Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Memanjakan dengan Sangat Manis (3)



Memanjakan dengan Sangat Manis (3)

0Tang Yu berdiri diam sambil mengagumi kecantikan Pei Qiqi. Tiba-tiba terdengar suara Xiao Ran dari belakang. "Direktur, dokumen-dokumen ini perlu ditandatangani."     
0

Tang Yu mengangguk dan menutup pintu. Setelah Tang Yu duduk di kursi kebesarannya, Xiao Ran membalik halaman demi halaman dokumen, dan Tang Yu menandatangani setiap bagian yang perlu ditanda tangani dengan penanya.     

Sebelum Xiao Ran hendak berjalan keluar, Tang Yu berdeham menghentikannya. "Sekretaris Xiao, apa yang disukai para gadis pada umumnya?"     

Xiao Ran memegang dokumen-dokumen di depan dadanya dan berpikir sejenak. "Semua gadis suka bunga."     

"Oh," kata Tang Yu dengan santainya. "Kamu boleh keluar!"      

Xiao Ran mengedipkan matanya bingung. Apakah Direktur… tidak tahu terima kasih? Padahal dia sudah memberinya pencerahan.     

Tentu saja, Xiao Ran tidak akan bertanya, karena dia sangat yakin kalau Direktur ingin memberikan sesuatu pada Pei Qiqi.     

Setelah Xiao Ran keluar, Tang Yu akan pergi ke ruang istirahat untuk melihat Pei Qiqi hampir setiap setengah jam sekali.     

Anak kecil ini benar-benar tidur sungguhan!     

Tang Yu tertawa tanpa suara. Pada jam 4 sore, Tang Yu menekan tombol panggilan internal untuk menghubungi sekretaris serbagunanya.      

"Pesankan seikat mawar putih untukku!" ujar Tang Yu dengan santai.     

Xiao Ran bersiap menulis dengan penanya. "Untuk dikirim ke mana, Direktur?"     

Tang Yu memandang Pei Qiqi. "Belikan saja!"     

Xiao Ran mengerti maksud bosnya dan segera keluar.     

Bunganya dikirim jam 5 sore. Kebetulan Pei Qiqi juga baru bangun.     

Akhir-akhir ini, dia sedang sangat suka tidur. Pei Qiqi sendiri juga tidak tahu apa yang terjadi.     

Jika sebelumnya Tang Yu tidak menyuruhnya menggunakan testpack, sekarang dia mungkin akan berpikir bahwa dirinya sedang hamil.     

Terlebih lagi, Pei Qiqi… sudah terlambat datang bulan selama beberapa hari, bahkan sampai sekarang masih belum juga.     

Tang Yu juga berpikir apakah dia perlu meminta bantuan Dokter Mei untuk memeriksa Pei Qiqi suatu hari nanti. Jangan sampai akar penyebab masalahnya adalah karena Tang Yu waktu itu tidak bisa mengendalikan diri.     

Di satu sisi, Tang Yu benar-benar menyukainya, namun di sisi lain, laki-laki itu bersedia menebus kesalahannya. Tang Yu telah memperlakukannya dengan sangat baik akhir-akhir ini.     

Masalah yang terjadi malam itu tampaknya telah memudar, dan tidak ada satu pun dari mereka yang membahasnya kembali.     

Pei Qiqi melihat mawar putih di depannya dan berkedip bingung. "Apakah ini untukku?"     

Pei Qiqi memeluk bunga itu, sedangkan Tang Yu memeluk pundaknya dan membawanya berjalan keluar sambil memperhatikan gadis itu, yang hampir membenamkan wajahnya di bunga untuk mencium aromanya. "Hati-hati, kebanyakan bunga sering dihinggapi serangga."     

Pei Qiqi mengabaikan ucapan Tang Yu dan masih memeluk sebuket bunga itu.     

Setiap gadis muda selalu ingin… kekasihnya memberikan 99 bunga mawar, yang melambangkan cinta yang tidak akan mudah pupus sampai akhir hayat dan selalu bisa bersama selamanya.     

Tapi, Pei Qiqi tidak pernah mengira bahwa orang yang akan memberikannya bunga adalah Tang Yu.     

Selain itu, Tang Yu mengambil jalan memutar saat dalam perjalanan pulang, agar Pei Qiqi dapat pergi ke rumah sakit lagi menemui Pei Minghe.     

Bohong namanya kalau Pei Qiqi tidak merasa tersentuh oleh perhatian Tang Yu ini. Dan lagi, Pei Qiqi tahu bahwa Tang Yu pernah berniat memberinya uang 20 juta yuan untuk membantu keuangan Perusahaan Pei.     

Pei Qiqi tahu temperamen Tang Yu. Tang Yu bersikap seperti itu karena sangat membenci Zhou Meilin. Oleh karena itu, dia bersedia melakukannya.     

Bukannya Pei Qiqi tidak tahu kenapa Tang Yu begitu. Bahkan, setelah Tang Yu bersikap kasar padanya, Pei Qiqi juga tahu apa yang dirasakan Tang Yu!     

Tetapi, Pei Qiqi benar-benar… benar-benar tidak tahan dengan kebaikan Tang Yu. Dia benar-benar tidak ingin berhutang terlalu banyak pada pria itu.     

Begitu keluar dari rumah sakit, Pei Qiqi masuk ke mobil dan berujar lirih, "Tang Yu, jangan terlalu baik padaku. Aku tidak mampu membalasnya nanti!"     

Tang Yu memandang Pei Qiqi, yang duduk di kursi belakang dan masih memegang seikat mawar putih sampai perjalanan pulang.     

Tiba-tiba, Tang Yu teringat sebuah kata-kata yang paling cocok untuk menggambarkan Pei Qiqi sekarang.     

Mulut memang bisa berbohong, namun reaksi tubuh akan melakukan yang sebaliknya.     

Tang Yu tidak mengutarakan pemikirannya dan hanya tersenyum.     

"Qiqi, aku tidak mau kamu membayarnya kembali!" ujar Tang Yu dengan suara rendah. "Untuk yang terjadi malam itu… aku sangat minta maaf."     

Pei Qiqi menggelengkan kepalanya dengan tak terkendali.     

Sekali lagi, Pei Qiqi merasa bahwa hubungan antara dirinya dan Tang Yu telah melewati batas.     

Seharusnya tidak seperti ini, mereka tidak seharusnya seperti ini...     

Pupil matanya mengecil... Pei Qiqi tiba-tiba menyadari, mungkinkah dirinya….     

Mungkinkah dirinya menyukai Tang Yu?     

Tang Yu melihat Pei Qiqi dari kaca spion dan tersenyum. "Qiqi, ada apa?"     

Pei Qiqi kembali ke akal sehatnya. "Tidak apa-apa… aku sedang memikirkan menu makan malam kita!"     

Tang Yu menjawab tanpa pikir panjang, "Mie ayam!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.