manset, terlihat begitu menarik perhatian. Setiap gerakannya sangat enak dipandang.     

Pei Qiqi tidak mengerti, mengapa pria seperti Tang Yu ini mau membeli dirinya...     

Saat dia tenggelam dalam pikirannya sendiri, suara Tang Yu terdengar. "Kemarilah dan oleskan obatnya pada lukaku!"     

Setelah mengatakan ini, Tang Yu bangkit, berjalan ke sofa, dan duduk, kemudian dia melihat ke arah pintu di mana Pei Qiqi berada.     

Pei Qiqi merasa malu karena ketahuan sedang memandangi Tang Yu. Dia buru-buru berjalan mendekat dan duduk di samping Tang Yu.     

Dia membuka kotak obat, lalu mengangkat pandangannya dan melihat luka Tang Yu.     

"Apakah kamu sudah pernah mengobati luka sebelumnya?" tanya Tang Yu dengan tiba-tiba.     

Pei Qiqi terkejut, lalu tersenyum dan berujar dengan suara lirih, "Pernah mengobati diri sendiri!"     

Bahkan, telah melakukannya berkali-kali!     

Mata Tang Yu menegang. Ada sesuatu yang berkedut di dalam hatinya. Rasa sakit yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata menyebar ke saraf di seluruh tubuhnya.      

Tang Yu memperhatikan wajah Pei Qiqi yang sendu dan berujar pelan, "Apakah sangat sulit bagimu menghadapi semuanya dulu?"     

Pei Qiqi tiba-tiba mengangkat pandangannya. Dia menatap Tang Yu dengan ekspresi terkejut. Dia sungguh tidak menyangka bahwa seorang Tang Yu bertanya begitu.     

Kecuali Pei Minghe, tidak ada seorang pun yang peduli apakah dia mengalami kesulitan atau tidak.     

Ingatan masa lalu yang kelam itu kembali melintas, seperti berputar-putar dalam benak Pei Qiqi. Pada akhirnya, dia menunduk, dan nada bicaranya berubah lembut, "Tidak apa-apa!"     

Tang Yu menghela napas. Bagaimana mungkin baik-baik saja? Jika Pei Qiqi memiliki kehidupan yang baik, dia tidak akan dijual kepadanya.     

Tang Yu mengulurkan tangannya dan mengusap rambut hitam berkilau milik Pei Qiqi. "Kamu tidak perlu bersusah-susah lagi untuk ke depannya."      

Pei Qiqi sedang memusatkan perhatiannya dan berkonsentrasi penuh dalam merawat luka Tang Yu, jadi dia tidak menanggapi ucapan Tang Yu lagi… Selain itu, dia tidak menanyakan masalah mengenai pemukulan Lin Jinrong pada Tang Yu.      

Pei Qiqi mengobati luka Tang Yu dengan sangat terampil. Keterampilan Pei Qiqi ini justru membuat hati Tang Yu terasa sakit. Dia selalu merasa bahwa apa yang telah dilakukannya terakhir kali lebih rendahan daripada yang dilakukan Zhou Meilin pada Pei Qiqi.     

Jari-jarinya tiba-tiba menangkap tangan Pei Qiqi. Tang Yu tidak mengatakan apapun dan hanya menatap wajah mungil gadis itu dengan seksama.     

Pei Qiqi tersenyum. "Waktu aku kecil dulu, aku sering dipukuli saat Ayah sedang tidak ada di rumah. Setelahnya, aku berpikir lebih cerdas lagi. Setiap kali dipukuli, aku akan sengaja membuat Bibi tidak berhati-hati dan memukul wajahku. Dengan begitu, Ayah akan bertanya apa yang terjadi setelah melihat wajahku yang terluka!"     

Setelah bercerita, Pei Qiqi memandang Tang Yu.     

Di bawah tatapan seperti itu, Tuan Tang hampir berada dalam situasi yang sulit. Dia berdeham ringan untuk mengendalikan sesuatu yang bergejolak di dalam hatinya. "Bahkan ketika masih kecil, kamu sudah memiliki pemikiran yang bar-bar!"     

"Yah, begitulah efek dari sering dipukuli!" Pei Qiqi berbicara sambil menaruh kotak obat ke samping. "Baiklah, cantik sekali. Sudah selesai pengobatannya."     

Cantik?     

Tang Yu merasa kalau keterampilan pengobatan Pei Qiqi dalam menangani lukanya sangatlah baik. Bahkan, dia hampir tidak merasakan kesakitan sama sekali.     

Setelah Pei Qiqi bilang selesai, Tang Yu berjalan ke kamar mandi dan melihat hasil kerja Pei Qiqi di cermin.     

Sudut mulutnya dibubuhi obat cair berwarna ungu secara berlebihan oleh Pei Qiqi... hingga terlihat terlalu mencolok.     

Pei Qiqi mengikuti Tang Yu ke kamar mandi dan bersandar di pintu. Dia tersenyum sangat datar. "Katamu aku juga boleh memperlakukanmu seperti itu sekali-sekali."     

Tang Yu terkejut, lalu menggelengkan kepalanya. "Pei Qiqi, betapa besarnya nyalimu melakukan hal ini padaku!?"     

Tapi, Pei Qiqi sudah terlanjur terlampau berani. Tang Yu akan ada rapat sore ini. Namun, bagaimana dia bisa bertemu orang-orang kalau sudut bibirnya dibuat berwarna ungu seperti ini oleh Pei Qiqi?     

Selain itu, Pei Qiqi melukis bentuk hati berwarna ungu dengan obat cair pada lukanya.     

Tang Yu menarik lengan Pei Qiqi dan menyeretnya masuk ke dalam kamar mandi bersamanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.